Emde Mallaow
Buku Emde Mallaow(1)
PENDEKAR TAPAK DEWA
Adventure
Kebiadaban yang dilakukan oleh gerombolan La Kala (Kelompok Merah-Merah) di bawah pimpinan La Afi Sangia makin merajalela. Terakhir mereka membantai penduduk Desa Tanaru beserta galara (kepala desa) dan keluarganya sebelum desa mereka dibumihanguskan. Mayat-mayat bergelimpangan di mana-mana yang sebagian besarnya hangus bersama rumah-rumah mereka.
Darah Jenderal Hongli alias Dato Hongli mendidih menyaksikan bekas aksi kebiadaban yang di luar batas kemanusiaan itu. Darah kependekarannya menangis dan jiwanya menjerit.
Tetapi ada sebuah keajaiban. Di antara mayat-mayat bergelimpangan ada sesosok bayi mungil yang kondisinya masih utuh. Tubuhnya sama sekali tak bergerak. Sang bayi malang seolah-olah tak tersentuh api walau pakaiannya telah menjadi abu.
“Oh...ternyata bayi ini masih hidup,” desah sang mantan jenderal perang kekaisaran Dinasti Ming. Diangkatnya bayi itu seraya lanjut berucap, “Akan kubesarkan bayi ini. Dia adalah sang titisan para dewa. Akan kugembleng ia agar kelak menjadi seorang pendekar besar. Kelak, biarlah dia sendiri yang akan datang untuk menuntut balas atas kematian keluarganya serta seluruh penduduk desanya. Akan kuberi bayi ini dengan nama La Mudu. Ya, La Mudu, Si Yang Terbakar...!”
Lalu sang pendekar besar yang bergelar Wu Ying Jianke (Pendekar Tanpa Bayangan) itu mengangkat tubuh bayi itu tinggi-tinggi dengan kedua tangannya. Ia berseru dengan suaranya yang bergetar membahana:
“Dengarlah, wahai Dewata Agung....! Aku bersumpah untuk menggembleng bayi ini agar kelak menjadi seorang pendekar besar yang akan menumpas segala bentuk kejahatan di atas bumi ini..!! Wahai Dewata Agung, kabulkanlah keinginanku ini...!! Kabulkan, kabulkan, kabulkan, wahai Dewata Agung...!”
Sang Hyang Dewata Agung mendengar permohonannya. Alam pun seolah mengamininya. Cahaya petir langsung menghiasi angkasa raya yang disusul dengan guruh gemuruh yang bersahut-sahutan. Tak lama kemudian hujan deras bagai tercurah mengguyur bumi yang nestapa.
Tangis sang bayi malang tiba-tiba pecah.
Jenderal Hongli alias Dato Hongli atau sang pendekar besar bergelar Wu Ying Jianke (Pendekar Tanpa Bayangan) segera meninggalkan tempat itu. Ia membawa sang bayi ke arah barat dengan gerakan melesat bagai kilat.
Anda mungkin suka
Kisahku dalam Pelukan Gigolo dan Brondong
WHS Production Di tengah kesehariannya yang monoton sebagai seorang wanita paruh baya bernama Amanda, dia merasa terperangkap dalam kebosanan dan kekecewaan dalam pernikahannya. Merasa tidak puas dengan hubungan yang sedang dia jalani, Amanda mulai mencari kesenangan di luar pernikahannya.
Dengan pertolongan teman-temannya yang lebih muda, Amanda memutuskan untuk mencoba menjalin hubungan dengan seorang gigolo. Namun, meskipun awalnya memberinya sensasi baru, Amanda masih merasa kekosongan dalam hatinya yang tidak terpenuhi.
Tak lama kemudian, Amanda bertemu dengan seorang pria muda yang misterius bernama Alex. Alex, seorang brondong yang cerdas dan berwawasan luas, menarik perhatian Amanda dengan kepribadiannya yang penuh pesona. Mereka mulai menjalin hubungan yang intens, di mana Amanda menemukan kepuasan yang selama ini dia cari.
Namun, hubungan terlarang mereka tidak luput dari konsekuensi. Amanda harus menghadapi pertentangan dari lingkungannya, termasuk keluarga dan teman-temannya. Selain itu, Alex juga memiliki ambisi dan cita-cita pribadi yang mungkin tidak selaras dengan keinginan Amanda.
Saat Amanda mulai mempertimbangkan apakah hubungan dengan Alex layak untuk diperjuangkan, dia menyadari bahwa apa yang dia butuhkan sebenarnya bukanlah pengganti dari kebosanan, tetapi sebuah pemahaman diri yang lebih dalam dan hubungan yang benar-benar memenuhi kebutuhannya sebagai individu.
Melalui perjalanan emosional yang penuh liku-liku ini, Amanda belajar bahwa kebahagiaan sejati tidak bisa ditemukan di luar, melainkan di dalam dirinya sendiri. Dia harus menemukan kedamaian dan kepuasan dalam kehidupannya yang sekarang, tanpa tergantung pada hubungan yang mungkin hanya membawa kehampaan dan ketidakpuasan.
Dengan itu, Amanda memutuskan untuk menemukan kebahagiaan dalam dirinya sendiri, mengambil kendali atas hidupnya, dan membangun hubungan yang lebih sehat dan bermakna dengan orang-orang di sekitarnya.