Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Sang Pemuas
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
****
Lea Kalilea.
Apa yang kau pikiran dari nama tersebut diatas?
Imut bukan namanya? Mungkin dia juga sosok yang cantik dan sangat smart di dunianya. Dia juga seorang periang dan mungkin anak dari seorang milyuder. Mungkin.
Namun tepis saja nama imut dan cantik itu dari otakmu karena sosok Lea di sini mungkin akan membuatmu harus berpikir ulang tentang sosok yang cantik ataupun imut tersebut.
Tidak. Ia tidak jelek, cantik malah. Dia tidak bodoh, dia pintar dan terbukti bahwa nilai kuliahnya juga bagus dan memiliki prestasi membanggakan. Lalu apakah yang buruk dari seorang Lea Kalilea?
Orang ketiga.
Siapa sangka dibalik wajahnya yang polos, ia mampu berperan apik sebagai orang ketiga dalam rumah tangga Varrel Damington yang baru berumur jagung. Kenapa wajah cantik dan prestasi yang bagus harus ia sia-siakan hanya untuk memikat hati seorang Varrel Damington, seorang pengusaha muda yang bahkan tidak ia kenal sama sekali dan tentunya sudah beristri?
Kenapa juga seorang Varrel Damington, yang berpendidikan dan memiliki segalanya mau menjadikan anak bau kencur itu menjadi selingkuhannya dan memeliharanya seperti gundik?
Baik Lea maupun Varrel punya tujuan masing-masing. Jika orang secantik Lea berani mengambil langkah dan itu adalah langkah yang menurut orang dianggap salah, itu bukan karena tanpa alasan. Lalu alasan yang bagaimana yang membuat gadis itu rela melibatkan diri dalam rumah tangga orang?
Kenapa harus Varrel? Kenapa tidak pria lain saja yang harus ia pikat?
Ada apa dengan Varrel?
Bagi Lea, apapun langkahnya ia tidak pernah merasa bersalah. Orang ketiga butuh hidup, butuh cinta. Ia juga ingin normal meskipun melalui cara dicintai dan mencintai suami orang.
Semua orang menganggapnya buruk, menyalahkan dirinya seolah mereka yang menyalahkan adalah malaikat yang tidak pernah berdosa sama sekali.
Meskipun begitu, Lea Kalilea adalah orang ketiga. Orang yang selalu dicap perusak rumah tangga orang padahal kenyataannya nihil. Mereka.... Mereka hanya tidak tahu sebesar apa perjuangan mereka hingga akhirnya memutuskan menjadi pihak ketiga.
Karena tidak semua orang ketiga itu SALAH.
*****
Varrel Damington memasuki apartemen mewahnya dengan santai, selintas ia bisa melihat gadis itu meringkuk di meja belajarnya. Ia tersenyum tipis, tadi malam ia tidak pulang ke apartemennya karena istrinya Bella menuntutnya untuk pulang dan makan malam bersama.
Perlu digarisbawahi jika Varrel rela menyewa apartemen mewah lain hanya untuk menyembunyikan kekasihnya, Lea Kalilea. Mereka bisa tinggal bersama kapanpun Varrel mau. Pria itu juga yang menanggung semua kebutuhan Lea dari uang saku sampai uang kuliah.
Kenapa Varrel mau melakukannya? Karena yang Varrel inginkan adalah tubuh gadis itu.
Varrel bukanlah pria cassanova, ia pria yang baik-baik. Namun setiap melihat Lea, ada sesuatu dalam jiwanya yang sepertinya "lapar dan haus" akan sosok Lea. Bahkan Bella, istrinya tidak bisa memberikan perasaan yang sama kepadanya sama persis seperti yang Lea berikan padanya.
Senyum manis Varrel Damington masih mengukir, perlahan ia mendekati Lea dan mengusap pundaknya dengan lembut. Ia sengaja datang ke apartemen sepagi mungkin karena ia tahu, Lea akan menunggunya hingga ketiduran di meja belajarnya.
"Lea..." bisiknya guna membangunkan sosok Lea yang masih meringkuk beralaskan tangan.
Varrel mengusap rambut halus gadis itu penuh sayang hingga akhirnya sang gadis membuka mata dan mulai mengerjapkan-ngerjapkan kedua matanya yang masih pedas.
"Arrell...." bisik Lea diantara sadar dan tidak sadar seraya berusaha menegakkan lehernya yang masih lemas. Matanya masih mengatup karena ia baru saja tertidur selepas dini hari hanya karena menunggu Varrel pulang.
Arrel, nama panggilan manja Lea pada Varrel. Pria itu bahkan tak keberatan jika gadis muda yang usianya 7 tahun di bawahnya itu memanggilnya seperti itu.
Dengan masih menyunggingkan senyum, Varrel mendekatkan wajahnya pada Lea. Tanpa merasa malu, Varrel menangkup wajah Lea yang masih setengah tertidur lalu menyerang bibir Lea penuh gairah.
"Mnn....." Lea berusaha mengelak namun Varrel terus menyerangnya.
Ciuman pagi itu cukup memabukkan bagi Varrel, ciuman yang tidak sepanas ia lakukan dengan Bella, istrinya sendiri. Entah kenapa jika dengan Lea semua terasa begitu menyenangkan.
"Bangunlah... Kau tidak bisa tidur seperti itu, Lea." bisiknya lagi setelah habis melumat bibir mungil Lea.
"Aku masih mengantuk." bisik Lea lirih seraya mencoba membuka matanya yang terasa begitu perih.
"Sepertinya kau perlu olahraga dulu." ucap Varrel nakal lantas mengangkat tubuh Lea yang kecil menuju ke ranjang.
Lea hanya terdiam dan menurut tatkala tubuh ringannya terhempas ke ranjang yang empuk di seberang meja belajarnya. Ia hanya menatap biasa tatkala Varrel melonggarkan dasinya dan mulai menaiki tubuhnya seakan sedang turn on.
"Kau harus bekerja, Arrel. Kau harus mencarikanku uang kuliah." ucap Lea lirih ketika Varrel mendekatkan wajahnya.
"Berapa uang yang kau inginkan? Bayar dulu dengan tubuhmu maka akan kuisi penuh kartu kreditmu dengan uangku2." jawab Varrel enteng lantas mulai menyerang bibir mungil di depannya.
"Arrel, kau sudah rapi jangan membuat penampilanmu menjadi lusuh. Sebaiknya kau segera mencari uang untukku." ucap Lea sembari membungkam mulut Varrel.
Pria itu menatap Lea dengan seksama, perlahan ia mengalihkan tangan Lea dan menguncinya dengan rapat. Sejenak mereka saling pandang hingga akhirnya....
"Aku bisa mandi lagi atau aku akan berangkat siang. Kau tahu, aku tidak bisa berjauhan denganmu Lea. Berapapun uang yang kau inginkan pasti akan kuberikan padamu. Namun aku mohon jangan sekali-sekali kau menolak keinginanku." bisik Varrel seolah memberi peringatan.
Lea terdiam, ia tak bisa berkata-kata lagi ketika pria tampan di atasnya kembali mengecupi wajahnya seakan penuh rindu. Ia juga menurut tatkala tangan nakal Varrel terus menjelajahi tubuh mungilnya hingga akhirnya berhasil melucuti sweeternya.
"Kau yakin, Arrel?" tanya Lea ragu ketika Varrel melucuti pakaiannya hingga setengah telanjang.
"Kenapa? Apa kau keberatan? Apa kau sudah tak menyukaiku? Ayolah, kita sudah melakukannya berkali-kali, Lea. Aku merasa ketagihan padamu." bisik Varrel lirih lalu mengecup leher Lea penuh nafsu.
"Bukankah tadi malam kau dan Bella...."
"Aku hanya bernafsu denganmu, bocah. Jangan menyebut nama Bella lagi di ranjang ini, kau mengerti?!" peringat Varrel tanpa berhenti mencumbui tubuh Lea.
Gadis itu terdiam, ia hanya mengangguk pelan dan mulai mengikuti permainan yang Varrel ciptakan pada tubuhnya. Bahkan sepagi ini, Varrel tanpa rasa malu meminta jatah kepadanya.
Pria itu... Pria yang memberi kehidupan baru bagi Lea. Di dunia ini apa yang bisa diharapkan oleh gadis yatim piatu seperti dirinya. Gadis yang ditinggal pergi oleh Ibunya dan harus turut menghidupi ketiga adiknya yang masih sekolah.
Kehidupan Lea sangat pelik, kerja paruh waktu pun tak cukup membiayai hidupnya hingga akhirnya Tuhan menawarkan Varrel sebagai solusinya. Hanya pria itu yang bisa menolongnya, pria yang sanggup menanggung hidupnya dan bersedia menampung benalu seperti dirinya.