Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
Paris
Di malam itu sedang hujan deras, seorang gadis bernama Pretty sedang berteduh di depan salah satu toko di pinggir jalan sambil menunggu taksi.
Jam tangannya telah menunjukan pukul 22.00 malam, karena lembur menyebabkan dirinya sehingga kemalaman, hujan deras dan angin sepoi-sepoi tidak ada taksi yang melewati jalan sana.
Tidak lama kemudian sebuah mobil hitam berhenti di hadapannya, dua orang pria berbadan tinggi dan tegap turun dari mobil sambil memegang payung dan berjalan menghampiri Pretty.
Pretty yang melihat dua orang pria itu merasa terkejut dan ketakutan, dirinya sudah kedinginan hingga gemetaran di sekujur tubuhnya.
"Bawa dia pergi!" perintah salah satu pria yang sedang memegang payung itu.
"Siapa kalian?" tanya Pretty dengan merasa cemas dan memundurkan langkahnya.
Dua pria itu tidak menjawabnya, dan salah satunya menghampiri Pretty dan kemudian langsung mengangkat tubuh Pretty di pundaknya.
"Lepaskan aku! kalian siapa? cepat lepaskan aku," teriak Pretty yang berusaha melawan dengan tangannya yang memukul pria itu.
Mereka tidak menjawab dan lalu menghempaskan Pretty ke dalam mobil.
"Siapa kalian? tolong jangan sakiti aku," teriak Pretty yang merasa ketakutan.
"Diam!" bentak pria itu yang duduk di sampingnya.
Tidak lama kemudian mobil itu berjalan menuju ke tempat yang ingin mereka datangin.
"Kalian ingin membawaku ke mana? aku tidak menyinggung kalian, Tuan," ucap Pretty sambil menangis.
"Aku mohon lepaskan aku! jika aku tidak pulang aku pasti di marah oleh orang tuaku, aku mohon. biarkan aku pulang, Tuan," pinta Pretty yang menangis tanpa berhenti.
Karena merasa risih pria di sampingnya langsung memukul bagian belakang kepala Pretty hingga tidak sadarkan diri.
Setelah setengah jam kemudian
Mobil yang membawa Pretty tiba di sebuah mansion yang mewah dan luas, mereka memasuki halaman yang cukup luas dan terlihat mobil-mobil mewah yang berparkir di halaman itu.
Saat mobil berhenti mereka mengangkat tubuh Pretty melangkah masuk ke dalam dan menuju ke sebuah kamar yang gelap gulita.
"Tuan, saya sudah membawakan seorang wanita untuk Anda," kata anak buahnya itu.
"Apakah dia wanita panggilan?" tanya bosnya yang sedang duduk di pojokan kamar itu.
"Iya, Tuan. dia bisa menyelamatkan Anda."
"Bawa dia ke kasur!" perintah bosnya yang masih duduk di pojokan sana.
"Baik, Tuan," jawab anak buahnya yang lalu menidurkan Pretty yang masih belum sadarkan diri di atas kasur.
"Selidiki siapa pelakunya dan bunuh orangnya!" perintah bosnya yang bangkit dari tempat duduknya.
"Baik, akan segera saya lakukan."