Because of Mistake

Because of Mistake

Virlia Nada

5.0
Komentar
1.5K
Penayangan
6
Bab

Karena salah paham, Eudora harus menjadi tawanan dan disiksa oleh Legolas sebagai pembalasan dendamnya. Hidup Eudora mengalami masa lebih baik mati daripada hidup tersiksa. Sampai suatu hari kebenaran terungkap jika Eudora ternyata adalah malaikat yang menyelamatkan hidup Legolas. Eudora membenci Legolas dan kecewa padanya. Apakah mereka akan bersatu atau justru menjad musuh abadi?

Bab 1 Diculik

"Jangan! Aku tidak mau ikut kalian! Pergi! Jangan ikuti aku!" Eudora terus berlari menghindari tiga orang pria misterius yang terus mengejarnya.

Eudora tidak tahu kenapa dia bisa dikejar-kejar oleh orang yang tak ia kenal. Ketiga pria itu mengenakan pakaian serba hitam serta kacamata hitam dan terdapat sebuah earphone di telinganya.

Eudora rasa ketiga pria itu diperintahkan oleh seseorang untuk menangkapnya. Dan dilihat dari pergerakan mereka, nampaknya mereka adalah profesional yang sudah terlatih.

"Aku harus mencari sebuah cara untuk mengelabuhi mereka!" gumam Eudora yang terus berlari tanpa henti.

Gelapnya malam mungkin akan membuat orang kesulitan melihat di tempat gelap. Jadi Eudora pikir jika dirinya bisa masuk ke dalam hutan yang letaknya tak jauh dari posisinya saat ini.

Harusnya setelah pulang bekerja part time Eudora saat ini sudah beristirahat di rumahnya. Namun sekarang ia terlibat masalah dengan pria yang tak ia kenali.

Nafasnya memburu dengan keringat yang membasahi wajahnya yang cantik dan tubuhnya bisa dibilang body goal. Kaki kecilnya yang jenjang sudah mulai tidak kuat berlari lagi ditambah tak ada seorangpun yang dapat ia mintai bantuan.

"Astaga Tuhan! Apakah aku akan berakhir dalam cengkeraman orang-orang ini?" ujar Eudora yang hampir menyerah.

Namun saat Eudora sudah tiba di ambang hutan ia menjadi bersemangat kembali. Eudora langsung menambah kecepatannya sehingga kini ia berhasil masuk ke dalam hutan dan bersembunyi di semak-semak.

Benar dugaan Eudora jika di hutan tidak ada penerangan dan gelap. Eudora hanya bisa mengandalkan keberuntungannya kali ini. Ia terduduk lemas dan terus berdoa pada Tuhan.

'Tuhan tolong selamatkan aku! Aku tidak ingin ditangkap oleh mereka!' batin Eudora dengan tubuh yang gemetaran.

Eudora melihat ketiga pria misterius itu yang kini berada tepat di belakang semak tempatnya bersembunyi. Eudora langsung mematung dan tak ingin membuat suara.

"Sial! Dia malah membawa kita ke hutan! Bagaimana bisa kita mencari di tempat gelap seperti ini?!"

"Kita berpencar saja! Dia pasti tidak jauh dari sini!"

"Baiklah! Kau ke sana, kau ke situ dan aku ke sini! Jika salah satu dari kita berhasil menangkapnya beri kode dan langsung kembali ke tempat tuan!"

"Ayo!"

Ketiga pria misterius itu pun langsung berpencar untuk menangkap Eudora. Selepas kepergian mereka Eudora menghela nafas lega karena ia tidak ditemukan.

Sebenarnya Eudora sudah sangat lelah namun jika ia tak segera pergi ketiga pria misterius tadi bisa menangkapnya. Sampai sekarang Eudora masih tidak tahu apa motif ketiga pria itu yang begitu gencar menangkapnya.

"Aku harus segera keluar dari sini! Eudora! Kamu harus kuat! Masa depanmu masih panjang dan masih banyak mimpi yang harus diraih!" ujar Eudora menyemangati dirinya.

Eudora mengendap-endap dan melihat ke sekelilingnya untuk mengamati keadaan. Meskipun gelap, namun cahaya bulan masih dapat masuk ke sela-sela tumbuhan di sana.

"Bagus! Mereka sudah tiada! Sekarang aku harus la... hmmm! hhmmm! hmmm!"

Ternyata ketiga pria misterius itu sudah tahu sejak awal di mana Eudora bersembunyi namun mereka hanya berpura-pura berpencar untuk mengelabuhi Eudora.

Akhirnya Eudora pingsan karena dibekap oleh mereka dengan obat bius. Eudora pun langsung dibawa ke rumah tuan dari ketiga pria misterius itu.

***

Eudora mulai sadar dari pingsannya namun kepalanya masih sedikit sakit. Perlahan Eudora membuka matanya dan setelah nyawanya terkumpul, Eudora langsung bangun.

Eudora ingat jika dirinya dikejar oleh tiga orang pria yang misterius dan bersembunyi di hutan dan mulutnya dibekap. Selanjutnya ia tidak ingat apa yang terjadi dan sekarang ia berada di kamar yang asing.

"Di mana aku?" Eudora mengedarkan seluruh pandangannya ke kamar itu.

Dilihat dari dekorasinya yang mewah dan elite, Eudora pikir itu bukanlah rumah orang biasa apalagi orang miskin. Dan lagi yang membuat Eudora terkejut adalah kedua tangan dan kakinya diikat dengan borgol berantai.

"Apa-apaan ini?! Kenapa aku diperlakukan seperti ini?!" teriak Eudora yang shock. "Siapapun tolong aku! Tolong!" Eudora kembali berteriak meminta bantuan.

Eudora berusaha untuk melepaskan diri dari borgol itu namun usahanya sia-sia saja. Cairan bening di mata Eudora langsung terjun dengan bebas. Eudora takut sampai seluruh tubuhnya gemetaran.

"Sebenarnya apa yang sudah aku lakukan? Siapa yang sudah aku singgung? Kenapa aku bisa berakhir di tempat seperti ini?" gumam Eudora bertanya-tanya di sela tangisnya. "Kakak, aku takut! Selamatkan aku, Kakak," harap Eudora.

BRAK!

Tiba-tiba pintu dibuka dengan begitu kasar oleh seseorang sehingga membuat Eudora terkejut. Eudora langsung mengusap air matanya dan mundur sampai tubuhnya menempel di dinding.

Eudora langsung meringkuk kala orang itu berjalan masuk menghampirinya. Eudora yakin jika orang itulah yang menangkapnya dan memperlakukan dirinya secara tidak manusiawi.

'Kenapa aura orang ini sangat menakutkan? Tiba-tiba seisi ruangan ini menjadi sangat dingin,' batin Eudora yang sangat ketakutan.

Akhirnya pria itu berdiri tepat di samping ranjang yang ditempati oleh Eudora yang kini dalam posisi meringkuk membelakanginya. Orang itu pun langsung menjambak rambut Eudora dengan kasar.

"Aaargh! Lepaskan! Sakit!" teriak Eudora yang kesakitan.

Rupanya yang menjambak rambut Eudora adalah seorang pria. Pria yang tampan namun berwajah poker. Rambutnya hitam lurus berponi sampai menutupi matanya yang sebelah kanan.

Hidung mancung, bibir yang tipis membuat wajahnya kian mempesona. Matanya yang sipit menatap Eudora dengan penuh kebencian.

'Siapa dia? Kenapa dia sepertinya sangat membenciku? Apakah aku pernah menyakitinya?' batin Eudora mengingat-ingat.

"Aaaargh! Sakit!" Eudora kembali berteriak karena rambutnya dijambak semakin kuat. "Lepaskan aku! Kenapa kamu menyakiti aku! Aku sama sekali tidak mengenal kamu! Kenapa kamu terlihat sangat membenciku?!" Eudora langsung menimpali pria itu dengan banyak pertanyaan.

Ini adalah pertama kalinya Eudora diperlakukan dengan kasar oleh seorang pria. Padahal kakak laki-lakinya tidak pernah menyakitinya namun memperlakukan dirinya dengan baik.

Tetapi pria itu terus saja diam dan setelah menjambak rambut Eudora pria itu menghempaskan kepala Eudora sampai membentur dinding dan dahinya berdarah. Eudora merasa sedikit pusing setelah benturan itu.

KREEK!

Baju Eudora langsung dirobek oleh pria itu. Eudora pun tak tinggal diam dan berusaha untuk memberontak. Tetapi kepalanya terus mengeluarkan darah dan membuatnya semakin pusing.

"Tidak! Dasar pria biadab! Jangan nodai aku! Pergi! Tolong! Siapapun yang mendengarnya tolong aku! Aku mau diper..."

CUP!

Pria itu langsung menyambar bibir Eudora. Eudora mencoba untuk mendorongnya namun tenaga Eudora tak sebanding dengan tenaga pria itu. Bahkan kini tubuh Eudora ditindih sehingga Eudora tak bisa berkutik.

Karena Eudora tidak bis menggunakan tangan ataupun kakinya, jadi dia menggunakan bibirnya untuk menggigit bibir pria itu sampai berdarah sehingga melepas ciuman mereka. Bukannya membuat pria itu berhenti justru malah membuatnya menjadi lebih kasar lagi.

PLAK!

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Terjebak Gairah Terlarang

Terjebak Gairah Terlarang

kodav
5.0

WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?

Gairah Liar Dibalik Jilbab

Gairah Liar Dibalik Jilbab

Gemoy
5.0

Kami berdua beberapa saat terdiam sejanak , lalu kulihat arman membuka lilitan handuk di tubuhnya, dan handuk itu terjatuh kelantai, sehingga kini Arman telanjang bulat di depanku. ''bu sebenarnya arman telah bosan hanya olah raga jari saja, sebelum arman berangkat ke Jakarta meninggalkan ibu, arman ingin mencicipi tubuh ibu'' ucap anakku sambil mendorong tubuhku sehingga aku terjatuh di atas tempat tidur. ''bruuugs'' aku tejatuh di atas tempat tidur. lalu arman langsung menerkam tubuhku , laksana harimau menerkam mangsanya , dan mencium bibirku. aku pun berontak , sekuat tenaga aku berusaha melepaskan pelukan arman. ''arman jangan nak.....ini ibumu sayang'' ucapku tapi arman terus mencium bibirku. jangan di lakukan ini ibu nak...'' ucapku lagi . Aku memekik ketika tangan arman meremas kedua buah payudaraku, aku pun masih Aku merasakan jemarinya menekan selangkanganku, sementara itu tongkatnya arman sudah benar-benar tegak berdiri. ''Kayanya ibu sudah terangsang yaa''? dia menggodaku, berbisik di telinga. Aku menggeleng lemah, ''tidaaak....,Aahkk...., lepaskan ibu nak..., aaahk.....ooughs....., cukup sayang lepaskan ibu ini dosa nak...'' aku memohon tapi tak sungguh-sungguh berusaha menghentikan perbuatan yang di lakukan anakku terhadapku. ''Jangan nak... ibu mohon.... Tapi tak lama kemudian tiba-tiba arman memangut bibirku,meredam suaraku dengan memangut bibir merahku, menghisap dengan perlahan membuatku kaget sekaligus terbawa syahwatku semakin meningkat. Oh Tuhan... dia mencium bibirku, menghisap mulutku begitu lembut, aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya, Suamiku tak pernah melakukannya seenak ini, tapi dia... Aahkk... dia hanya anakku, tapi dia bisa membuatku merasa nyaman seperti ini, dan lagi............ Oohkk...oooohhkkk..... Tubuhku menggeliat! Kenapa dengan diriku ini, ciuman arman terasa begitu menyentuh, penuh perasaan dan sangat bergairah. "Aahkk... aaahhk,," Tangan itu, kumohooon jangan naik lagi, aku sudah tidak tahan lagi, Aahkk... hentikan, cairanku sudah keluar. Lidah arman anakku menari-nari, melakukan gerakan naik turun dan terkadang melingkar. Kemudian kurasakan lidahnya menyeruak masuk kedalam vaginaku, dan menari-nari di sana membuatku semakin tidak tahan. "Aaahkk... Nak....!"

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku