/0/26437/coverorgin.jpg?v=7defb1e099e0469d5d8b819df5e17a97&imageMogr2/format/webp)
Kara merasa kesepian di rumah besarnya setelah Veron Scott, suami konglomeratnya meninggal dalam kecelakaan pesawat di Amerika Serikat.
Pesawat yang membawa orang terkaya di Amerika itu meledak dan hancur lebur saat menabrak salah satu menara kembar di negara adidaya itu. Suami Kara dan wanita-wanita penghibur kelas atas yang dibookingnya tewas seketika dalam kecelakaan tragis itu.
Pengacara dan notaris Veron langsung menghubungi Kara dan mengurus pemindahan asset dan kekayaan sang konglomerat kepada Kara.
Kini Kara berubah menjadi salah satu konglomerat wanita di Amerika.
-----
Kehilangan Veron, suami tercintanya membuatnya frustasi dan merasa kesepian. Meskipun dia dikenal sebagai si tua hidung belang, namun baginya Veron merupakan pria terbaik dibanding dengan konglomerat-konglomerat lain yang pernah tidur dengannya.
Sikap romantis dan humoris Veron lah yang membuatnya jatuh cinta. Walau sebenarnya dia sangat membencinya karena perilaku seks yang menyimpang dari konglomerat tua itu.
Kara harus bisa menerima kenyataan bahwa Veron telah pergi untuk selamanya.
-----
Kesepian Kara
Di rumah mewah yang begitu luas peninggalan Veron, Kara tinggal seorang diri. Tak ada pembantu, tak ada satpam atau pegawai lainnya.
Robot-robot canggih telah menggantikan keberadaan mereka sejak setahun sebelum kecelakaan pesawat itu.
Veron membayar perusahaan teknologi Jepang untuk membuatkan robot-robot mirip manusia. Dia menggunakan robot-robot itu menggantikan pembantu, satpam dan pegawai lain di rumah mewahnya.
Veron ingin hidup bersama dengan Kara dan robot-robot pintar itu.
Sepeninggalnya , Kara menjadi kesepian. Tidak ada seorang pun yang menemani selain robot-robot yang tidak memiliki rasa itu.
-----
Hari berganti hari, bulan pun telah berganti. Kara harus dapat melupakan Veron, suami uniknya.
"Akhhh ... " Kara mengeluh saat dirinya bergairah untuk melakukan hubungan intim dengan suaminya.
"Veron sudah pergi. Untuk selamanya."
Terlihat Kara sangat tidak nyaman berbaring di ranjang mewahnya. Tubuhnnya bergeser ke kanan dan ke kiri.
"Akhhh ..." keluhnya lagi.
Kara melepaskan baju tidurnya, melemparkannya ke lantai. Dia mencoba berbaring dengan kepala bersandar di bantal besarnya. Sebuah novel di tangannya.
"Akhhh .." dia mengeluh lagi. Melemparkan novel itu ke samping dia berbaring. Kara merasa gerah meskipun pendingin ruangan kamarnya disetting di angka paling kecil.
Kara membuka bra berendanya. Melemparnya jauh sampai ke pintu kamar luas itu.
Gadis Jepang itu mengambil novelnya lagi dan membacanya dengan posisi tubuh tengkurap. Kara membaca novel romance kesukaannya. Bercerita tentang pria simpanan istri orang kaya.
"Sepertinya novel ini persis dengan kisahku." renung Kara sambil terus membaca bab demi bab. Novel itu merupakan novel seri, ada sekitar lima jilid buku yang belum di bacanya tertumpuk rapi di samping lampu tidurnya.
Sesekali betisnya terangkat ditekuknya hingga hampir menyentuh pantat seksinya. Sesuatu mengalir bergelora saat tiba di paragraf adegan panas yang dengan serius dia baca.
"Hmm ..."
Angan Kara melambung ke awan, dia memposisikan dirinya menjadi wanita kaya itu yang mulai mendapat rangsangan dari pria simpanannya.
"Oh ..."
Kara turut merasakan apa yang dirasakan oleh karakter wanita dalam novel itu. Kara menahan nafas, detak jantungnya berdetak lebih kencang. Dan beberapa saat kemudian ...
"Akhh ... " Kara membalikkan tubuhnya. Gadis Jepang itu sedikit mengangkat kepalanya mencari bantal lain untuk di susun di atas bantalnya.
Kara melanjutkan kembali membaca paragraf berikutnya. "Hmm ... waow ..." gumamnya saat karakter wanita dalam novel itu kini berada di posisi atas menindih pria simpanannya.
Kara sangat menghayati apa yang sedang dibacanya.
Tiba-tiba ....
"Au au au ...!" robot anjing kecil milik Veron datang dan melompat ke atas ranjangnya. Dan langsung naik ke tubuhnya. Robot pintar itu mirip sekali dengan binatang anjing peliharaan. Ekornya bergoyang-goyang dan hidungnya mengendus-endus perut Kara. Sesekali naik ke payudaranya.
"Niko ... geli, Niko!" teriak Kara kepada robot anjing kecil lucu itu.
"Au au au!" gonggongnya.
"Ok, ok ... kamu sekarang hanya tinggal denganku. Tuanmu, Veron sudah tidak ada." kata Kara.
/0/3535/coverorgin.jpg?v=cf6d4147b82a6674926caf0ce5506936&imageMogr2/format/webp)
/0/20420/coverorgin.jpg?v=f3f8e9d646b8c8f4ed851d99feb9418c&imageMogr2/format/webp)
/0/13981/coverorgin.jpg?v=20250123145714&imageMogr2/format/webp)
/0/13134/coverorgin.jpg?v=9d80efd0e0ccd9371498b582e62c4aa6&imageMogr2/format/webp)
/0/16824/coverorgin.jpg?v=ede1f76b400f3cfd57bd9b253e5f1fd4&imageMogr2/format/webp)
/0/2775/coverorgin.jpg?v=152f2734eaccb1a5db6eb42759481e20&imageMogr2/format/webp)
/0/23913/coverorgin.jpg?v=78ce5c6226ba83fd281cd350e04f6dc1&imageMogr2/format/webp)
/0/6595/coverorgin.jpg?v=20250120180908&imageMogr2/format/webp)
/0/10960/coverorgin.jpg?v=16e0f07316d98cd2c6b7bfb269aed241&imageMogr2/format/webp)
/0/16603/coverorgin.jpg?v=03af8b8a1b527879ff43f0ab4f63620d&imageMogr2/format/webp)
/0/16511/coverorgin.jpg?v=d4dc22f9d688777e77ddddb634b06488&imageMogr2/format/webp)
/0/19077/coverorgin.jpg?v=20240730192710&imageMogr2/format/webp)
/0/20122/coverorgin.jpg?v=20241030112649&imageMogr2/format/webp)
/0/7036/coverorgin.jpg?v=3768f1a05ad69c5323f0572622993a69&imageMogr2/format/webp)
/0/7198/coverorgin.jpg?v=5b8dad6697b064a11dc920494f903a17&imageMogr2/format/webp)
/0/23035/coverorgin.jpg?v=8259d498a61ed759f13755fb7aea52a4&imageMogr2/format/webp)
/0/15760/coverorgin.jpg?v=1f2915ec59d5fb1fa4f5cc0e3bb76ead&imageMogr2/format/webp)
/0/13264/coverorgin.jpg?v=20250123145018&imageMogr2/format/webp)
/0/19178/coverorgin.jpg?v=1267187d5995f0d54ceadbb47ee12f41&imageMogr2/format/webp)
/0/4269/coverorgin.jpg?v=20251202104907&imageMogr2/format/webp)