Saja
Buku Saja(1)
Cinta Wanita Malam
Romantis
Ting...Ting...Ting
Bipbipbipbipbip (anggep aja nada dering panggilan)
Sania terbangun dari tidur dan meraih hp nya yang dari tadi berdering. Dia kesal karena mengganggu tidur nyenyaknya. Oh ayolah Sania susah sekali untuk bangun, dia lebih suka tidur dan mimpi indah.
"Siapa sih ganggu orang tidur aja, bisakan cukup kirim..." ucap Sania sebelum diseberang memotong ucapannya
"gue udah udah di depan kos, cepet siap-siap kalau ga kita telat" jawab Gevan.
"njirrr gue lupa kalau kak Gevan ngajakin berangkat bareng" batinnya sambil nepuk jidat. Berarti kedepannya dia harus tepat waktu dong berangkat sekolah.
"hehe iya kak tunggu ya" ucapnya dan langsung bergegas ke kamar mandi untuk cuci muka dan gosok gigi. Ini kedua kalinya dia tidak mandi karena takut telat.
SKIP
Mereka pun sampai di parkiran sekolah, Gevan emang tiap hari jadi pusat perhatian apalagi dia murah senyum, membuat cewek - cewek menjerit.
Tapi ketika Sania keluar dari pintu mobil sebelah, perhatian mereka semua tertuju ke Sania. Ada yang mencibir, ada yang memuji kalau Sania dengan Gevan sangat serasi.
Sedangkan Sania bangga dengan pd nya melambaikan tangan ke arah mereka, dia berasa jadi artis dadakan. Gevan yang malu dengan tingkah Sania pun buru - buru menarik tangan Sania menuju kelas XI IPS2.
"Udah sana belajar yang bener jangan bolos" ucap Gevan sambil mengacak rambut Sania.
"Oke bos, makasih kak udah jemput dan nganter ke kelas, berasa punya bodyguard, ganteng lagi" jawab Sania Sambil nyengir.
"Hahaha ada - ada aja, ya udah sana masuk" suruh Gevan dan dia pun langsung menuju kelasnya yang berada di kelas XII IPA1
Sania pun menuju ke bangkunya dan melihat sahabat yang cengo kecuali Gea.
Brakkkk
"Iya tau gue emang cantik jadi liatnya biasa aja dong" ucap Sania dengan memukul meja depan Nella.
"Anjirrr... Pd banget lo, btw kesambet apaan lo San jadi tepat waktu ke sekolah? Udah gitu bareng kak Gevan lagi" jawab Nella
"Iya padahal hari ini ga ada ulangan loh san" tanyak Novi juga
"Mungkin jidatnya habis kepentok di jalan" jawab Gea dengan wajah menyebalkannya.
"Kepooooo kayak dora, dahlah gue mau lanjut tidur masih ngantuk nih" ucap Sania langsung menelungkup kepala di meja bangku dengan melipat kedua tangannya.
~~~~~~
Di tempat lain Bara sedang mengendarai motor sport nya, dan baru sampai di parkiran. Dari gerbang sudah menjadi pusat perhatian siswa siswi SMA BRAWIJAYA, apalagi ketika Bara membuka helm banyak siswi yang berdecak kagum.
"ganteng banget woy murid barunya"
"ini mah jodoh gue"
"Sungguh indah ciptaanmu Tuhan"
"Ya ampun itu manusia apa pangeran"
"Aahhhrrrgg matanya sungguh tajam"
"Sekolah kita nambah pangeran lagi"
"Kalau kata gue ini mah paling ganteng di SMA BRAWIJAYA"
Dan banyak lagi pujian yang ditujukan untuk Bara. Bara sudah terbiasa dengan itu dia pun langsung menuju ruang kepala sekolah, sepanjang perjalanan dia muak mendengar pujian untuknya.
Tokk tokk tokk
Bara mengetuk pintu ruang kepala sekolah "masukk" jawab dari dalam ruangan, Bara pun masuk.
"Saya murid baru" ucap Bara dengan wajah datar
"Ohh Albara Adipta Brawijaya ya, kamu ada di kelas XI IPS2, dan ini wali kelas kamu ibu Tyas" ucap kepala sekolah.
"Mari Bara ibu juga ada jadwal di kelas kamu" ajak bu Tyas kepada Bara, sambil keluar dari ruangan dan menuju kelas yang akan Bara tempati.
Sesampainya di kelas, semua kelas XI IPS2 langsung diam saat guru memasuki kelas dan di ikuti Bara. Seketika siswi di dalam kelas heboh karena ada murid baru yang sangat tampan.
"Diamm semuanya" ucap ibu Tyas
"Kita hari ini kedatangan murid baru, ayo perkenalkan diri kamu" lanjut Ibu Tyas
"Nama gue Bara" ucap Bara jelas dan terlalu singkat, ga ada senyum atau apa, wajahnya dingin. Membuat mereka semua yang ada di kelas cengo, cuma satu orang yang tidak terusik dan dia sedang tertidur, Bara melihatnya.
"Hanya itu? Ya udah kamu duduk di sebelah Kristan, dan Kristan angkat tangan kamu" ucap bu Tyas
Bara pun menuju bangku Kristan melewati bangku Sania dan Novi, ketika sampai di sebelah Sania, dia menendang bangku Sania dan melewatinya.
"Anjinggg... Siapa yang ganggu gue" teriak Sania dengan kesal, dia sangat kaget sekaligus pusing malah ada yang mengusik. Dan Novi menyeggol bahu Sania agar diam karena ada guru.
"Saniaaa jaga ucapan kamu, ada guru disini !!!" teriak ibu Tyas sekaligus marah.
"mati gue" batin Sania, "Maaf bu saya gatau kalau ada ibu" ucap Sania.
"Lo ngapa ga bangunin gue sih" bisik nya pada Novil dengan mata mendelik
"Aku udah bangunin kamu daritadi, tapi nyuruh dia mau lanjut tidur" Bela Novi pada dirinya.
"Daritadi kamu ngapain aja kenapa bisa gatau" tanya Ibu Tyas
"Saya fokus membaca bu jadi ga sadar" jawab Sania, alasan yang masuk akal. Sania sangat pintar mencari alasan.
"Bohong , dia tidur dari pertama saya masuk" ucap Bara
Sania melotot siapa yang berani padanya, dia menoleh ke belakang, dan matanya tambah melotot ketika ada murid baru ganteng tapi sayang dia tetap menyebalkan dari pertama mereka bertemu Anda mungkin suka
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cris Pollalis
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius.
Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari.
Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan."
Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!"
"Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri."
Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian.
Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu." Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Rosebud
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan.
Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh.
Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik.
Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku."
Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!"
Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru.
Reza mulai panik.
Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi.
Apa yang harus dia lakukan?