/0/15746/coverorgin.jpg?v=dd951388bf1506d99ea44810f630efd4&imageMogr2/format/webp)
Kriiing…!!
Suara nyaring dari bunyi alarm, membangunkan tidur nyenyak nya. Laura terbangun dari dunia mimpinya. Ia duduk sejenak, merenggangkan ototnya kemudian berlalu ke kamar mandi untuk bersiap pergi ke kantor.
Seperti biasa Laura menyempatkan waktu hanya untuk sekedar berpamitan kepada kekasihnya Alvin jika berangkat kerja. Alvin pun langsung membalas pesan singkat kekasihnya dan memberi semangat untuk Laura. Laura sendiri adalah seorang karyawan yang bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang media cetak. Hari-hari Laura selalu cerah dan penuh semangat saat dia bisa bertukar pesan dengan sang kekasih terlebih lagi kekasihnya selalu mensuport pekerjaannya, sesibuk apapun pekerjaanya, Laura selalu menyempatkan waktunya untuk menghubungi sang kekasih.
Alvin sendiri adalah sorang karyawan di perusahaan yang bergerak di bidang furniture besar di ibu kota. alvin sekarang menjabat sebagai supervisor di bagian marketing, atasan Alvin sangat puas dengan kinerjanya, karena dengan kepemimpinannya produk yang di pasarkan banyak terjual bahkan banyak orderan masuk hingga bagian produksi kuwalahan. Alvin adalah sosok laki-laki yang penyabar, tidak pernah sekalipun ia membentak Laura kekasihnya meskipun sedang bertengkar hebat sekalipun, itulah yang membuat Laura begitu menyayangi sosok seperti Alvin. Mereka menjalin hubungan sudah hampir tiga tahun lamanya, sejak mereka duduk di bangku kuliah sampai saat ini mereka di sibukkan dengan aktivitas pekerjaan masing-masing.
Alvin❤ :
Sayang nanti pulang aku jemput kamu di kantor ya, semangat kerjanya, i love u…
Laura❤ :
Ok, Love u too…
Begitulah percakapan singkat kedua sejoli ini, yang selalu memberikan kabar di tengah kesibukan masing-masing.
***
Setelah jam pulang kerja, Alvin sudah menunggu Laura di depan kantornya. Laura tersenyum saat melihat kekasihnya sudah menunggu di depan kantor kerjanya. Dengan langkah ceria ia berjalan menuju mobil Alvin.
"Sudah lama menunggu?" tanya Laura saat sudah masuk ke mobil.
"Belum lama, kita makan dulu!?" Tawar Alvin yang di angguki Laura dengan menampilkan senyum manisnya. Lalu menjalankan mobilnya.
"Gimana kerjanya, Sayang?" Alvin membuka percakapan.
"Capek banget," Keluh Laura dengan nada merengek.
Alvin terkekeh mendengar nada Laura saat merengek seperti bayi, membuatnya gemas. "Sabar ya, Sayang! tidak ada pekerjaan yang tidak capek, jadi kamu harus tetap semangat di tengah gempuran berkas yang menumpuk!" ujar Alvin sembari mengusap kepala Laura lembut.
"Ya, ya, ya, oleh sebab itu aku ingin menjadi nyonya Alvin secepatnya," protes Laura.
"Doakan saja semoga karirku selalu baik ya, Sayang, karena tidak lama lagi aku akan naik jabatan," ucap Alvin dengan senyum bahagianya.
"Serius," ucap Laura tidak bisa menyembunyikan senyum bahagianya mendengar kabar baik dari sang kekasih, yang di balas Alvin dengan anggukan sambil terkekeh geli melihat ekspresi kekasihnya tersebut.
Laura pun memeluk lengan Alvin sambil mengucapkan selamat kepada kekasihnya. Tidak di pungkiri Alvin memang sosok pekerja keras, tidak jarang ia menghabiskan waktunya untuk lembur hanya ingin menyelesaikan pekerjaannya. Hal-hal seperti itulah terkadang yang membuat Laura merajuk dan menyebabkan pertengkaran dalam hubungan mereka. Namun dengan kesabaran Alvin yang selalu bisa membujuk dan memberi pengertian sang kekasih, sehingga hati Laura pun melunak.
***
Alvin dan Laura kini sudah berada di sebuah restauran, restauran yang menjadi langganan mereka karena rasanya sangat cocok di lidah mereka. Letaknya tidak begitu jauh dari kantor Laura, karena Alvin sering antar jemput kekasihnya, jadi tidak jarang mereka mampir di restauan tersebut. Bahkan pelayan restauran sampai hafal dengan pasangan yang selalu terlihat romantis tersebut.
Setelah selesai makan Alvin mengantarkan pulang Laura. Sama-sama menjadi perantau di ibu kota, Laura memutuskan tinggal dan membeli sebuah Apartemen yang tidak jauh dari tempat kerjanya. Begitupun Alvin yang juga membeli Apartemen yang jaraknya tidak jauh dari tempat kerjanya. Hubungan mereka yang sudah terjalin cukup lama membuat mereka mengenal satu sama lain begitupun keluarga masing-masing. Namun begitu hanya beberapa kali saja keduanya saling berkunjung ke rumah orang tua masing-masing.
Setelah sampai di depan Apartemen Laura, Alvin pun berpamitan pulang. Sebelum pulang Alvin selalu mencium kening Laura dengan penuh kasih sayang, tidak jarang ia mencuri ciuman bibir mungil Laura singkat.
***
Keesokan harinya, seperti biasa waktu pagi merupakan waktu yang menunjukkan kepadatan lalu lintas dengan berbagai aktivitas manusia. Begitupun Laura yang sudah sangat terbiasa menghadapi kemacetan jalan saat berangkat bekerja. Ia yang memilih mengendarai mobilnya sendiri memilih berangkat lebih awal untuk menghindari kemacetan. Ia tidak mengijinkan Alvin menjemputnya karena ia sendiri merasa kasihan jika Alvin harus mondar-mandir mengantarkan dirinya di tengah kemacetan jalan yang tidak pernah ada habisnya.
Di tempat lain Alvin yang tengah merasakan kebahagiaan sekaligus kebanggaanya atas pengumuman kenaikan jabatan di perusahaannya, tidak lepas dari senyum tampannya. Aura yang semakin bersinar tidak luput dari pandangan kaum wanita yang terpesona dengan ketampanan dan wibawanya. Banyak karyawan yang memberi ucapan selamat kepadanya, juga atasannya yang memberinya hadiah sebuah jam tangan branded yang harganya sangat fantastis. Semua itu berkat kerja kerasnya yang sudah memberikan yang terbaik untuk perusahaan tersebut.
/0/16534/coverorgin.jpg?v=20241012094031&imageMogr2/format/webp)
/0/10056/coverorgin.jpg?v=20250122182538&imageMogr2/format/webp)
/0/5566/coverorgin.jpg?v=20250121171541&imageMogr2/format/webp)
/0/2779/coverorgin.jpg?v=20250120160049&imageMogr2/format/webp)
/0/16816/coverorgin.jpg?v=ca17449bdd183df58328c8a1b4cf6182&imageMogr2/format/webp)
/0/6245/coverorgin.jpg?v=20250120175132&imageMogr2/format/webp)
/0/7569/coverorgin.jpg?v=bb66f6372061bc3eb633cdfa753c6705&imageMogr2/format/webp)
/0/2620/coverorgin.jpg?v=20250120162744&imageMogr2/format/webp)
/0/13326/coverorgin.jpg?v=20250123145046&imageMogr2/format/webp)
/0/2354/coverorgin.jpg?v=20250120162238&imageMogr2/format/webp)
/0/5970/coverorgin.jpg?v=20250122182417&imageMogr2/format/webp)
/0/18149/coverorgin.jpg?v=ce5e371452e62983befb8ab77b2a6654&imageMogr2/format/webp)
/0/18576/coverorgin.jpg?v=f39a89fbf7849eeef25333734d70477a&imageMogr2/format/webp)
/0/17785/coverorgin.jpg?v=20240402103607&imageMogr2/format/webp)
/0/2763/coverorgin.jpg?v=20250120160028&imageMogr2/format/webp)
/0/6457/coverorgin.jpg?v=5dd8743fe501710526e667bea827bd10&imageMogr2/format/webp)
/0/8865/coverorgin.jpg?v=b0f251fb5677da3a58746637023c4f5e&imageMogr2/format/webp)
/0/8008/coverorgin.jpg?v=79ba6ad4827ba7e37efa1231190f6ccd&imageMogr2/format/webp)
/0/14092/coverorgin.jpg?v=20250123145806&imageMogr2/format/webp)
/0/28729/coverorgin.jpg?v=c633ef4c6b3b70c6acc2ffdbdfbb1bfa&imageMogr2/format/webp)