Menceritakan tentang seorang remaja laki laki bernama Alfiandra Putra Prasetya. Berwajah tampan,berkulit putih,alis tertaut, dan sifatnya yang dingin terhadap beberapa orang,serta anak kepala sekolah menjadikan dia mostwanted di sekolahnya. Tidak ada yang tahu bahwa dia bersikap seperti itu karena ada faktor pendorong yang menjadikan Alfiandra menjadi dingin terhadap beberapa orang. Hingga suatu hari dia bertemu kembali dengan sahabat masa kecilnya Sheina,tetapi baru saja mereka kembali dekat seperti semula dan benih cinta mulai muncul di diri Fian tiba tiba saja datang seorang lelaki yang mengaku bahwa dia adalah pacar dari sheina. Bagaimana kisah selanjutnya dari seorang alfiandra akankah dia berjuang untuk mendapatkan cintanya atau akan pergi mengikhlaskan gadis pujaan hatinya bahagia dengan orang lain?
seorang anak laki laki berumur 7 tahun sedang menangis di sebuah taman di bawah pohon rindang. Anak kecil tersebut terus menangis sembari meringis menahan sakit di lututnya akibat dorongan oleh temanya yang dengan sengaja mendorong anak tersebut ketika ingin mengambil bola di pinggir jalan.
"Hey kamu kenapa?" Ucap seorang gadis kecil yang umurnya tidak berbeda denganya
Anak laki laki itu perlahan mendongak melihat siapa gerangan yang memanggilnya. Dia dengan segera menghapus jejak air mata di pipinya kala melihat ada anak perempuan di depannya.
"A-aku ng-nggak apa apa" sahut laki laki tersebut sembari sesegukan.
"Tapi kaki kamu berdarah, siapa yang udah bikin kamu kaya gini?" Ucap anak cewek tersebut
"Temen" ucap anak seadnya
Gadis tersebut tersebut kemudian berdiri dan berlari sekencang mungkin untuk mengambil kotak P3K di mobilnya.
Lima menit kemudian anak cewek tersebut kembali ke tempat semula, ia masih melihat anak laki laki tersebut masih sesenggukan kecil
"Sini kaki kamu aku obatin dulu, nanti kalo di biarin takut infeksi"
Anak laki laki itu menurut ia selonjorkan kakinya untuk memudahkan si anak perempuan tersebut untuk mengobatinya.
Anak perempuan itu dengan telaten membersihkan luka yang ada di lutut anak itu kemudian ia teteskan perlahan obat merah dan kemudian dia pasangkan hansaplast di lutut anak laki laki tersebut.
Setelah semua selesai ia bereskan kembali barang barangnya.
"Udah selesai" ucap anak tersebut dengan riang.
******
Seorang remaja cowok berwajah tampan,alis menyatu satu sama lain,berwajah dingin sedang menyendiri di balkon kamarnya. Dia menghela nafas berat kala teringat kembali dengan memori masa kecilnya dulu.
Dia sangat rindu dengan sahabat kecilnya, sudah lama ia tidak bertemu dengan sahabat masa kecilnya itu.
Sudah hampir 7 tahun ia berpisah dengan sahabatnya. Kala itu anak gadis tersebut berucap kepadanya bahwa ia akan berangkat ke Singapura untuk menemani orang tuanya yang harus bekerja di sana. Sejak saat itulah ia sudah tidak pernah bertemu atau berkomunikasi dengan gadis tersebut.
Sebenarnya dia rindu dengan masa kecil bersama gadis tersebut. Gadis cerewet,centil,dan kadang manja itu.
Dia ingin sekali memeluk gadis tersebut menumpahkan segala kerinduan yang telah lama dia pendam. Namun sepertinya semesta belum mau mengabulkan permintaanya.
"Gue kangen sama lo Sheina" gumam alfiandra.
*****
Gadis mungil berwajah putih bersih,dengan rambut sepunggung tengah bersiap siap untuk pergi ke tanah kelahiranya.
Sudah lama ia tidak pernah menginjakan kaki di tanah kelahiranya. sudah hampir 7 tahun ia sudah tidak pernah menginjakan kaki dia indonesia, ia sangat rindu dengan suasana rumahnya,suasana taman bermain di komplek perumahanya, dan suasana ibu kota yang sudah tidak asing lagi yaitu kemacetan.
Tok..tok..tok
Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan anak gadis tersebut. Dia pun bergegas untuk membukakan pintu kamarnya.
"Ada apa mah?" ucap gadis tersebut
"Barang barang kamu sudah siap nak" ucap mamanya sembari tersenyum
"Udah mah, tinggal di simpan aja di bawah biar besok gak usah repot repot bawanya ke bawah." ucap gadis itu
"Ya sudah mana kopernya biar Mama bawa ke bawah"
"Ya mah "
Anak gadis tersebut kemudian masuk dan langsung mendorong 2 buah koper berukuran sedang berwarna pink.
"Bareng sama aku aja mah nanti mamah keberatan loh,ini soalnya koper aku lumayan berat loh."
"Kan Mama bisa nanti nyuruh mang Ujang buat bantuin,mending sekarang kamu istirahat aja dulu biar besok agak segar bangunya" ucap mamanya
"Ya udah aku istirahat duluan ya mah. Selamat malam mamiku" ucap gadis tersebut sembari memeluk mamanya
"Selamat malam, mimpi indah sayang" ucap mamanya sembari mencium kening anaknya
Gadis tersebut kemudian menutup pintu kamarnya dan segera naik ke atas tempat tidurnya, ia sudah tidak sabar untuk besok.
*****
Fian sedang mengendarai motornya untuk menuju ke suatu tempat. Tempat di mana pertama kali ia bertemu dengan sahabat kecilnya itu, tempat yang banyak menyimpan banyak kenangan bagi alfiandra.
Setelah menempuh waktu kurang lebih 40 menit akhirnya Fian tiba di sebuah taman yang begitu luas yang banyak sekali dengan fasilitas bermain untuk anak anak.
Fian terus menyusuri taman tersebut sembari melihat lihat sekitar tidak ada yang berbeda sejak sejak 7 tahun yang lalu. sebenarnya ia sering sekali ke sini untuk sekedar menenangkan pikiran atau bahkan untuk introspeksi diri.
Akhirnya setelah menyusuri taman yang luas tersebut akhirnya Fian memutuskan untuk duduk di bawah pohon beringin tua.
Di sinilah tempat pertama kalinya Fian bertemu dengan gadisnya. Gadis yang mau berteman dengan dia,gadis yang selalu ada saat dia kecil,gadis yang sering mengajaknya bermain. Tetapi semua kenangan tersebut seolah olah hilang begitu saja tidak ada lagi yang selalu ada untuk dia, sekarang ia hanya sendiri di dunia ini tidak ada yang peduli dengan dia bahkan orang tuanya sekalipun.
Fian mengheela nafas berat sebisa mungkin jangan sampai ada air mata yang terjatuh untuk saat ini. ia kesini untuk mengenang kebersamaanya bersama sahabat kecilnya.
"Fian kamu lagi apa" ucap Sheina saat melihat Fian menulis di sebuah pohon.
"Ini aku lagi nulis nama kamu sama aku"ucapnnya
"Buat apa" tanya gadis itu
"Bukan buat apa-apa ini itu bentuk simbol persahabatan kita" ucap Fian
Fian tersenyum kecil saat ingatannya kembali lagi pada masa masa indahnya dahulu.
Fian menoleh kebelakang untuk mencari tulisan yang ia buat sendiri saat dia kecil, ia tersenyum senang saat melihat tulisannya masih ada di pohon tersebut.
Fian pun merogoh saku celananya dan mengeluarkan pisau lipat yang sudah ia bawa dari rumah, ia pun menulis kembali di pohon tersebut menuliskan kalimat 'Ingin Bahagia'. Ya hanya itu harapan Fian saat ini ia ingin bahagia.
*****
Setelah puas ia menyendiri di taman Fian pun mengendarai kembali motornya untuk kembali ke rumah.
Setelah menempuh waktu 40 menit Fian pun sampai di rumahnya tetapi saat ia melihat ke ruang tamu ia tidak sengaja melihat papanya yang sedang bermesraan dengan selingkuhanya.
"Baru pulang kamu" ucap papanya saat Fian ingin masuk ke kamarnya.
"Seperti yang Anda lihat" jawab fian
"Mau jadi apa kamu Fian tengah malam kamu baru pulang" ucap papanya tajam
"Terus apa bedanya dengan anda saat ini. Anda malah enak enakan selingkuh dengan jalang ini sedangkan Mama sedang berjuang menahan rasa sakitnya di rumah sakit" balas Fian agak meninggikan suaranya
"Fian jaga omongan kamu" bentak papanya
Fian pun memilih tak menanggapi ucapan papanya ia sudah muak dengan kelakuan papanya akhir akhir ini. Ia pun masuk ke kamarnya dan langsung merebahkan badannya tempat tidur ia sudah lelah saat ini dan ingin mengistirahatkan dahulu hati dan pikirannya.
*TO BE CONTINUED*
Kayla Herdian kembali ke masa lalu dan terlahir kembali. Sebelumnya, dia ditipu oleh suaminya yang tidak setia, dituduh secara salah oleh seorang wanita simpanan, dan ditindas oleh mertuanya, yang membuat keluarganya bangkrut dan membuatnya menggila! Pada akhirnya, saat hamil sembilan bulan, dia meninggal dalam kecelakaan mobil, sementara pelakunya menjalani hidup bahagia. Kini, terlahir kembali, Kayla bertekad untuk membalas dendam, berharap semua musuhnya masuk neraka! Dia menyingkirkan pria yang tidak setia dan wanita simpanannya, membangun kembali kejayaan keluarganya sendirian, membawa Keluarga Herdian ke puncak dunia bisnis. Namun, dia tidak menyangka bahwa pria yang dingin dan tidak terjangkau di kehidupan sebelumnya akan mengambil inisiatif untuk merayunya: "Kayla, aku tidak punya kesempatan di pernikahan pertamamu, sekarang giliranku di pernikahan kedua, oke?"
Sinta butuh tiga tahun penuh untuk menyadari bahwa suaminya, Trisna, tidak punya hati. Dia adalah pria terdingin dan paling acuh tak acuh yang pernah dia temui. Pria itu tidak pernah tersenyum padanya, apalagi memperlakukannya seperti istrinya. Lebih buruk lagi, kembalinya wanita yang menjadi cinta pertamanya tidak membawa apa-apa bagi Sinta selain surat cerai. Hati Sinta hancur. Berharap bahwa masih ada kesempatan bagi mereka untuk memperbaiki pernikahan mereka, dia bertanya, "Pertanyaan cepat, Trisna. Apakah kamu masih akan menceraikanku jika aku memberitahumu bahwa aku hamil?" "Tentu saja!" jawabnya. Menyadari bahwa dia tidak bermaksud jahat padanya, Sinta memutuskan untuk melepaskannya. Dia menandatangani perjanjian perceraian sambil berbaring di tempat tidur sakitnya dengan hati yang hancur. Anehnya, itu bukan akhir bagi pasangan itu. Seolah-olah ada penghalang jatuh dari mata Trisna setelah dia menandatangani perjanjian perceraian. Pria yang dulu begitu tidak berperasaan itu merendahkan diri di samping tempat tidurnya dan memohon, "Sinta, aku membuat kesalahan besar. Tolong jangan ceraikan aku. Aku berjanji untuk berubah." Sinta tersenyum lemah, tidak tahu harus berbuat apa ....
Setelah tiga tahun menikah yang penuh rahasia, Elsa tidak pernah bertemu dengan suaminya yang penuh teka-teki sampai dia diberikan surat cerai dan mengetahui suaminya mengejar orang lain secara berlebihan. Dia tersentak kembali ke dunia nyata dan bercerai. Setelah itu, Elsa mengungkap berbagai kepribadiannya: seorang dokter terhormat, agen rahasia legendaris, peretas ulung, desainer terkenal, pengemudi mobil balap yang mahir, dan ilmuwan terkemuka. Ketika bakatnya yang beragam diketahui, mantan suaminya diliputi penyesalan. Dengan putus asa, dia memohon, "Elsa, beri aku kesempatan lagi! Semua harta bendaku, bahkan nyawaku, adalah milikmu."
Setelah menyembunyikan identitas aslinya selama tiga tahun pernikahannya dengan Kristian, Arini telah berkomitmen sepenuh hati, hanya untuk mendapati dirinya diabaikan dan didorong ke arah perceraian. Karena kecewa, dia bertekad untuk menemukan kembali jati dirinya, seorang pembuat parfum berbakat, otak di balik badan intelijen terkenal, dan pewaris jaringan peretas rahasia. Sadar akan kesalahannya, Kristian mengungkapkan penyesalannya. "Aku tahu aku telah melakukan kesalahan. Tolong, beri aku kesempatan lagi." Namun, Kevin, seorang hartawan yang pernah mengalami cacat, berdiri dari kursi rodanya, meraih tangan Arini, dan mengejek dengan nada meremehkan, "Kamu pikir dia akan menerimamu kembali? Teruslah bermimpi."
Bagi publik, dia adalah sekretaris eksekutif CEO. Di balik pintu tertutup, dia adalah istri yang tidak pernah diakui secara resmi. Jenessa sangat gembira ketika mengetahui bahwa dia hamil. Tapi kegembiraan itu digantikan dengan ketakutan ketika suaminya, Ryan, menghujani kasih sayangnya pada cinta pertamanya. Dengan berat hati, dia memilih untuk melepaskan pria itu dan pergi. Ketika mereka bertemu lagi, perhatian Ryan tertangkap oleh perut Jenessa yang menonjol. "Anak siapa yang kamu kandung?!" tuntutnya. Tapi dia hanya mencemooh. "Ini bukan urusanmu, mantan suamiku tersayang!"
Hari itu adalah hari yang besar bagi Camila. Dia sudah tidak sabar untuk menikah dengan suaminya yang tampan. Sayangnya, sang suami tidak menghadiri upacara tersebut. Dengan demikian, dia menjadi bahan tertawaan di mata para tamu. Dengan penuh kemarahan, dia pergi dan tidur dengan seorang pria asing malam itu. Dia pikir itu hanya cinta satu malam. Namun yang mengejutkannya, pria itu menolak untuk melepaskannya. Dia mencoba memenangkan hatinya, seolah-olah dia sangat mencintainya. Camila tidak tahu harus berbuat apa. Haruskah dia memberinya kesempatan? Atau mengabaikannya begitu saja?