Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Arti Cinta & Kehilangan

Arti Cinta & Kehilangan

Wijaya Kusuma

5.0
Komentar
112
Penayangan
7
Bab

Menceritakan tentang seorang remaja laki laki bernama Alfiandra Putra Prasetya. Berwajah tampan,berkulit putih,alis tertaut, dan sifatnya yang dingin terhadap beberapa orang,serta anak kepala sekolah menjadikan dia mostwanted di sekolahnya. Tidak ada yang tahu bahwa dia bersikap seperti itu karena ada faktor pendorong yang menjadikan Alfiandra menjadi dingin terhadap beberapa orang. Hingga suatu hari dia bertemu kembali dengan sahabat masa kecilnya Sheina,tetapi baru saja mereka kembali dekat seperti semula dan benih cinta mulai muncul di diri Fian tiba tiba saja datang seorang lelaki yang mengaku bahwa dia adalah pacar dari sheina. Bagaimana kisah selanjutnya dari seorang alfiandra akankah dia berjuang untuk mendapatkan cintanya atau akan pergi mengikhlaskan gadis pujaan hatinya bahagia dengan orang lain?

Bab 1 Kenangan Masa Lalu

seorang anak laki laki berumur 7 tahun sedang menangis di sebuah taman di bawah pohon rindang. Anak kecil tersebut terus menangis sembari meringis menahan sakit di lututnya akibat dorongan oleh temanya yang dengan sengaja mendorong anak tersebut ketika ingin mengambil bola di pinggir jalan.

"Hey kamu kenapa?" Ucap seorang gadis kecil yang umurnya tidak berbeda denganya

Anak laki laki itu perlahan mendongak melihat siapa gerangan yang memanggilnya. Dia dengan segera menghapus jejak air mata di pipinya kala melihat ada anak perempuan di depannya.

"A-aku ng-nggak apa apa" sahut laki laki tersebut sembari sesegukan.

"Tapi kaki kamu berdarah, siapa yang udah bikin kamu kaya gini?" Ucap anak cewek tersebut

"Temen" ucap anak seadnya

Gadis tersebut tersebut kemudian berdiri dan berlari sekencang mungkin untuk mengambil kotak P3K di mobilnya.

Lima menit kemudian anak cewek tersebut kembali ke tempat semula, ia masih melihat anak laki laki tersebut masih sesenggukan kecil

"Sini kaki kamu aku obatin dulu, nanti kalo di biarin takut infeksi"

Anak laki laki itu menurut ia selonjorkan kakinya untuk memudahkan si anak perempuan tersebut untuk mengobatinya.

Anak perempuan itu dengan telaten membersihkan luka yang ada di lutut anak itu kemudian ia teteskan perlahan obat merah dan kemudian dia pasangkan hansaplast di lutut anak laki laki tersebut.

Setelah semua selesai ia bereskan kembali barang barangnya.

"Udah selesai" ucap anak tersebut dengan riang.

******

Seorang remaja cowok berwajah tampan,alis menyatu satu sama lain,berwajah dingin sedang menyendiri di balkon kamarnya. Dia menghela nafas berat kala teringat kembali dengan memori masa kecilnya dulu.

Dia sangat rindu dengan sahabat kecilnya, sudah lama ia tidak bertemu dengan sahabat masa kecilnya itu.

Sudah hampir 7 tahun ia berpisah dengan sahabatnya. Kala itu anak gadis tersebut berucap kepadanya bahwa ia akan berangkat ke Singapura untuk menemani orang tuanya yang harus bekerja di sana. Sejak saat itulah ia sudah tidak pernah bertemu atau berkomunikasi dengan gadis tersebut.

Sebenarnya dia rindu dengan masa kecil bersama gadis tersebut. Gadis cerewet,centil,dan kadang manja itu.

Dia ingin sekali memeluk gadis tersebut menumpahkan segala kerinduan yang telah lama dia pendam. Namun sepertinya semesta belum mau mengabulkan permintaanya.

"Gue kangen sama lo Sheina" gumam alfiandra.

*****

Gadis mungil berwajah putih bersih,dengan rambut sepunggung tengah bersiap siap untuk pergi ke tanah kelahiranya.

Sudah lama ia tidak pernah menginjakan kaki di tanah kelahiranya. sudah hampir 7 tahun ia sudah tidak pernah menginjakan kaki dia indonesia, ia sangat rindu dengan suasana rumahnya,suasana taman bermain di komplek perumahanya, dan suasana ibu kota yang sudah tidak asing lagi yaitu kemacetan.

Tok..tok..tok

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan anak gadis tersebut. Dia pun bergegas untuk membukakan pintu kamarnya.

"Ada apa mah?" ucap gadis tersebut

"Barang barang kamu sudah siap nak" ucap mamanya sembari tersenyum

"Udah mah, tinggal di simpan aja di bawah biar besok gak usah repot repot bawanya ke bawah." ucap gadis itu

"Ya sudah mana kopernya biar Mama bawa ke bawah"

"Ya mah "

Anak gadis tersebut kemudian masuk dan langsung mendorong 2 buah koper berukuran sedang berwarna pink.

"Bareng sama aku aja mah nanti mamah keberatan loh,ini soalnya koper aku lumayan berat loh."

"Kan Mama bisa nanti nyuruh mang Ujang buat bantuin,mending sekarang kamu istirahat aja dulu biar besok agak segar bangunya" ucap mamanya

"Ya udah aku istirahat duluan ya mah. Selamat malam mamiku" ucap gadis tersebut sembari memeluk mamanya

"Selamat malam, mimpi indah sayang" ucap mamanya sembari mencium kening anaknya

Gadis tersebut kemudian menutup pintu kamarnya dan segera naik ke atas tempat tidurnya, ia sudah tidak sabar untuk besok.

*****

Fian sedang mengendarai motornya untuk menuju ke suatu tempat. Tempat di mana pertama kali ia bertemu dengan sahabat kecilnya itu, tempat yang banyak menyimpan banyak kenangan bagi alfiandra.

Setelah menempuh waktu kurang lebih 40 menit akhirnya Fian tiba di sebuah taman yang begitu luas yang banyak sekali dengan fasilitas bermain untuk anak anak.

Fian terus menyusuri taman tersebut sembari melihat lihat sekitar tidak ada yang berbeda sejak sejak 7 tahun yang lalu. sebenarnya ia sering sekali ke sini untuk sekedar menenangkan pikiran atau bahkan untuk introspeksi diri.

Akhirnya setelah menyusuri taman yang luas tersebut akhirnya Fian memutuskan untuk duduk di bawah pohon beringin tua.

Di sinilah tempat pertama kalinya Fian bertemu dengan gadisnya. Gadis yang mau berteman dengan dia,gadis yang selalu ada saat dia kecil,gadis yang sering mengajaknya bermain. Tetapi semua kenangan tersebut seolah olah hilang begitu saja tidak ada lagi yang selalu ada untuk dia, sekarang ia hanya sendiri di dunia ini tidak ada yang peduli dengan dia bahkan orang tuanya sekalipun.

Fian mengheela nafas berat sebisa mungkin jangan sampai ada air mata yang terjatuh untuk saat ini. ia kesini untuk mengenang kebersamaanya bersama sahabat kecilnya.

"Fian kamu lagi apa" ucap Sheina saat melihat Fian menulis di sebuah pohon.

"Ini aku lagi nulis nama kamu sama aku"ucapnnya

"Buat apa" tanya gadis itu

"Bukan buat apa-apa ini itu bentuk simbol persahabatan kita" ucap Fian

Fian tersenyum kecil saat ingatannya kembali lagi pada masa masa indahnya dahulu.

Fian menoleh kebelakang untuk mencari tulisan yang ia buat sendiri saat dia kecil, ia tersenyum senang saat melihat tulisannya masih ada di pohon tersebut.

Fian pun merogoh saku celananya dan mengeluarkan pisau lipat yang sudah ia bawa dari rumah, ia pun menulis kembali di pohon tersebut menuliskan kalimat 'Ingin Bahagia'. Ya hanya itu harapan Fian saat ini ia ingin bahagia.

*****

Setelah puas ia menyendiri di taman Fian pun mengendarai kembali motornya untuk kembali ke rumah.

Setelah menempuh waktu 40 menit Fian pun sampai di rumahnya tetapi saat ia melihat ke ruang tamu ia tidak sengaja melihat papanya yang sedang bermesraan dengan selingkuhanya.

"Baru pulang kamu" ucap papanya saat Fian ingin masuk ke kamarnya.

"Seperti yang Anda lihat" jawab fian

"Mau jadi apa kamu Fian tengah malam kamu baru pulang" ucap papanya tajam

"Terus apa bedanya dengan anda saat ini. Anda malah enak enakan selingkuh dengan jalang ini sedangkan Mama sedang berjuang menahan rasa sakitnya di rumah sakit" balas Fian agak meninggikan suaranya

"Fian jaga omongan kamu" bentak papanya

Fian pun memilih tak menanggapi ucapan papanya ia sudah muak dengan kelakuan papanya akhir akhir ini. Ia pun masuk ke kamarnya dan langsung merebahkan badannya tempat tidur ia sudah lelah saat ini dan ingin mengistirahatkan dahulu hati dan pikirannya.

*TO BE CONTINUED*

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Romantis

4.8

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Romantis

5.0

Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku