Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Musuh Vs Jodoh, SMA

Musuh Vs Jodoh, SMA

Mie Qixuab

5.0
Komentar
170
Penayangan
1
Bab

Apa yang akan kalian lakukan saat kedua orang tua kalian tiba-tiba ingin menjodohkan kalian. Padahal posisi kalian saat ini masih menyandang sebagai seorang siswa sekolah menengah atas. Menolak ... tentu saja. Tapi menolak sebuah pertunangan tidak semudah menolak mbok Yun saat menawarkan seblak indezz yang begitu menggoda. Sepertinya Megan saat ini. Dia sedang duduk termenung di hadapan kedua orang tuannya, mencoba mencerna dengan baik perkataan mereka. Dia begitu syok saat kedua orang tuannya berniat menjodohkan dia. "Ma ... mama serius ? umur megan baru 17 tahun ma, bahkan baru kemarin Megan merayakannya. Bagaimana bisa mama bilang aku akan bertunangan ?" protes Megan dengan tidak terima. Marcellia Megan Hermawan, gadis cantik dengan kulit putih khas orang Eropa. Gadis itu menerima banyak gen dari ayah nya masih memiliki garis keturunan dari bangsa Eropa. Sedangkan ibu nya gadis asli keturunan jawa yang masih memiliki garis keturunan darah biru. Bisa di bilang Megan ini adalah gadis blasteran Indo – Eropa. Gadis itu masih tidak bisa mengerti kenapa orang tuanya tiba-tiba mau menjodohkan dengan orang yang tidak dia kenal sama sekali. bahkan saat dia masih berada di bangku sekolah menengah atas. akankah Megan menerima perjodohan itu, atau malah kabur seperti cerita-cerita dalan novel dan drama yang selalu menemani hari-harinya.

Bab 1 Mom ... Are you sure

Apa yang akan kalian lakukan saat kedua orang tua kalian tiba-tiba ingin menjodohkan kalian. Padahal posisi kalian saat ini masih menyandang sebagai seorang siswa sekolah menengah atas.

Menolak ... tentu saja. Tapi menolak sebuah pertunangan tidak semudah menolak mbok Yun saat menawarkan seblak indezz yang begitu menggoda.

Sepertinya Megan saat ini. Dia sedang duduk termenung di hadapan kedua orang tuannya, mencoba mencerna dengan baik perkataan mereka. Dia begitu syok saat kedua orang tuannya berniat menjodohkan dia.

"Ma ... mama serius ? umur megan baru 17 tahun ma, bahkan baru kemarin Megan merayakannya. Bagaimana bisa mama bilang aku akan bertunangan ?" protes Megan dengan tidak terima.

Marcellia Megan Hermawan, gadis cantik dengan kulit putih has orang Eropa. Gadis itu menerima banyak gen dari ayah nya masih memiliki garis keturunan dari bangsa Eropa. Sedangkan ibu nya gadis asli keturuan jawa. Bisa di bilang Megan ini adalah gadis blasteran Indo – Eropa.

Bisa kalian bayangkan kan, seberapa cantiknya dia. Tapi sayang, gadis yang masih duduk di bangku kelas dua sekolah menengah atas ini tidak memiliki otak.

Jangan salah sangka, dia bukan gadis bodoh yang tertolong tampang dan kekayaan orang tuannya. Percaya tidak percaya dia adalah salah satu gadis jenius. Dan karena kejeniusaan nya ini, dia suka sekali bertindak gila.

Bahkan teman-temannya memanggil dia 'Bule Gila' tampang dia saja yang kalem, tapi sifatnya, sudahlah jangan di tanya lagi.

"Aduh sayang, mama Cuma mau kamu tunangan, bukan menikah." rayu Salma.

" No ma ! Megan pokok nya tidak mau." Megan menggelengkan kepala dan menolaknya dengan tegas. "Come on ma ... ini bukan jaman Siti Nurbaya lagi, Megan tidak mau di jodoh-jodohin. Apalagi mama juga tau kalau Megan saat ini dekat dengan Dimas." protesnya.

Apalagi dia sudah membawa-bawa nama Dimas orang yang dia suka selama ini, dan baru akhir-akhir ini mereka dekat. Dan sekarang apa ... mama nya mau menjodohkan dia dengan orang yang tidak ia kenal.

"Mama Cuma mau yang terbaik buat kamu sayang. Lagian mama tidak suka dengan Dimas, kamu tau sendiri kan keluarga dia itu gimana."

Wajah Megan lalu berubah murung. "Kebaikan yang seperti apa yang mama maksud ? kelancaran bisnis kalian ? atau sebagai alat penebus hutang ?"

Mendengar putrinya berbicara seperti itu, Salma lalu menggeleng dengan keras. "Sayang dengarkan mama, semua itu tidak benar. Mama sama papa Cuma ingin yang terbaik buat anak semata wayang mama. Mama sama papa juga tidak mungkin mencarikan jodoh sembarangan yang tidak jelas asal usulnya." Jelas Salma. Dia tidak ingin putrinya salah paham dengan semua ini.

Megan masih menggeleng dengan tegas menolak perjodohan itu. Membuat Salma, kehabisan cara untuk merayu putrinya itu.

Salma menoleh ke arah suaminya yang sejak tadi hanya menonton perdebatan antara ibu dan anak itu. Dia meminta bantuan dari suaminya lewat kode mata.

Richad yang melihat kode itu lalu mengangguk, dan langsung memfokuskan pandangannya kepada Megan yang duduk di depannya. "Berikan papa alasan yang jelas, mengapa kamu tidak mau perjodohan ini." Richad sudah memelankan suaran nya, hanya saja semua itu masih terdengar begitu tegas.

Megan membalas menatap Richad dengan cemberut, "Megan kan masih sama Dimas pa. Ya masak Megan harus selingkuh."

"Memang Dimas udah nembak kamu ?" tanya Salma dengan penuh selidik dan menatap putrinya penuh curiga.

Megan yang di tatap seperti itu lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Ya belum sih ma, tapi kan," belum selesai Megan menyelesaikan ucapannya, Salma sudah terlebih dahulu memutus ucapannya "Kalau begitu kamu tidak bisa di katakan selingkuh, kan kalian belum jadian." Ucapnya dengan semilrk yang begitu menyebalkan di mata Megan.

"Begini sayang, dengarkan papa. Papa sama mama tidak mau kamu nanti salah pilih. Jadi kami yang akan memilikan jodoh yang cocok untukmu. Seperti yang di katakan mama tadi, kita harus tahu jelas asal usul siapa yang akan menjadi jodohmu kelak. Dan laki-laki pilihan papa sudah jelas asal usulnya." Jelas Richad.

Dia lalu menengahi perdebatan antar istri dan anak nya, jika tidak begitu bisa di pastikan perdebatan ini tidak akan berakhir baik. Seperti sudah menjadi kebiasaan jika sitri dan putrinya dengan berdebat.

Megan semakin menekuk wajahnya setelah mendengar penjelasan Richard. "Pilihan papa sama mama pasti tidak sesuai denga kemauan Megan." Protesnya.

"Mengapa bisa begitu ? memang kriteria cowok yang kamu mau seperti apa" tanya Salma, ia semakin curiga dengan putrinya itu.

Masalahnya putrinya itu penuh dengan kejutan, ada aja alasan dia untuk mendapatkan ke inginnya. Atau menolak sesuatu seperti ini.

Di tanya seperti itu, Megan lalu tersenyum lebar, wajah cemberutnya kini sudah lenyap di gantikan dengan senyum secerah matahai pagi.

"Aku tu mau cowok yang tinggi, putih, ganteng, manis, multitalenta, dan yang paling penting dia bisa membuat orang lain tersenyum dengan senyumannya. Seperti Jung Ho-seok." Jelas Megan, senyum nya semakin lebar saat mengingat wajah ganteng idola nya itu.

Seperti gadis kebanyakan, Megan juga tergila-gila dengan artis dari negeri gingseng itu. apalagi dengan salah satu boy band korea yang saat ini namaya begitu mentereng di seluruh dunia.

Richad dan Salma menggelengkan kepala setelah mendengarkan imajinasi putrinya yang begitu ketinggian. "Astaga Megan sayang. Bagun nak, jangan mimpi ketinggian. Lagian mereka tahu kamu hidupa saja kagak."

Senyum Megan yang awalnya secerah matahari kini hilang terganti seperti awan mendung yang siap menumpahkan air hujannya ke bumi. Ibu nya suka sekali menyadarkan dia dengan kata-kata yang begitu menampar.

"Mama ihhh ... jahat banget sama Megan."

"Kan mama benar ... pokok nya kalau kamu tidak mau menerima perjodohan ini, mama akan buang semua barang-barang K-pop kamu dan album-album kamu."

"Mama nggak bisa gitu dong."

"Nggak mau tau, kamu pilih mana ?"

"Pa ..." megan menapa Richad dengan tatapan memelas, meminta bantuan sang papa.

Namun kali ini, nasib sedang tidak berpihak kepadanya. "Papa setuju dengan mama, lagian berhenti menghalu sayang. Dan lagi, kalau kamu masih membantah, papa akan menyita semua fasilitas kamu, termasuk memotong uang jajan."

"Aaa ! papa sama mama nggak asik." Dengan perasaan kesal Megan lalu meninggalkan ruang keluarga begitu saja.

Bagaimanapun semua keputusan sudah final, dia kan bertunangan dengan laki-laki pilihan kedua orang tuanya. Megan kembali ke kamar dengan perasaan dongkol, ia mengacak-acak rambutnya.

Megan bergidik ngeri saat membayangkan dia di jodohkan dengan om-om dengan perut buncit dan kepala botak. Hancur sudah impian dai menikah dengan J-hope. Dia terus menggulingkan tubuhnya di atas kasur empuk, untuk menyalurkan emosinya.

"Aaaa ! sial, andai aku punya adik." grutunya.

Ia menutup wajahnya dengan bantal dan berterika dengan kencang, dia benar-benar kesal malam ini.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku