Jodoh untuk Mas Duda

Jodoh untuk Mas Duda

Moh Bisriustofa

5.0
Komentar
483
Penayangan
16
Bab

Mas Duda, seorang pria berusia 35 tahun, telah menjadi duda selama dua tahun setelah kematian istrinya, Sari. Dia bekerja sebagai seorang guru di sebuah sekolah dasar dan menjalani hidupnya dengan sederhana. Meskipun dia mencintai pekerjaan dan anak-anak muridnya, Mas Duda merasa ada kekosongan dalam hidupnya dan sering merasa kesepian. Keluarga dan teman-temannya mulai menekan Mas Duda untuk menikah lagi, tetapi dia merasa bingung dan belum siap untuk membuka hati lagi.

Bab 1 Pertemuan

Mas Rafi, seorang pria berusia 35 tahun, telah menjalani hidupnya sebagai duda selama dua tahun setelah kepergian istrinya, Sari. Setiap pagi, dia menjalani rutinitas yang sederhana: berangkat ke sekolah sebagai guru, mengajar anak-anak muridnya dengan penuh dedikasi, dan pulang ke rumah yang terasa sepi tanpa kehadiran Sari. Kehidupan sehari-harinya tampak teratur, namun di dalam hatinya, ada kekosongan yang tak kunjung terisi.

Suatu hari, saat Mas Rafi sedang berbelanja di pasar desa, dia melihat sesuatu yang menarik perhatian: sebuah stan kecil yang menjual kue-kue. Penjualnya adalah seorang wanita muda yang tampak sibuk melayani pelanggan. Mas Rafi tidak bisa tidak merasa tertarik dengan keceriaan dan energi positif yang terpancar dari wanita tersebut.

Dia mendekati stan dengan rasa penasaran. "Permisi, Bu. Nama saya Mas Rafi, guru di sekolah dasar sini. Saya mendengar tentang kue-kue buatan Ibu dan ingin mencobanya."

Wanita itu menoleh dengan senyum ramah. "Oh, halo, Mas Rafi. Senang sekali bisa bertemu dengan Anda. Kue-kue ini baru saja keluar dari oven, jadi masih segar. Silakan dicoba."

Mas Rafi mengambil sepotong kue dan mencobanya. "Terima kasih. Hmm, rasanya enak sekali. Ibu pasti banyak pengalaman dalam membuat kue."

Wanita itu tertawa kecil. "Terima kasih, Mas. Nama saya Nia. Saya memang suka membuat kue sejak lama. Ini adalah usaha kecil saya untuk membawa sedikit keceriaan ke desa ini."

Mas Rafi terkesan dengan kepribadian Nia yang hangat. "Senang sekali bisa bertemu dengan Ibu. Saya sering mendengar orang-orang berbicara tentang kue-kue Ibu, dan sekarang saya bisa mencobanya sendiri."

Nia tersenyum lebih lebar. "Saya sangat senang bisa menyenangkan orang-orang di sini. Ini adalah awal baru bagi saya setelah beberapa tahun bekerja keras di kota besar."

Setiap kali Mas Rafi mengunjungi pasar, dia merasa terhibur dengan obrolan singkat bersama Nia. Meskipun awalnya hanya percakapan santai, Mas Rafi mulai merasakan sesuatu yang lebih dalam hati kecilnya. Dia tidak bisa menahan rasa penasaran dan ketertarikan terhadap Nia, wanita yang telah membawa sedikit warna baru ke dalam hidupnya yang monoton.

---

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Moh Bisriustofa

Selebihnya

Buku serupa

Dilema Cinta Penuh Nikmat

Dilema Cinta Penuh Nikmat

Juliana
5.0

21+ Dia lupa siapa dirinya, dia lupa siapa pria ini dan bahkan statusnya sebagai calon istri pria lain, yang dia tahu ialah inilah momen yang paling dia tunggu dan idamkan selama ini, bisa berduaan dan bercinta dengan pria yang sangat dia kagumi dan sayangi. Matanya semakin tenggelam saat lidah nakal itu bermain di lembah basah dan bukit berhutam rimba hitam, yang bau khasnya selalu membuat pria mabuk dan lupa diri, seperti yang dirasakan oleh Aslan saat lidahnya bermain di parit kemerahan yang kontras sekali dengan kulit putihnya, dan rambut hitammnya yang menghiasi keseluruhan bukit indah vagina sang gadis. Tekanan ke kepalanya Aslan diiringi rintihan kencang memenuhi kamar, menandakan orgasme pertama dirinya tanpa dia bisa tahan, akibat nakalnya lidah sang predator yang dari tadi bukan hanya menjilat puncak dadanya, tapi juga perut mulusnya dan bahkan pangkal pahanya yang indah dan sangat rentan jika disentuh oleh lidah pria itu. Remasan dan sentuhan lembut tangan Endah ke urat kejantanan sang pria yang sudah kencang dan siap untuk beradu, diiringi ciuman dan kecupan bibir mereka yang turun dan naik saling menyapa, seakan tidak ingin terlepaskan dari bibir pasangannya. Paha yang putih mulus dan ada bulu-bulu halus indah menghiasi membuat siapapun pria yang melihat sulit untuk tidak memlingkan wajah memandang keindahan itu. Ciuman dan cumbuan ke sang pejantan seperti isyarat darinya untuk segera melanjutkan pertandingan ini. Kini kedua pahanya terbuka lebar, gairahnya yang sempat dihempaskan ke pulau kenikmatan oleh sapuan lidah Aslan, kini kembali berkobar, dan seakan meminta untuk segera dituntaskan dengan sebuah ritual indah yang dia pasrahkan hari ini untuk sang pujaan hatinya. Pejaman mata, rintihan kecil serta pekikan tanda kaget membuat Aslan sangat berhati hati dalam bermanuver diatas tubuh Endah yang sudah pasrah. Dia tahu menghadapi wanita tanpa pengalaman ini, haruslah sedikit lebih sabar. "sakit....???"

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku