Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
5.0
Komentar
136
Penayangan
1
Bab

Berawal dari tewasnya sahabat sekaligus narasumber dari ceritanya, Surya Mahendra, seorang penulis cerita horor terkenal mesti berurusan dengan dunia ghaib. Ia nekat membuka mata batinnya melalui seorang praktisi supranatural, demi merampungkan cerbung yang dia tulis di salah satu media besar. Setelah mata batinya terbuka, justru masalah demi masalah berdatangan. Mulai dari kejadian mistis yang menerornya sampai jatuhnya korban-korban dari pembaca setianya. Eyang Suman, selaku praktisi spiritual yang membuka mata batin Surya telah wafat, ketika Surya datang kembali untuk menutup mata batinnya. Celakanya, hanya Eyang Suman selaku orang yang membukanya lah yang bisa menutupnya kembali. Tak hanya itu, Galuh Pertiwi, sang kekasih Surya Mahendra pun harus ikut terseret kasus yang menimpanya. Apakah Mahendra bersama sang kekasih mampu mengatasi semuanya. Lalu bagaimana caranya Mahendra bisa menutup mata batinnya kembali? Ikuti kisah mereka yang penuh tantangan yang menegangkan.

Bab 1 Prolog

Lelaki berkacamata dan bertubuh kurus itu terlihat begitu ketakutan, seperti tengah melihat sesuatu yang sangat mengerikan dan memang begitulah yang terjadi. Usaha untuk memasuki alam astral kali ini berbenturan dengan energi dahsyat yang berasal dari kegelapan yang pekat. Napasnya terlihat tersengal-sengal, keringatnya mengucur deras, dan tubuhnya terlihat bergetar hebat.

Lelaki itu mencoba berkonsentrasi kembali, tetapi gagal lagi. Ada satu kekuatan dahsyat yang menyerangnya kembali, seperti hendak menghalangi dirinya masuk lebih dalam.

Namun, ia pantang untuk menyerah. Sudah banyak dimensi gaib ia masuki dan sudah banyak pula tantangan dan godaan yang serupa ia atasi. Kali ini benar-benar dikerahkannya seluruh kemampuan yang ia punya. Ia melepas bajunya dan mengatur posisi bersila dengan mengatupkan kedua telapak tangan di depan dada.

Seketika mulai memancar sinar kebiruan dari tengah-tengah alisnya, kemudian menyebar merangkumi seluruh tubuhnya. Cahaya halus itu menyebar dan membungkus dirinya seperti benteng pelindung yang melindungi serangan dari luar.

Blarrr!

Sebuah ledakan dahsyat terjadi. Ledakan yang timbul dari benturan energi dua alam yang berbeda. Ia terpelanting dan kemudian membentur meja di belakangnya.

Benteng yang ia bangun gagal dan tertembus energi yang menyerangnya.

Kini, di hidungnya terlihat mengalir darah segar.

"Siapa kau sebenarnya?!" Lelaki itu bertanya setengah berteriak, tetapi tak ada yang menjawab, sebab memang hanya dia sendiri manusia yang berada di situ.

"Aku tak ingin mengusikmu, hanya ingin tahu dunia kalian demi ...." Belum sempat ia meneruskan kata, serangkum energi berbentuk cahaya merah kehitaman menyerang dirinya hingga membuatnya terpelanting ke belakang lagi. Kali ini tubuhnya membentur tembok dengan keras.

"Uhuk ... uhuk ... !!" Ia terbatuk-batuk lantas memuntahkan darah segar yang kental.

Belum sempat lelaki itu menguasai diri kembali, sebuah kekuatan misterius menguasai dirinya. Ia seperti diangkat oleh kekuatan yang dahsyat, kemudian diseret menuju arah jendela. Ia berusaha menguasai keadaan, tetap tak mampu. Segala rapal mantra dan tenaganya yang ia kerahkan seperti tak berdaya menghadapi kekuatan misterius itu.

Ia terus diseret kekuatan misterius itu menuju ke arah jendela, semakin lama semakin kuat kekuatan itu menguasainya. Tubuhnya kali ini benar-benar sudah tidak bisa ia kuasai lagi. Ia menyerah.

"Ma ... maafkan aku, Surya. Aku tidak bisa menolongmu lagi, kali ini aku ... aku tidak ... tidak sanggup meneruskannya ...."

Itulah kata-kata terakhir yang diucapkannya sebelum ia kemudian dihempaskan energi dahsyat itu keluar jendela apartemennya di lantai 20.

Di bawah sana, ia sudah disambut oleh kerasnya lantai beton yang siap untuk menghancurkan tubuhnya hingga tak bernyawa lagi.

***

Di malam yang tenang. Kini berubah menjadi kekacauan yang parah. Ada seorang lelaki terjun dari lantai 20 dan kini tergeletak dengan bersimbah darah. Ramai orang saling bersuara yang sama, "ada seseorang lelaki yang bunuh diri".

Polisi kemudian berdatangan, garis-garis polisi dipasang, wartawan dan orang-orang sekitar pun mulai berkerumun.

Lelaki yang 'bunuh diri' itu kemudian diketahui bernama Yogi Waskita.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Em Fardhan

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku