Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Misteri Mata Air Kembar Yang Tak Pernah Kering

Misteri Mata Air Kembar Yang Tak Pernah Kering

Norma Hamzah

5.0
Komentar
196
Penayangan
36
Bab

Sinopsis Di tengah kampung Serigi, terdapat 2 buah sumber mata air yang begitu deras. Hingga dinamakan mata air kembar, tapi masih menggunakan bambu sederhana yang mengalir dari dalam tanah, entah dari mana datangnya. Sehingga sangat membantu warganya untuk keperluan hidup sehari-hari. Meski kemarau panjang takkan pernah mengering. Tapi di balik itu, tersimpan misteri mistis yang sering meneror siapapun yang sengaja atau tak sengaja melakukan sesuatu yang di larang di tempat sumber mata air kembar itu. Banyak pantangan yang harus dipatuhi jika memasuki wilayah kampung Serigi. Penghuni tempat keramat itu, mata air kembar akan mendatangi rumah kalian yang ia tak menyukai. Selain itu, sederetan kejadian aneh, mistis yang dialami warga setempat atau orang lain yang memasuki wilayah kampung Serigi akan menyimpan banyak cerita... Dan apa saja kejadian mistis itu? Bagaimana dengan suasana mata air kembar itu hingga sekarang?

Bab 1 Misteri Mata Air kembar Yang Tak Pernah Kering

Part 1. Malam Ada Yang Datang Bertamu

Di pelosok pedalaman desa terpencil, yang masih kurang penduduk itu, terdapat di tengah-tengah kampung ada mata air yang muncul sejak dulu kala, entah kapan, akupun tak mengetahuinya. Terdapat dua buah air yang mengalir deras, masih menggunakan bambu bulat sederhana untuk mengairi air yang deras mengalir begitu saja dari dalam tanah. Panjang bambunya sekitar 2 meteran. Usul punya usul air yang mengalir dari dalam tanah itu, entah dari mana datangnya, karena gak terlalu di atas perbukitan. Tapi terdapat 2 pohon besar yang menjulang tinggi tepat berada di samping kiri mata air kembar itu, jika kita menghadap ke utara.

Saat musim kemarau tiba, rata-rata mata air kecil yang mengairi setiap pemukiman penduduk pasti akan kekeringan. Tapi mata air kembar itu, gak akan pernah berkurang sedikitpun.

Tentu sangatlah membantu warga untuk keperluan sehari-hari seperti mandi, air buat memasak, mencuci pakaian.

Paling beruntung orang-orang yang tinggal dekat dengan mata air itu. Meskipun rumahku ya, lumayan jauh dari sana, hingga aku bisa aja ke sana sekedar mandi atau mencuci pakaian.Tapi aku gak berani sendirian ke sana karena di sekitar pelataran di kelilingi hutan rimba dan sungai.

"Bang, coba buka pintunya tuh,ada orang yang datang." Pintahku pada suami yang sudah terlelap tidur malam. Sambil melirik jam dinding ternyata sudah pukul 11 malam, tapi kok siapa malam-malam begini bertamu ke rumah ya.

"Gak ada siapa-siapa tuh, dek!" Sahut suamiku saat ke kamar lalu naik ke kasur bersamaku kembali.

"Ya Allah...." Aku tak dapat melanjutkan kata-kataku, karena sudah merinding tubuh ini. Karena jawabannya aku sudah tau, pasti Abang Ali sudah macam-macam di tempat itu, sampai ada teror mendatangi kami saat ini.

"Bang, habis ngapain di sana kemarin sih, Abang tau sendiri kan di sana tuh di larang ngelakuin hal-hal aneh yang dapat mengusik mereka?" Tanyaku, saat kami sedang sarapan di meja makan, namun suamiku hanya menggeleng kepala.

Pagi ini, Abang Ali mau ke sawah menggarap tanah. Hampir 100% kehidupan di desa kami itu petani, pedagang, turun ke sawah, ke kebun coklat atau tanam jagung kuning, beternak sapi, ada juga membuat gula merah dari pohon aren. Rata-rata penghasilan mereka lebih layak untuk bisa menghidupi anggota keluarga mereka. Banyak yang punya rumah bagus, menyekolahkan anak-anak sampai sarjana hanya dari hasil tani mereka.

Penghidupan kami jauh lebih baik dari desa di banding harus ke kota. Mereka harus serba bisa, kerja apa harus ke kota kalau gak ada keahlian.

Malam ini kami mewanti-wanti, apakah ada hal terjadi kembali?

Teror pun Kembali...

"Bang, Abang dengar sendiri kan, di luar pintu ada yang mengetok pintu lagi!" Tanganku pada Abang Ali.

"Iya benar, dek...!"

"Jangan bang, aku takut!" Aku menarik tangan Bang Ali saat ingin beranjak membuka pintu. Sementara aku mengecilkan volume tv, agar kami bisa konsentrasi mendengar ketokan pintu lagi yang lumayan keras.

"Tok...tok...tok.."

"Tok...tok...tok.."

"Tok..tok.."ketukan kedua kali setelah bebetapa saat.

"Assalamu Alaikum..." Salam dari luar sana.

"Waalaikum salam..." Sahut kami berdua, Abang Ali kemudian berdiri bergegas membuka pintu.

Masa iya, hantu bisa mengucapkan salam, batinku. Tapi kan bisa saja mereka berubah menyerupai manusia asli.

"Ali, Lia... kok lama amat bukanya!" Ucapnya, wanita separuh baya itu sambil menggaruk kakinya yang sedang gatal, pasti habis digigit nyamuk karena agak lama berdiri di depan pintu tadi.

"Tante Sinta...?

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Misteri Mata Air Kembar Yang Tak Pernah Kering
1

Bab 1 Misteri Mata Air kembar Yang Tak Pernah Kering

14/10/2024

2

Bab 2 Part 2. Teror Kembali

14/10/2024

3

Bab 3 Part 3. Kuburan Sakral

14/10/2024

4

Bab 4 Part 4. Ngeboncengin Hantu Kakek Tua

14/10/2024

5

Bab 5 Part 5. Adat Istiadat DiAnggap Syirik

14/10/2024

6

Bab 6 Part 6. Kecelakaan Akibat Ulah Penunggu Mata Air Kembar

14/10/2024

7

Bab 7 Part 7. Penampakan Sarung Di Tengah Jalan

14/10/2024

8

Bab 8 Part 8. Lia Mendadak Sakit Perut

14/10/2024

9

Bab 9 Part 9. Anak Kampung Serigi Tenggelam

14/10/2024

10

Bab 10 Part 10. Rombongan Hantu Di Tengah Malam

14/10/2024

11

Bab 11 Part 11. Sekolah Yang Angker & Hantu Manusia Terbang

14/10/2024

12

Bab 12 Part 12. Tetangga & Temanku Ternyata Kuyang

14/10/2024

13

Bab 13 Part 13. Diteror Hantu Manusia Terbang

14/10/2024

14

Bab 14 Part 14. Makan Disembah Dan Manusia Kembaran Dengan Buaya

14/10/2024

15

Bab 15 Part 15. Seorang Menghilang

14/10/2024

16

Bab 16 Part 16. Suara Aneh Di Rumah Keluarga

14/10/2024

17

Bab 17 Part 17. Kemunculan Siluman Wanita

14/10/2024

18

Bab 18 Part 18. Penampakan Wanita Cantik Di Pinggir Jalan

14/10/2024

19

Bab 19 Part 19. Jalan Raya Segitiga Bermula

14/10/2024

20

Bab 20 Part 20. Rimbunan Pohon Bambu

14/10/2024

21

Bab 21 Part 21. Sang penunggu Di Kebun Warga

15/10/2024

22

Bab 22 Part 22. Bertemu Orang Yang Mirip

22/10/2024

23

Bab 23 Part 23. Bunuh Diri

22/10/2024

24

Bab 24 Part 24. Bunuh Diri Kembali Terjadi

22/10/2024

25

Bab 25 Part 25. Bala Akibat Perbuatan Maksiat

22/10/2024

26

Bab 26 Part 26. Sepeda Motor Mogok Di Tengah Hutan

22/10/2024

27

Bab 27 Part 27. Kisah Keluarga Yang Berada Di Pinggir Kuburan

22/10/2024

28

Bab 28 Part 28. Hilangnya Pendaki Gunung Serigi

22/10/2024

29

Bab 29 Part 29. Penampakan Hantu Di Sekolah

23/10/2024

30

Bab 30 Part 30. Bungkusan Pembawa Santet

23/10/2024

31

Bab 31 Part 31. Pasung ODGJ

23/10/2024

32

Bab 32 Part 32. Kisah Dukun Beranak

23/10/2024

33

Bab 33 Part 33. Ritual Pesugihan

23/10/2024

34

Bab 34 Part 34. Aku Keguguran

18/11/2024

35

Bab 35 Part 35. Kiriman Santet

19/11/2024

36

Bab 36 Part 36. Pernikahan Sedarah

19/11/2024