Misteri Mata Air Kembar Yang Tak Pernah Kering
erbangun karena mendengar keributan, seperti ada rombongan banyak orang yang lewat di pematang sawah. Bunyinya seperti gemerincing panci yang saling
au hanya pura-pura tidur saja. Padahal gak ada siapapun warga Ser
mendengar cerita mereka lagi. Seakan-akan mitos t
memukulkan padinya ke alat kayu yang sudah didesain sebagai tempat perontok gabah. Sistem kerjanya masih menggunakan tenaga kerja orang yang mau ikut mencari upah berupa gabah yang bisa mereka bawa pulang sebagai gaji dari hasil kerjanya. Selain upah mereka juga diberi makan gratis, bu
kan siang atau sore, dan masih diberi bungkusan nasi bersama lauk, dibungkus pakai daun jati yang lebar. Sun
n buah padinya yang udah matang. Bahkan sering nginap di rumah sawah bersama mama dan papa waktu itu. Yah, masa anak-anak sungguh bahagia, lebih banyak bermain di alam bebas, dibanding kehidupan anak-anak di jaman sekarang y