Bukan Takdirku Mati Dalam Api

Bukan Takdirku Mati Dalam Api

Gavin

5.0
Komentar
26
Penayangan
19
Bab

"Kita akan mencampakkannya setelah koleksi musim panas selesai!" Tawa Dzaki, kekasihku selama tiga tahun, terdengar jelas dari balik pilar kapal pesiar, menghancurkan duniaku dalam sekejap. Ternyata, hubungan manis kami hanyalah skenario balas dendam demi Rosa, wanita yang memfitnahku mencuri desainnya. Tidak cukup hanya memanfaatkanku sebagai desainer bayangan, mereka memberiku obat yang merusak organ secara perlahan. Bahkan, mereka merencanakan kebakaran di sebuah villa untuk melenyapkan jejakku selamanya, seolah-olah itu kecelakaan tragis. Aku mendengar Dzaki setuju untuk "memberiku pelajaran" terakhir itu dengan dingin. Hatiku hancur berkeping-keping menyadari pria yang kucintai ternyata adalah monster yang ingin membunuhku. Tapi aku tidak akan mati semudah itu. Aku memalsukan kematianku di dalam kobaran api villa itu, meninggalkan cincin tunangan kami di samping mayat palsu, dan terbang ke Milan. Tiga tahun kemudian, aku kembali ke Jakarta sebagai Gia, desainer kelas dunia yang dingin dan tak tersentuh. Saat Dzaki menatapku di runway dengan wajah pucat pasi seperti melihat hantu, aku tersenyum miring. "Maaf, Tuan. Anda salah orang. Gita yang bodoh itu sudah Anda bunuh tiga tahun lalu." Permainan baru saja dimulai, Sayang.

Bab 1

"Kita akan mencampakkannya setelah koleksi musim panas selesai!"

Tawa Dzaki, kekasihku selama tiga tahun, terdengar jelas dari balik pilar kapal pesiar, menghancurkan duniaku dalam sekejap.

Ternyata, hubungan manis kami hanyalah skenario balas dendam demi Rosa, wanita yang memfitnahku mencuri desainnya.

Tidak cukup hanya memanfaatkanku sebagai desainer bayangan, mereka memberiku obat yang merusak organ secara perlahan.

Bahkan, mereka merencanakan kebakaran di sebuah villa untuk melenyapkan jejakku selamanya, seolah-olah itu kecelakaan tragis.

Aku mendengar Dzaki setuju untuk "memberiku pelajaran" terakhir itu dengan dingin.

Hatiku hancur berkeping-keping menyadari pria yang kucintai ternyata adalah monster yang ingin membunuhku.

Tapi aku tidak akan mati semudah itu.

Aku memalsukan kematianku di dalam kobaran api villa itu, meninggalkan cincin tunangan kami di samping mayat palsu, dan terbang ke Milan.

Tiga tahun kemudian, aku kembali ke Jakarta sebagai Gia, desainer kelas dunia yang dingin dan tak tersentuh.

Saat Dzaki menatapku di runway dengan wajah pucat pasi seperti melihat hantu, aku tersenyum miring.

"Maaf, Tuan. Anda salah orang. Gita yang bodoh itu sudah Anda bunuh tiga tahun lalu."

Permainan baru saja dimulai, Sayang.

Bab 1

Gita Hasan POV:

"Kita akan mencampakkannya setelah koleksi musim panas selesai!" Suara tawa Dzaki Rafsanjani memenuhi dek kapal pesiar mewah di Labuan Bajo. Tawa itu seperti sambaran petir yang menghantam jantungku. Aku bersembunyi di balik pilar, terhuyung, dunia berputar.

Dzaki, kekasihku, pria yang kucintai selama tiga tahun terakhir, sedang tertawa terbahak-bahak bersama teman-temannya. Ia memegang segelas sampanye, matanya berbinar, tapi bukan karena cinta padaku. Bukan karena ulang tahun ketiga hubungan kami, yang seharusnya kami rayakan malam ini.

Aku melihat tatapan kosong di matanya. Hanya kegembiraan semu, seperti topeng yang ia kenakan. Apakah aku berhalusinasi? Apakah kelelahan karena mendesain koleksi busana Rosa Cokrohadisuryo selama berbulan-bulan tanpa henti membuat pikiranku kacau?

"Gita benar-benar bodoh," Arbi, sahabat Dzaki, menimpali. Ia tergelak, "Dia pikir kita benar-benar mendukungnya? Dia pikir Dzaki mencintainya?"

Jantungku mencelos. Kata-kata itu menancap, menusuk, merobek.

"Tentu saja," Rosa, dengan suara manja yang selalu membuatku muak, menambahkan. "Dia sangat naif. Begitu mudah dimanipulasi."

Manipulasi. Kata itu menggema di kepalaku. Tenggorokanku tercekat. Keringat dingin membasahi punggungku.

"Ingat saat dia mencuri desainku waktu kuliah?" Rosa melanjutkan, dengan nada seolah-olah mendongeng. "Hancur debutku. Tapi karma itu nyata, Gita, kan?"

Mencuri desain? Fitnah itu lagi. Aku tidak pernah mencuri apapun! Aku yang selalu menjadi bayangan, bekerja keras agar Rosa bersinar.

"Dan Dzaki, pahlawanku," Rosa mendesah manja, "Dia bersumpah akan membalas dendam untukku. Membuatnya jatuh cinta, menghancurkan kariernya, lalu membuangnya."

Dunia terasa runtuh. Udara menipis. Mual menyerang, perutku bergejolak hebat. Aku mencengkeram pilar, berusaha agar tidak jatuh. Ini nyata. Ini bukan halusinasi.

Dzaki. Kekasihku. Pria yang selalu kuanggap sempurna. Dengan senyumnya yang menawan, tatapan mata penuh perhatian, sentuhan lembut yang melumpuhkanku. Semuanya palsu. Setiap kata manis, setiap janji, setiap ciuman. Sebuah kebohongan yang dirangkai sempurna.

Aku mengingat malam pertama kami. Dia memegang tanganku, menatapku dalam-dalam, mengatakan aku adalah wanita paling tulus yang pernah ia temui. Aku begitu bahagia, begitu buta. Aku memberikan segalanya, cinta dan bakatku, semua demi dia. Aku rela menjadi desainer bayangan Rosa, karena Dzaki bilang itu untuk mendukung "karier masa depan kita".

"Dia percaya semua omong kosongku," suara Dzaki terdengar lagi, dipenuhi ejekan. "Percaya bahwa aku mendukung mimpinya, padahal aku hanya memanfaatkannya untuk Rosa. Dia bahkan menolak tawaran beasiswa ke Milan demi aku."

Tawaran beasiswa ke Milan. Impian seumur hidupku. Impian yang kukubur dalam-dalam demi Dzaki, demi "cinta" yang ia janjikan.

Jadi, semua ini adalah jebakan. Aku hanyalah pion dalam permainan balas dendamnya. Alat untuk membalas Rosa, yang dia anggap adiknya. Rosa, yang memfitnahku mencuri desainnya di kampus, menghancurkan debutnya. Rosa, yang menangis dan memutarbalikkan fakta di depan Dzaki. Dan Dzaki, yang buta karena kedekatan masa kecil, percaya pada setiap kebohongan Rosa.

Aku merasa remuk. Lebih dari sekadar patah hati. Jiwaku hancur berkeping-keping. Aku merasa seperti lelucon, badut yang menari di atas panggung yang Dzaki dan Rosa siapkan. Mereka menertawakanku, mengolok-olok perasaanku, dan aku tidak menyadarinya.

Tiba-tiba, Dzaki menoleh. Matanya menyapu sudut tempatku bersembunyi. Senyumnya pudar. Jantungku berdetak kencang, memukul-mukul rusukku seperti ingin keluar. Aku tahu dia melihatku. Aku tahu dia tahu aku mendengar semuanya.

Aku tidak sanggup lagi. Aku berbalik, berlari sekuat tenaga, tidak peduli ke mana arah kakiku membawaku. Tangisan tertahan pecah menjadi isak tangis yang menyakitkan. Aku berlari menembus keramaian pesta, melewati wajah-wajah asing yang tidak mempedulikanku.

Kakiku tersandung, aku jatuh tersungkur di dek yang licin. Lututku tergores, tapi rasa sakit fisik tidak sebanding dengan luka di hatiku. Aku terbaring di sana, terengah-engah, air mata membasahi pipiku. Bodoh. Aku sangat bodoh.

Ponselku bergetar dalam genggaman. Layarnya menunjukkan nama "Ibu". Aku melihatnya. Ibuku. Keluargaku yang kutinggalkan, yang kuhiraukan demi pria kejam ini.

"Gita, sayang, Ibu dan Ayah akan pindah ke Italia. Semua sudah diurus. Kau ikut kami, kan?" Suara Ibu terdengar penuh harap.

Italia. Milan. Impian yang kukorbankan. Dulu, aku akan menolak tanpa ragu, demi Dzaki. Tapi kini, Dzaki telah menunjukkan wajah aslinya. Aku tahu apa yang harus kulakukan.

Napas kuambil dalam-dalam. "Ya, Bu," suaraku serak tapi tegas. "Aku ikut."

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Gavin

Selebihnya
Penolakan Sang Luna: Hancurnya Hati Alpha Vincent

Penolakan Sang Luna: Hancurnya Hati Alpha Vincent

Likantrof

5.0

Ayahku menjualku kepada Alpha Vincent sebagai "Kontrak Disiplin", menjadikan aku bukan sebagai Mate yang dihormati, melainkan tawanan yang disembunyikan di gudang berdebu. Namun, neraka yang sesungguhnya dimulai saat Isabel, wanita licik yang ia puja, datang menginvasi hidupku. Isabel memalsukan penyerangan dan menuduhku sebagai pelakunya. Tanpa mendengar penjelasanku, Vincent menyeretku ke penjara bawah tanah dan merantaiku dengan perak murni—racun paling mematikan bagi kaum kami. Saat kulitku melepuh dan mendesis terbakar oleh lilitan rantai, Vincent justru melakukan hal yang paling kejam. Dia melelang kalung peninggalan almarhum ibuku tepat di depan mataku. "Vincent, belikan itu untukku," rengek Isabel manja. "Anjingku butuh kalung baru." Tanpa menatapku, Vincent memberikannya. "Terjual untuk Isabel." Hancur. Bukan hanya tubuhku, tapi juga jiwaku. Mereka menertawakanku, menyebutku jalang yang tidak berguna, sementara aku menahan rasa sakit dari *Silver* yang menggerogoti tulangku. Vincent tidak tahu satu hal. Darah yang ia tumpahkan malam ini bukanlah darah Omega lemah. Itu adalah darah *White Wolf*, serigala paling langka dan suci yang memiliki kekuatan penyembuh mutlak. Di ambang kematian, aku mendongak, menatap mata pria yang dulu kucintai itu dengan tatapan kosong. "Saya, Sofia Permana..." Vincent tertegun, matanya membelalak melihat aura putih menyilaukan yang tiba-tiba meledak dari tubuhku, melelehkan rantai besi itu. "...menolakmu, Vincent Dirgantara, sebagai Mate-ku." Malam itu, saat dia meraung kesakitan karena putusnya ikatan jiwa kami, aku bangkit dari abu, membakar penjara itu, dan berlari menuju takdirku sebagai Luna di Pack lain yang jauh lebih kuat.

Buku serupa

Mengandung Anak Tuan Serigala

Mengandung Anak Tuan Serigala

Linsing
5.0

Fang Yi Lan adalah seorang mahasiswi jenius dari jurusan kedokteran. Walaupun memiliki otak yang jenius, tetapi Yi Lan benar-benar buruk dalam menilai seorang pria. Di hari ulang tahunnya yang ke-20, Yi Lan tidak sengaja memergoki kekasihnya sedang berselingkuh dengan adik tirinya. Belum cukup sampai disana, Ayahnya malah menyuruhnya untuk merelakan kekasihnya untuk adik tirinya itu. Selain itu, dia malah dipaksa untuk menerima lamaran dari seorang pria hidung belang. . Yi Lan tentu saja tidak bisa menerima keputusan Ayahnya. Dia langsung memberontak sejadi-jadinya. Dia merasa takdirnya benar-benar kejam dan tidak adil. Dengan segala daya upaya, Yi Lan akhirnya berhasil melarikan diri dari rumah Ayahnya. . Di dalam pelariannya, Yi Lan tidak sengaja bertemu dengan seorang pria yang sedang terluka parah. Pria itu berwajah sangat tampan dan dingin. Tubuhnya juga terlihat sangat kekar dan kuat. Tetapi sayangnya, ketika pria itu pingsan, pria itu tiba-tiba berubah wujud menjadi seekor serigala hitam yang berbulu lebat. . Yi Lan benar-benar terkejut saat melihat perubahan pria itu. Dia refleks langsung berusaha untuk melarikan diri. Tetapi sayangnya, hati nuraninya sebagai seorang dokter melarangnya untuk meninggalkan pria itu. Karena dibebani oleh rasa iba, Yi Lan akhirnya menolong pria itu. . Setelah luka-lukanya diobati, pria itu akhirnya kembali berubah wujud menjadi manuisa. Tetapi sayangnya, bukannya berterima kasih kepada Yi Lan, pria itu malah mengigit leher Yi Lan sampai meninggalkan jejak. Setelah itu, pria itu langsung memperkos4 Yi Lan dengan ganas. . " Wangimu benar-benar enak Nona..., mulai malam ini, kau adalah pasanganku, aku akan membuatmu mengandung anak-anakku... !!" . Yi Lan hanya bisa menangis histeris saat diperkos4 oleh pria itu. Dia merasa nasibnya benar-benar sangat buruk. Kesialan menimpanya tanpa henti. Seandainya memungkinkan, dia ingin mati sekarang juga.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku