Bukan Takdirku Mati Dalam Api
Hasan
da diri sendiri, "Kau akan tah
tnya, memenangkan manipulasi terbesarnya. Ia membukakan pintu mobil untukku, dengan senyum menawan yang kini teras
Lampu berkedip-kedip, musik menghentak, dan aroma alkohol serta parfum mahal bercampur aduk. Aku men
aja ia menangkan. Tangannya hangat, tapi aku merasakan dingin yang menusuk dari dalam. Aku mem
, dikelilingi teman-teman sosialitanya, tertawa manja. Gaunnya berkilauan, wajahnya d
ya. Aku ingat bagaimana ia memfitnahku mencuri portofolionya, bagaimana ia menangis di depan Dzaki, seolah aku adalah penjahatnya. Dan Dzaki, yang buta karena k
mengejek di sana, seolah berkata, "Lihat? Kau tidak pernah bisa menang melawanku." Napas ku terc
berjalan menghampiri Rosa, yang langsung memeluknya manja. Mereka berbisik-bisik,
a orang. Teman masa kecil, pewaris konglomerat dan model pap
i kudengar menertawaiku. Arbi, si playboy, dengan seringai di wajahnya. Da
menyodorkan segelas alkohol p
eng. "Aku t
n, Rita, menyenggolku. "Malam ini kan spesi
ang menusuk. Mereka tahu. M
ak," suaraku me
ai berani sekarang. Mu
a menahan diri, tapi tubuhku limbung. Dan dalam sekejap, aku merasa jatuh. Bukan di lantai
ukaan, tapi tubuhku terasa berat. Suara musik yang menghentak kini berubah menjadi dengungan di telin
i kabur. Wajah-wajah di atas sana tampak seperti siluet yang menari-nari. Aku melihat Dzaki, ia
tubuhku melayang, kesadaranku memudar. I
merasakan perih di tenggorokanku. Aku berada di ranjang rumah
ng dibuat-buat. Ia duduk di samping ranjang, memegan
nku. "Bagaimana a
am. Aku menyelamatkanmu."
Aku tahu. Aku melihatnya ber
kataku, me
a padaku. Aku meminumnya. Setelah itu, ia memberiku
alaku terasa berat, dan tidak la
merasa tubuhku panas, kepalaku pusing. Ada yang tidak beres. Aku
er memeriksa. Wajahnya terlihat serius. "Nona,
bar. Keracunan
ku dengan ekspresi syok. "Ini... ini bukan penenang biasa. Ini adalah dosis
Ini pasti perbuatan Dzh notifikasi grup chat. Aku membuka
a mati! Kerja
yang se
ngira itu pen
kematian si
nti obatnya
mua ada di sana. Dan aku. Aku juga ada di dalam grup itu
arget yang sedang membaca r
i adalah pembunuhan. Dan aku