/0/23599/coverorgin.jpg?v=ed918f85207337f1a3fe2e5fd61a4091&imageMogr2/format/webp)
Ada sebuah jalan masuk ke sebuah desa. Kanan dan kiri jalan itu, di tanam sebuah beton yang lebarnya sekitar 40cm dan tingginya 150cm. Setengah dari benda itu, dicat putih dan bawahnya hitam.
Itu adalah penanda batas desa satu dengan desa lainnya. Memasuki jalan yang ditandai dua beton itu, akan ada sebuah desa yang warganya sedang geger. Karena, salah satu orang terpandang di desa itu baru saja ditemukan meninggal di depan pintu rumahnya sendiri.
"Pak Bambang meninggal! Pak Bambang meninggal!" teriak seseorang yang membawa berita sambil memukul sebuah kentongan.
Saat itu, di sana belum ada mushala. Untuk kebutuhan ibadah, ada sebuah tempat khusus, seperti bangunan rumah biasa tetapi dalamnya sangat lapang. Sehingga orang-orang yang akan sembahyang berjamaah sebagai muslim, mereka melakukannya di sana.
Sedangkan bila akan menyampaikan sebuah informasi mereka harus memukul kentongan. Untuk membuat warga berkumpul.
"Pak Bambang meninggal!" seru orang itu sekali lagi.
"Hah?! Kapan?" tanya seorang pria, yang baru saja keluar dari rumahnya dan berjalan menghampiri kerumunan yang belum terlalu padat.
"Tadi pagi! Istrinya berteriak histeris di depan rumah, saat aku dan beberapa orang keluar memeriksa. Pak Bambang sudah terbujur kaku dengan leher biru, mata melotot dan lidahnya menjulur!"
Mereka yang ada di sana tercengang mendengar berita tersebut, menggeleng, dan merasa ikut ngeri.
Tak lama, rumah Pak Bambang didatangi banyak pelayat.
Istri Pak Bambang yang bernama Sunarni terlihat sangat tabah, jika orang yang membawa berita mengatakan kalau sebelumnya Sunarni menangis histeris. Melihat suaminya meninggal dengan cara mengenaskan, sekarang justru dia tampak begitu tegar dan sudah ikhlas.
/0/22968/coverorgin.jpg?v=98459e70775a89f44857884328e62bce&imageMogr2/format/webp)
/0/21409/coverorgin.jpg?v=79f236ca20a80386f8bd96cae4000830&imageMogr2/format/webp)
/0/3379/coverorgin.jpg?v=6bc187d431596e2a88388566fb53191f&imageMogr2/format/webp)
/0/19430/coverorgin.jpg?v=3bb9ee9327cc3ca3fceda12011ae3123&imageMogr2/format/webp)
/0/4242/coverorgin.jpg?v=5f25fe6daa7952fe3d898b4ffd34f9b8&imageMogr2/format/webp)
/0/4075/coverorgin.jpg?v=2df383e5de97368743d1232b89fdde25&imageMogr2/format/webp)
/0/5358/coverorgin.jpg?v=6d4c9a2ab90be39e6bdaf94bf3cd580e&imageMogr2/format/webp)
/0/5072/coverorgin.jpg?v=f58873173f1986910223afb6e0f788e4&imageMogr2/format/webp)
/0/24868/coverorgin.jpg?v=71c98f4e27e070276d75863fffb098a7&imageMogr2/format/webp)
/0/14428/coverorgin.jpg?v=e673db163036ee391c656ce0b40786ba&imageMogr2/format/webp)
/0/26855/coverorgin.jpg?v=1b6f21b41e9d584d6d1cd0b206e3972e&imageMogr2/format/webp)
/0/23104/coverorgin.jpg?v=86104d711823c52dc8e20e96449d43cc&imageMogr2/format/webp)
/0/27621/coverorgin.jpg?v=27edaad79907c7e8bd123c3140183f02&imageMogr2/format/webp)
/0/27036/coverorgin.jpg?v=714481bd1e4e99a18860b71374587623&imageMogr2/format/webp)
/0/28638/coverorgin.jpg?v=eae7009a9567d04c5111d883ec5f7db8&imageMogr2/format/webp)
/0/30743/coverorgin.jpg?v=206a36a220d7e12db2205562ad6c9db6&imageMogr2/format/webp)
/0/30648/coverorgin.jpg?v=c7622ca81c2bb344c114b5f76982140e&imageMogr2/format/webp)
/0/2292/coverorgin.jpg?v=77993d80514da9b8dff0980983ddc3ad&imageMogr2/format/webp)