Lina Damaris Adelia menghabiskan sembilan tahun untuk melupakan sosok Elian Zayn Anderson yang pernah menjadi pusat hidupnya, namun juga sumber luka yang mendalam. Namun, sepertinya nasib tidak berpihak padanya. Tanpa diduga, Lina terpaksa berhadapan dengan pria yang selama ini berusaha ia hindari. Tidak pernah terlintas dalam benaknya bahwa setelah kembali ke kota ini, dia harus bekerja di perusahaan yang dimiliki oleh Elian. Lalu, pertanyaan pun muncul-bisakah Lina menghadapinya dengan sabar, menanggapi sikap Elian yang penuh keangkuhan dan egonya? Atau, mungkin inilah kesempatan mereka untuk memperbaiki segala yang rusak di antara mereka? Apa yang akan terjadi ketika perasaan lama mulai menguji batas kesabaran mereka?
Lina berdiri di depan gedung megah yang familiar. Terlihat modern dengan sentuhan elegan, namun bagi Lina, gedung ini menyimpan kenangan pahit yang tak akan pernah bisa dihapus. Ia menarik napas panjang, berusaha menenangkan detak jantung yang berdengung keras di telinga. Sudah sembilan tahun, sembilan tahun penuh kebohongan dan jarak, dan kini ia kembali. Tak ada pilihan lain. Hidupnya sudah berubah, tak ada tempat lain untuknya kecuali kembali ke kota ini.
Perusahaan ini adalah satu-satunya kesempatan yang ada. Lagipula, siapa yang akan menolaknya? Siapa yang akan menolaknya, kecuali dirinya? Ia pernah berharap tak pernah harus kembali, berharap bisa melupakan semuanya, termasuk pria itu.
Langkah Lina terasa berat saat ia melangkah masuk ke dalam gedung. Ruangan besar dan modern menyambutnya, penuh dengan staf yang sibuk beraktivitas. Tapi satu wajah yang lebih familiar dari yang lain sudah menunggu di balik meja depan. Dan itu cukup untuk membuat Lina berhenti sejenak.
"Selamat datang kembali, Miss Damaris," ujar seorang wanita muda, memandang Lina dengan senyum yang tak dapat disembunyikan. "Kami sudah menunggu kedatangan Anda."
Lina tersenyum tipis, berusaha tak menunjukkan rasa cemas yang menggelora di dalam hati. Wanita itu segera memberi tanda untuk Lina mengikuti langkahnya, dan perlahan mereka berjalan menuju ruang utama.
Lina tahu siapa yang menunggunya di sana. Elian Zayn Anderson-pemilik perusahaan ini, seorang pria yang pernah menjadi segalanya baginya. Dan kini, pria itu adalah orang yang paling ingin ia hindari.
Ruangan itu terasa semakin sempit seiring dengan semakin dekatnya mereka ke pintu utama. Begitu pintu terbuka, pandangan Lina langsung tertumbuk pada sosok pria yang sudah sembilan tahun ia tinggalkan. Elian duduk dengan punggung tegak, matanya yang tajam menatap keluar jendela, seolah tak menyadari kedatangan Lina.
"Lina," suaranya rendah, seolah memecah kesunyian yang melingkupi ruangan. Ia tidak menoleh, namun Lina bisa merasakan tatapan tajamnya yang menembus tubuhnya. "Kau akhirnya datang juga."
Bab 1 Terlihat modern dengan sentuhan elegan
29/01/2025
Bab 2 seolah ada batu besar yang menghimpit dadanya
29/01/2025
Bab 3 kini datang seperti badai
29/01/2025
Bab 4 berusaha mengabaikan tatapan Elian
29/01/2025
Bab 5 Lina merasa dinding pertahanannya mulai runtuh
29/01/2025
Buku lain oleh Roby
Selebihnya