Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Gairah Ceo Brondong

Gairah Ceo Brondong

Insar

5.0
Komentar
27
Penayangan
5
Bab

Kejadian tidak terduga di malam itu menarik Kenzo dan Siska ke suatu cerita baru. Akankah semuanya menjadi angin lalu atau malah menjadi awal dari membuka suatu lembaran baru.

Bab 1 Sisa Semalam

Seorang wanita dengan perlahan membuka matanya dan dia pun merasakan pusing di kepalanya.

"Sakit," keluhnya yang saat ini sambil memegang kepalanya.

Dia mendengar suara dengkuran dan merasakan jika saat ini dia tidak menggunakan bantal sebagai alas untuk tidurnya membuat dia kini mengangkat kepalanya dan dia melihat seorang pria yang saat ini sedang tertidur dengan pulas di sana.

Dengan segera dia duduk di tempat tidurnya dan tatapannya terus tertuju ke pria tersebut.

"Jadi semalam bukan mimpi," ucapnya yang saat ini dengan perlahan menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya dan dia tidak memakai sehelai pakaian di sana.

"Ya ampun Siska," gerutunya.

"Dia bahkan sangatlah muda," ucap Siska yang menggelengkan kepalanya.

Wanita bernama Siska kini menyalahkan dirinya sendiri karena sudah melakukan suatu kesalahan.

Siska pun bangkit dari tempat tidurnya dan kini dia mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai lalu dia pun dengan segera mengenakannya.

Siska kini hanya mengingat rambutnya dengan kuncir kuda saja dan kini dia mengambil ponselnya.

"Ya ampun kalo gini bisa telat," gerutu Siska disaat dia melihat jam yang saat ini menunjukan pukul 7 pagi dengan cukup kasar dia mengambil tasnya dan berlalu dari sana dengan cara jalannya yang tidak seperti biasanya karena dia saat ini menahan sakit di bagian saja.

Sedangkan pria yang di tinggalkan oleh Siska kini mulai terganggu tidurnay hingga kini dia pun merasakan pegal di tangannya.

"Dia kemana?" tanyanya yang saat ini menggaruk kepalanya dan dia pun mencoba untuk pergi ke setiap ruangan yang ada di kamar hotel tersebut.

"Apa dia udah pergi ya?"

"Tapi enggak ninggalin apapun gitu buat gue?" tanyanya yang saat ini duduk di tempat tidurnya.

"Senang ya Lo semalam, udah gitu dia pinter banget lagi bikin gue keenakan," ucapnya.

"Kayanya gue harus pulang, hari ini harus ikut sama Daddy juga," ucapnya yang saat ini mengenakan pakaiannya terlebih dahulu setelah itu dia pulang ke rumahnya.

Sebuah mobil melaju di jalanan yang pagi ini tidak terlalu ramai, pria tersebut saat ini sangat menikmatinya dan sesekali bernyanyi mengikuti musik yang dia putar di mobilnya hingga akhirnya kini dia pun sampai di sebuah rumah yang sangat mewah dan besar.

Melihat anak dari tuannya datang membuat security yang saat ini sedang berjaga dengan segera membuka gerbang rumahnya dan mobil tersebut kini masuk ke dalam garasi.

Deretan mobil dan motor mewah ada di sana membuat garasi tersebut semakin terlihat indah untuk di pandang.

"Kenzo!"

"Darimana saja kamu?"

Kenzo yang baru saja masuk ke dalam rumahnya kini menghampiri seorang pria paruh baya yang saat ini menatapnya dengan tajam, dia adalah Edo Wiragunawan yang merupakan pemilik PT. Wiga yang mencakup tentang properti, furniture dan masih banyak lagi.

"Ada apa Dad?" tanya wanita paruh baya yang baru saja keluar dari kamarnya dan menghampiri keributan yang terjadi di karenakan oleh anak dan suaminya.

"Ini Mom, Kenzo."

"Sudah cepat kamu mandi, nanti langsung ke meja makan kita sarapan dulu sebelum pergi ke tujuan kita masing-masing," ujar Mommy Andini.

"Iya Mom," ucap Kenzo yang kini dengan segera pergi dari sana daripada dia di marahin lagi sama Daddynya.

"Ngapain Daddy masih di sini?" tanya Mommy Andini.

"Iya Mom," jawab Daddy Edo yang kini kembali ke kamarnya.

Daddy Edo memang sangat tegas tapi tetap saja jika sudah berhadapan dengan istrinya pasti dia akan tetap kalah juga.

Tubuh Kenzo saat ini berada di guyuran shower, dia dengan sengaja menggunakan air dingin agar tubuhnya bisa segar kembali.

Kenzo mengingat kembali wajah wanita cantik yang semalam bersama dengannya, bahkan setiap gerakan yang dia lakukan.

Semalam Kenzo yang baru saja datang ke sebuah klub malam di kagetkan dengan seorang wanita yang menghampiri dirinya dan tanpa canggung dia pun mencium bibir Kenzo hal itu membuat Kenzo sedikit kewalahan tapi setelah itu Kenzo mencoba untuk menyudahinya dan hal itu membuat dia menatap Kenzo dengan kecewa.

Kenzo yang melihat dia seperti itu dengan segera pergi ke sebuah hotel yang berada di seberang jalan dan dia pun memesan sebuah kamar yang cukup besar setelah itu mereka pergi ke sana.

Kenzo yang melihat pakaian yang dia kenakan sudah tidak beraturan membuat dirinya semakin merasa panas sampai akhirnya dia tidak bisa menahannya lagi dan semua itu akhirnya terjadi.

Junior milik Kenzo saat ini kembali berdiri membuat dirinya saat ini mulai memijatnya lagi hingga dia merasakan puncaknya dan akhirnya apa yang dia tahan pun keluar begitu saja sampai akhirnya kini Kenzo pun melanjutkan mandinya.

Setelah selesai mandi kini Kenzo pun keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk yang hanya menutupi di bagian bawahnya saja lalu dia pun mengambil pakaian formalnya dan mengenakannya.

Gaya comma hair yang membuat wajah Kenzo saat ini semakin terlihat tampan walaupun tetap saja wajah imutnya jelas ada di sana dan itu tidak sesuai dengan usianya yang saat ini sudah 23 tahun.

Kenzo hanya mengambil ponsel dan dompetnya saja setelah itu dia pun keluar dari kamarnya.

Dia menoleh dan melihat Karina yang saat ini sudah siap untuk berangkat ke kampus.

"Kamu mau berangkat bareng kakak dan Daddy?" tanya Kenzo.

"Enggak, nanti teman aku datang ke sini," jawab Karina.

"Pasti pacar tuh," ucap Kenzo.

"Belum," ujar Karina.

"Jadi kamu berharap gitu sama dia?" tanya Kenzo.

"Enggak juga kak, cuma emang cuma dia aja yang lagi dekat sama aku," jawab Karina.

"Tapi banyak kan yang suka sama kamu?" tanya Kenzo yang membuat Karina saat ini mengetuk jarinya di dagunya.

"Udah lah kalo dari ekspresi kamu sih udah pasti banyak ya," ucap Kenzo.

"Iya," ujar Karina.

"Kenzo!"

"Karina!"

"Cepat ke sini," teriakan Mommy Andini membuat Kenzo dan Karina menoleh ke meja makan dimana saat ini Mommy Andini sedang berkacak pinggang sambil menatap tajam ke arah keduanya.

"Padahal Mommy juga belum makan apapun ya tapi udah bisa teriak sampai segitunya banget," gumam Karina.

"Sama aja lah kaya kamu juga sering teriak kaya gitu kan," ucap Kenzo yang saat ini melangkah terlebih dahulu ke meja makan lalu di ikuti oleh Karina.

"Kenapa kamu?" tanya Kenzo yang melihat Karina kini kembali ke kamarnya.

"Buku tugasnya ketinggalan," jawab Karina yang menghentikan langkahnya lalu kini dia pun masuk lagi ke kamarnya.

"Untungnya aja belum berangkat," ucap Kenzo yang kini kembali melangkahkan kakinya menuju ke meja makan dan duduk di sana sambil menunggu Karina.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Insar

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku