Banyak masalah yang harus Alvin hadapi apalagi disaat dia berada di perantauan membuat Alvin memutuskan untuk menerima sebuah tawaran dari Sarah. Akankah Alvin menyudahinya atau malah dia melakukan hal yang lebih lagi daripada sebelumnya setelah tau hasilnya.
Terdengar suara dua orang yang saat ini saling bersahutan di sebuah kamar yang ada di apartemen saat ini terasa sangat panas.
"Alvin iya di sana terus," oceh seorang wanita yang saat ini berada di kungkuhan Alvin.
"Iya Tante, tenang aja aku akan membuat Tante Sarah puas malam ini," ucap Alvin yang terus saja menggerakan tubuhnya.
Terdengar lenguhan panjang yang keluar dari keduanya hingga kini tubuh Alvin pun terjatuh ke samping Sarah yang saat ini sibuk untuk mengatur nafasnya.
Peluh yang ada di tubuh mereka menjadi saksi bagiamana mereka melakukan semuanya dengan sangat semangat, apalagi mereka selalu melakukan dengan waktu yang cukup lama.
Alvin kini duduk di sampingnya sambil menatap wanita yang saat ini sedang memejamkan matanya.
"Tante Sarah," panggil Alvin membuat Sarah kini menoleh ke arahnya.
"Iya sayang," ucap Sarah membuat Alvin tersenyum ke arahnya.
"Memang ya kamu ini selalu saja membuat Tante lemas tapi tidak apa-apa Tante tidak akan marah sama kamu malah Tante menunggu kita untuk melakukannya lagi," ucap Sarah.
"Apa Tante ingin tambah lagi?" tanya Alvin.
Dengan menahan rasa sakit di bagian bawahnya kini Sarah pun duduk di sana dan dia menangkup wajah Alvin lalu menatapnya dengan dalam.
"Kamu kalo seperti ini selalu saja terlihat lebih tampan, bahkan Tante tidak pernah merasa bosan dengan kamu," ucap Sarah.
"Tante bisa aja," ujar Alvin yang memegang tangan Sarah yang ada di pipinya lalu dia pun mengecup kedua tangan Sarah.
"Nanti Tante akan kirimkan uang untuk kamu, tapi maaf ya setelah ini Tante harus segera pulang soalnya suami Tante sebentar lagi akan sampai ke rumah," ucap Sarah.
"Iya Tante, enggak apa-apa kok."
"Lagian suami Tante ini keluar kota tumben banget enggak lama."
Sarah yang mendengar ucapan dari Alvin hanya menertawakan saja.
Kini Sarah pun bangkit dari tempat duduknya dan mengambil pakaian milik dirinya dan Alvin yang berserakan di lantai lalu dia pun memakainya sedangkan milik Alvin dia taruh di tempat tidurnya.
Alvin sedari tadi tidak berpaling dari Sarah apalagi menurutnya tubuh Sarah ini sangatlah bagus, walaupun dia sudah berusia 40 tahun tapi dia bisa merawat tubuhnya dengan sangat baik.
Sarah yang merasa di perhatikan hanya menggelengkan kepalanya saja lalu dia pun kembali menghampiri Alvin.
"Aku duluan ya," ucap Sarah yang kini mengecup pipi Alvin lalu setelah itu dia pun berlalu pergi dari sana.
"Laper banget gue," ujar Alvin yang kini mengenakan pakaian dan dia pun menatap ponselnya.
"Udah jam 9 aja," ucap Alvin lalu dia pun meregangkan tubuhnya terlebih dahulu.
Alvin kini berjalan ke dapur dan dia pun membuka lemari pendinginnya.
"Kosong banget, kayanya besok gue pulang dari kampus harus belanja dulu aja kali ya," ucap Alvin yang kini menutup lemari pendinginnya kembali.
Alvin Kurniawan yang merupakan seorang mahasiswa dari kampus yang cukup ternama, saat ini dia berusia 22 tahun. Alvin memberanikan dirinya untuk datang ke Jakarta karena dia mendapatkan beasiswa dari kampusnya, hal itu membuat dia merasa bahagia tapi itu semua tidak bertahan lama karena Alvin harus memikirkan biaya yang dia keluarkan selama berada di sana.
Karena keadaan membuat Alvin memutuskan untuk bekerja di sebuah cafe agar kebutuhannya tercukupi tapi ada masalah datang menghampiri, dimana Ayah dari Alvin harus operasi dan itu membutuhkan uang yang cukup banyak.
Sampai akhirnya Alvin bertemu dengan Sarah secara tidak sengaja disaat Alvin mengantarkan temannya bekerja di sebuah klub dan disaat itu Sarah dalam keadaan yang sudah tidak sadar sampai akhirnya Bagas yang merupakan teman Alvin pun meminta Alvin untuk membawanya pergi dari sana.
Alvin yang bingung akhirnya membawa Sarah ke hotel hingga pada akhirnya mereka melakukan untuk pertama kalinya sampai Alvin pun tau juga Sarah memiliki masalah dengan suaminya yang sudah lama tidak menyentuhnya hal itu membuat Sarah merasa jika dirinya sudah tidak di cintai lagi oleh suaminya.
Setiap menuruti gairahnya itu Alvin selalu di berikan uang dan juga beberapa fasilitas lainnya sampai kini Alvin tidak tinggal lagi di kostan yang sederhana.
Jika mengingat masa lalunya itu semua membuat Alvin merasa sesak di dadanya namun dia juga bahagia karena bertemu dengan Sarah yang terkadang mau mendengar curhatan dari dirinya apalagi dia yang terkadang sibuk dengan tugasnya.
"Gue coba deh telepon Bagas dulu siapa tau kan dia ada di apartemennya," ucap Alvin.
Alvin pun kembali ke kamarnya lalu dia mengambil ponselnya dan menghubungi Bagas terlebih dahulu.
"Kenapa Vin?"
"Mau nyari yang kaya Tante Sarah apa gimana?"
Bagas bertanya secara berurutan membuat Alvin berdecak kesal.
"Gue mau ngajak Lo buat keluar nih," ucap Alvin.
"Aduh maaf banget nih Vin tapi gue udah ada janji nih sama pacar gue," ujar Bagas.
"Pacar Lo yang mana?" tanya Alvin membuat Bagas terkekeh.
"Gue itu setia banget loh Vin jadi pacar gue cuma 1 doang," jawab Bagas.
"Iya soalnya kan besok aja udah Lo putusin atau enggak Lo ngilang aja gitu kan tanpa ada kabar sampai akhirnya dia enggak mau lagi buat kenal sama Lo," ucap Alvin.
"Gimana dong Vin kan kadang apa yang gue inginkan enggak sesuai ya jadi buat apa juga gue mempertahankan dia yang begitu jadi mendingan gue cari yang lain dan pastinya yang badannya itu bentuknya ya tau lah," ujar Bagas.
"Iya lah terserah Lo aja," ucap Alvin.
"Tapi kalo Lo mau ikut boleh aja sih ayo nanti gue minta dia buat ngajak temennya jadi nanti Lo bisa lah ngobrol sama dia atau mau pilih cari tempat yang mana biar Lo bisa mengeluarkan adik Lo itu," ujar Bagas.
"Enggak dulu lah soalnya gue baru aja selesai nih sama Tante Sarah," ucap Alvin.
"Jadi gitu ya Lo malah bikin gue semakin pengen aja," ujar Bagas.
"Harus gitu sih yang penting di tahan dulu gitu," ucap Alvin.
"Enggak lah, itu dulu," ujar Bagas yang di akhiri dengan tawa.
"Yaudah Vin, ini gue mau berangkat dulu ya," ujar Bagas.
"Iya," ucap Alvin yang kini mengakhiri panggilannya.
Bagas memang selalu bergonta-ganti pasangannya sampai terkadang membuat Alvin pusing di buatnya apalagi jika tidak sengaja bertemu tapi hal itu tidak membuat Bagas ingin mengakhirinya malah dia lebih bersemangat lagi.
Alvin kini memutuskan untuk keluar dari apartemennya namun dia melihat seseorang yang sangat dia kenali membuat tatapan mereka saat ini bertemu tapi dengan
segera dia memalingkan wajahnya membuat Alvin mengerutkan keningnya .saja
Buku lain oleh Insar
Selebihnya