(khusus dewasa) Joshua dan Reinata pernah menjalin hubungan asmara, tapi semuanya kandas karena insiden mengerikan di sebuah hotel. Hingga sepuluh tahun kemudian mereka bertemu kembali. Namun, semuanya sudah berubah. Reinata dibuat terkejut mengetahui pacar anak tirinya adalah Joshua. Dirinya yang masih mencintai Joshua tidak rela melihat sang mantan menikahi Kayla. Wanita itu mulai menyusun rencana untuk menggoda Joshua dan mendapatkan pria itu lagi. Bagaimanakah kisah selanjutnya? Mampukah Joshua terlepas dari belenggu hasrat sang mantan yang kini merupakan ibu mertuanya? Lalu, bagaimana perasaan Kayla Jika mengetahui bahwa suaminya adalah mantan pacar ibu tirinya? Novel keren ini hanya ditulis oleh pengarang asal Indonesia DW Amour.
Duar!
Seorang pria terjun dari lantai sepuluh sebuah hotel bintang lima setelah terdengar bunyi tembakkan dari sana.
Pria itu terjatuh dari jendela di salah satu kamar hotel mewah itu hingga terkapar di area parkir dengan darah yang mengucur di kepala dan luka tembak di dada kirinya.
Saat itu baru pukul delapan malam. Orang-orang yang sedang melintas di sekitar hotel sontak menjerit melihat kejadian mengerikan di depan mata. Mereka segera menelepon pihak kepolisian dan ambulans.
Seketika area parkir tersebut dipenuhi mobil-mobil polisi, wartawan dan ambulans. Juga orang-orang yang berdatangan ingin melihat secara detail kejadian tersebut.
Sementara itu, di lantai sepuluh hotel terlihat seorang pria sedang berlari menuju salah satu kamar di sana. Sambil menggenggam ponsel ditangan, dia begitu tergesa-gesa.
Setiba di tempat yang dirinya tuju. Pria itu dibuat sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya.
"A-ku sudah membunuhnya. A-ku tidak bermaksud begitu. Ta-tapi--"
Seorang wanita, pakaian berupa gaun selutut warna merah sedang berdiri gemetaran di sebuah kamar yang jendelanya terbuka lebar.
Wajah pucat dia tunjukan pada pria yang baru saja tiba. Aura ketakutan begitu kentara meliputi dirinya saat ini.
"Rei," lirih pria itu seraya bergerak maju menuju wanita di sana. Rasa terkejut sama sekali belum berkurang.
Pandangannya turun pada pistol dalam genggaman wanita bernama Reinata tersebut.
Joshua Pahlevi, satu jam yang lalu menerima telepon dari kekasihnya, Renata.
Dia diminta datang ke Hotel Cemara di pusat Kota Jakarta. Suara Reinata saat itu terdengar sedang ketakutan dan berada di bawah ancaman seseorang.
Rasa cemas menuntun Joshua meninggalkan tugas kuliah yang sedang dia kerjakan di kostannya.
Pria itu segera berlari, menyetop taksi dan langsung melesat menuju hotel yang dimaksud oleh Reinata.
Entah apa yang terjadi. Dia sangat terkejut melihat semua ini. Reinata telah membunuh seorang pria?
Entah ada urusan apa dan masalah apa. Joshua benar-benar tak mengerti. Namun, sekarang apa yang harus dirinya lakukan di situasi genting seperti ini?
Reinata bergerak maju dengan wajah yang sudah dibanjiri air mata. Dia benar-benar ketakutan.
Satu jam yang lalu dirinya pergi ke sebuah club untuk minum bersama temannya.
Di sana dia bertemu dengan seorang pria bernama Anton.
Anton, merupakan seorang dosen di kampusnya. Reinata tahu jika pria itu memiliki perasaan lebih padanya.
Di tanggal tua seperti ini, dia berpikir untuk menanfaatkan Anton yang mata keranjang.
Reinata yang berparas cantik tak perlu bersusah payah menggoda Anton.
Pria berusia 30 tahun itu langsung mengajaknya ke sebuah hotel.
Mereka sempat berciuman. Namun, saat Anton menginginkan lebih Reinata menolak.
Akhirnya terjadi pertingkaian yang berujung petaka.
"Joshua, aku harus bagaimana? Aku takut ditangkap polisi. Kumohon tolong aku--"
Reinata memasang wajah memelas di hadapan Joshua, berharap sang kekasih bersedia membantunya.
Dirinya dan Joshua sudah menjalin hubungan asmara sejak mereka duduk di bangku SMU.
Joshua merupakan sosok pria yang begitu baik bagi Reinata.
Saking baiknya, Joshua tak pernah tahu jika Reinata sudah sering tidur dengan banyak pria, menjajakan tubuh untuk membiayayai kuliah.
Joshua menatap dengan pandangan kosong, ia kebingungan. Namun, mereka tak memiliki banyak waktu.
Para polisi sedang menuju ke kamar hotel di mana mereka berada saat ini. Pria berusia 20 tahun itu segera memutar otak, berpikir. Dia harus menolong Reinata.
Dipejamkan mata itu oleh Joshua.
Dia teringat pada ibunya yang begitu menginginkan dirinya lulus kuliah dan menjadi seorang pria yang sukses.
Sang ibu rela bekerja apa pun demi dirinya bisa kuliah. Namun, kini sepertinya dia harus mengubur cita-cita itu.
Reinata sangat terkejut saat Joshua merampas pistol di tangannya. Mata basah itu terangkat ke wajah pria muda dengan hoodie hitam di hadapannya kini.
"Joshua--"
"Pergilah, Rei. Cepat pergi dari sini!" perintah Joshua tanpa mau menatap wanita itu.
Mungkin cintanya terlalu besar. Sampai-sampai dirinya bertindak bodoh seperti ini.
Reinata menggeleng. Dia tahu ini tidak benar, tapi dirinya pun tak mau masuk penjara.
Dengan berputus asa, wanita itu segera meninggalkan Joshua seorang diri di kamar hotel.
Di lorong, Reinata berpapasan dengan para polisi yang sedang berjalan cepat menuju kamar hotel di mana Joshua berada.
Ekor matanya menoleh. Punggung para polisi itu semakin menjauh.
"Angkat tangan! Lepaskan senjata Anda!"
Joshua yang sedang berdiri menghadap pada jendela dibuat terkejut oleh bariton peringatan dari arah belakang.
Mereka sudah datang?
Matanya terpejam, jantungnya berdegup kencang. Apakah dirinya sudah mengambil keputusan yang benar?
Dilepaskan pistol di tangan, lalu diangkat kedua tangan itu ke atas.
Joshua terjatuh setelah seorang petugas polisi menendang bokongnya. Seketika mereka langsung meringkus pria itu.
Reinata berdiri di antara puluhan orang yang berkumpul di depan pelataran hotel.
Air matanya berjatuhan melihat Joshua digiring oleh para polisi menuju mobil. Kepalanya menggeleng, dia segera berlari menuju mereka.
"Joshua, aku janji akan menunggu kamu. Aku janji, Joshua!"
Reinata menangis sambil menggenggam tangan Joshua yang sudah dipasangi borgol. Dirinya benar-benar merasa sangat bersalah pada pacarnya itu.
Joshua hanya mengangguk, dan para polisi segera memasukkannya ke dalam mobil.
Sirine dibunyikan seiring laju mobil para polisi meninggalkan lokasi. Reinata mematung di tempat memandangi mobil polisi yang membawa Joshua.
Setelah proses penyidikan selesai, Joshua langsung dimasukan ke dalam penjara.
Dirinya masih sulit percaya dengan semua ini. Apakah ini hanya mimpi buruk?
***
Satu bulan kemudian di Lapas Jakarta Pusat.
"Joshua, ibu kamu meninggal setelah mendengar kabar kamu di penjara. Aku sudah meminta izin pada pihak kepolisian untuk membawa kamu ke pemakamannya."
Joshua menjatuhkan wajah dengan hati yang hancur setelah temannya yang bernama Yuda datang ke lapas membawa kabar yang sangat buruk.
"Ibu, maafkan Joshua, Bu!"
Tiga orang petugas kepolisian dan satu teman Joshua hanya berdiri memandangi seorang pria muda yang sedang menangis di samping makam ibunya.
Joshua sangat terpukul dengan kematian sang ibu.
Yuda hanya menatap sedih melihat teman kecilnya begitu hancur. Dari mereka semua hanya Joshua yang beruntung karena bisa meneruskan kuliah.
Yuda tak menyangka kini pria cerdas itu malah masuk penjara karena kasus pembunuhan.
"Ibu kamu sangat kecewa padamu. Dia jatuh sakit setelah dua orang polisi datang ke rumah dan mengatakan kalau kamu sedang ditahan," ucap Yuda seraya berjongkok di samping Joshua.
"Aku benar-benar anak yang durhaka, Yud. Ibuku sudah bersusah payah membiayaiku untuk kuliah," raung Joshua meratapi.
Yuda mengangguk pelan lalu menepuk satu bahu Joshua."Iklaskan saja, semuanya sudah terjadi."
Setelah menumpahkan air mata kepahitan, Joshua segera dibawa kembali menuju lapas.
Namun, saat mereka hampir tiba di mobil polisi, Joshua dikejutkan dengan sosok wanita yang berada di dalam sebuah mobil mewah.
Reinata?
Wanita itu mengenakan gaun pengantin warna putih. Reinata sedang duduk berdampingan dengan seorang pria paruh baya.
Joshua belum berkedip saat sorot mata Reinata menatapnya seiring laju mobil mewah itu melintas.
Kepalanya menggeleng tak percaya. Kejam sekali, sungguh. Bahkan dirinya menjadi seperti ini demi wanita itu.
Hingga saat mobil polisi itu melaju meninggalkan area pemakaman Joshua hanya memalingkan pandangan pada jendela mobil.
Tak kira dirinya malah melihat Reinata yang sedang bersanding di pelaminan megah bersama pria lain.
Waktu seakan berhenti, dadanya tiba-tiba terasa sesak dan laju mobil begitu lambat saat melintasi sebuah gedung di mana terlihat pesta pernikahan yang mewah.
Lagi, Joshua merasa sedang dihancurkan. Tega nian Reinata melakukan semua ini padanya.
Dirinya harus mendekam di penjara sementara sang kekasih yang merupakan pelaku malah menikah dengan pria lain.
Benar-benar kejam!
Joshua tak menyangka wanita paling dicintai tega melakukan semua ini. Bahkan padanya.
________________________
Buku lain oleh Dewa Amour
Selebihnya