Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Legenda master roh

Legenda master roh

Drianskuy

5.0
Komentar
24
Penayangan
8
Bab

"Kenapa dendam ini terus menerus membelengguku sialan?" ucap Lin qi dengan penuh pertanyaan akan perasaan yang membelnggu dirinya. Dendam yang dimiliki oleh Lin qi begitu besar sampai sampai hatinya tak mampu untuk memaafkan orang itu. namun disisi lain Lin qi ingin mencoba memaafkan orang itu, tetapi dia tidak bisa melakukannya, karena seolah olah teman teman yang telah terbunuh menyuruhnya untuk membalaskan dendam itu. **** Dendam memang dapat membuat orang putus asa. Namun dendam juga dapat membuat orang jauh lebih kuat dari sebelumnya perasaan itu lah yang dirasakaan oleh Lin qi. Ayo buruan baca kisah Lin qi.

Bab 1 Sang gadis

"Kenapa kehidupanku menjadi kacau dasar dunia sialan," ucap Lu nie sang roh naga legendaris, dia saat ini memukul pegangan kursi yang biasanya diduduki sang raja dengan sangat keras.

Lu nie yang menganggap kehidupannya hanya penuh luka tetap mencoba tabah, dan terus bertahan dari gempuran rasa sakit yang terus berulang.

Namun dia hanyalah seorang gadis biasa yang pastinya tidak akan pernah mampu untuk menahan rasa sakit yang begitu besar.

Apabila ada orang yang melihat Lu nie pada saat ini, maka sudah dipastikan orang yang melihat akan merasa menggigil disekujur tubuhnya.

******

50000 tahun sebelum Lu nie mengucapkan kalimat kutukan itu kepada dunia.

Kumpulan serbuk berwarna kuning yang berterbangan dari arah barat, membut para roh baik bersiap untuk melakukan pertempuran, kumpulan itu disebakan oleh barisan pasukan musuh yang begitu banyak.

Pertempuran meletus sampai tujuh hari lamanya, awan awan yang ada ditempat perperangan itu berubah warna menjadi gelap.

Dentuman guntur terus menggelegar membuat indera pendengaran berdenggu, gunung gunung yang ada dipulau itu memuntahkan larva merah Membuat guncangan tanah disana.

Perperangan itu menewasakan berbagai mahluk yang sedang melakukan tindakan yang tidak pantas, cairan merahlah yang saat ini membanjiri semuanya.

Dalang dibalik semua ini sedang tertawa sambil duduk disinggah sananya, dia melihat neraka yang sangat diingin inginkannya terjadi, dalang itu bernama dayoner dia melihat perperangan dari bola keristal hitam miliknya.

"Serahkan ini semua kepada kami, kalian berempat fokus saja untuk menuju kemarkas roh hitam itu," Teriak Lun fi dia adalah salah satu roh yang berada dipihak Lu nie.

Dia saat ini sudah pasrah akan nyawa miliknya, jika dibolehkan untuk meminta harapan yang akan dikabulkan maka dia pasti akan meminta kemenangan.

Setelah Lun fi berteriak seperti itu, dia dan beberapa roh yang masih tersisa membukakan jalan agar memudahkan Lu nie dan ketiga roh lainya, untuk menuju ketempat Dayoner berada sekarang.

Dengan langkah kaki ragu ragu keempat roh itu tetap melangkahkan kaki mereka, dan meninggalkan teman teman seperjuangan.

Kesempatan yang telah diberikan oleh teman teman pasti tidak akan dibiarkan begitu saja oleh mereka berempat.

Mereka terus berlari dan belari sampai tidak ada satu suara sedekit saja yang terdengar ditelinga mereka. Lu nie menoleh kebelakang menyadari bahwa jarak mereka dengan Lun fi sudah semakin jauh.

Setelah keempat roh itu tiba ditempat Dayoner berada, sang iblis roh pembawa mala petaka itu berkata sambil duduk dikursi yang terbuat dari tengkorak, "Akhirnya kalian tiba juga aku sudah lelah menunggu."

Entah apa yang terjadi atau mungkin karena sangking tidak sabarnya dengan pertarungan, sehingga membuat Dayoner melesatkan serangan sebesar lidi berwarna hitam kearah Lu nie.

Hanya butuh berberapa detik saja, dayoner mampu membuat Lu nie kehilangan kesadaran, Lu nie yang terkulai lemas membentur dinding dinding bangunan memejamkan matanya.

Setelah melakukan serangan fatal itu Dayoner melesat seperti peluru kearaah musuhnnya.

Disaat jarak musuh dengannya sudah dekat dia memukul Lun si, serangan yang pertama dilesatkanya tidak mampu membuatnya puas walaupun sedikit saja.

Setelah itu dia melepaskan pukulan kedua keperut Lun si lagi setelah mengenai titik vital milik Lun si.

Dia melanjutkan serangannya kearah Lower, dan seketika tanpa sepengelihatan kaki kananya melesat seperti peluru yang langsung mengarah tepat keatas kepala Lower.

Melihat saudarnya kesulitan melawan dayoner Lon hi segera membantu, dia melepaskan gelembung peledak kearah Dayoner. Dia berhasil melakukannya, tubuh Dayoner diselimuti oleh gelembung peledak milik Lon hi.

Suara ledakan terjadi begitu keras Lon hi segera menarik kerah zirah yang dikenakan oleh kedua saudarnya, dia berhasil menjauh sehingga tidak ada luka fatal yang merka alami.

Akan tetapi ledakan itu tidak mampu membuat dayoner terluka, disaat dia akan menyerang lagi.

Tiba tiba muncul dua roh yang memiliki kekuatan yang hampir setara dengannya, kedua roh itu juga memiliki senjata yang cukup mematikan.

"Sial kenapa orang yang merepotkan bertambah lagi," ucap Lun si roh elang yang saat itu, sedang menyembuhkan luka dalam, yang dia dapatkan dari serangan Dayoner tadi.

"Kau menyuruh kami berdua untuk melawan para roh lemah itu, sedangkan kau melawan mereka? Kau curang sekali Dayoner," gerutu Suncif roh yang berada dipihak dayoner, dia saat ini sangat tidak menyukai keegoisan Dayoner.

"Jika kalian berada disini maka semua roh telah musnah," Dayoner menebak dengan ketepatan yang akurat.

"Ya tentu saja kalau begitu serahkan roh elang itu kepada ku," ucap Sun cif.

Selang beberapa detik Sun cif menyerang Lun si dengan benda yang berbentuk besi panjang tetapi kecil yang memiliki satu cabang, cabang cabang itu mengeluarkan aura biru di setiap sisinya.

"Jika Sun cif meminta itu maka aku juga demikian." Setelah berkata seperti itu matanya memandang Lower sang roh kura kura.

Dayoner pun menggangguk dia menyadari bahwa Go fires ingin melawan Lower. Sedangkan Go fiers menghempaskan benda seperti sabit pencabut nyawa, yang memiliki bilah berbentuk paruh burung yang bergerigi tepat mengarah ke Lower. Akan tetapi senjata itu berhasil ditangkis.

Tiba tiba senjata milik musuh yang dilawan oleh Lower mengeluarkan aura hitam yang berbentuk tangan. Lalu mencekik leher lower tentu saja saat itu dia tidak menyadari bahwa senjata milik musuhnya bisa melakukan hal tersebut.

Setelah cekikan dari tangan itu semakin menguat shingga membuat hidungnya mengeluarkan nafas yang semakin menipis, mata yang pada awalnya bisa saja seketika menjadi buram.

Agar terlepas dari cekikan itu, Lower segera menghempaskan benda, seperti tali namun berbentuk bulat lonjong saling berkaitan yang dia genggam.

"Berak...." Besi bulat berwarna coklat melesat dengan cepat ke arah lengan Go fires, mau tak mau Go gofiers harus melepaskan cekikan aura hitam itu agar bisa selamat.

Setelah berhasil terlepas Lower segera mundur beberapa langkah lalu menarik benda itu kebelakang.

"Ternyata kau cukup pintar juga ya namun pintar saja tidak akan bisa membuat aku kalah," Go fires melesat secepat kilat sehingga Lower tak sadar bahwa musuhnya sudah tepat berada dibelakangnya.

"Rasakan ini.." senjata itu melesat namun Lower berhasil menangkisnya, tidak mau melewatkan kesempatan itu.

Lower segera melilitkan rantai yang berhasil menyelamatkan hidupnya barusan kebilah senjata yang dimiliki oleh Go fires. Selang beberapa detik tubuh Go fiers terhempas keudara dan terjatuh tepat dihadapan Lower.

"Sekarang giliran kau," benda bulat besar itu mengarah langsung tepat kearah perut milik Go fires, sehingga membuat lantai yang ada disana memunculkan garisan petir.

Disisi lain Lun si yang sedang berada diudara terus menerus menghindari garisan berwarna biru bercabang cabang sambil melesatkan benda kecil beracun kearah Sun cif.

Sedangkan Lon hi sang roh macan berusaha keras untuk melawan Dayoner. Pertempuran itu terus berlanjut sangat lama, sehingga membuat bangunan indah nan menggah itu menjadi puing puing tak berbentuk.

Gadis yang mengenakan armor naga itu membuka matanya setelah beberapa jam pingsan, pada saat itu dia sangat terkejut dikarenakan melihat pemandangan yang sangat mengerikan.

Lu nie yang tidak mempercayai apa yang dilihatnya itu mengusap matanya beberpaa kali namun apa yang di lihatnya tetap sama.

Dia segera melangkahkan kakinya untuk menghampiri ke tiga saudaranya yang sudah dipenuhi luka, untuk memastikan apa yang di lihatnya saat ini adalah sebuah kebenaran.

Namun pada saat dia akan mendekat telinga Lu nie mendengar suara yang sangat keras. "Lu nie kami serahkan dunia ini kepadamu," ketiga senjata melesat kearah Lu nie mau tak mau dia segera menangkap senjata itu.

Mungkin saja karena dia berpikir jika senjata itu berada ditangan yang salah, maka tidak ada harapan untuk mempertahankan dunia ini.

"Cepat pergi lah jika kau tidak melakukan itu maka kami akan memiliki sebuah penyesalan," teriak Lun si lagi.

Beban yang amat berat di serahkan begitu saja kepundak Lu nie, dengan berat hati Lu nie meninggalkan ketiga saudaranya.

Naasnya semua yang melakukan pertempuran itu terbunuh hanya menyisakan Lu nie dan Dayoner saja.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Drianskuy

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku