Terjebak Cinta, CEO Arogan

Terjebak Cinta, CEO Arogan

Rieska Karisha

5.0
Komentar
13.9K
Penayangan
82
Bab

Zee tak pernah menyangka hidupnya akan sesial ini. Setelah berhasil kabur dari lelaki hidung belang yang telah membeli tubuhnya dari sang paman, ia malah terlibat cinta satu malam dengan seorang CEO dingin nan arogan. Nevan, sang putra tunggal dari keluarga Aditama, Miliarder terkenal di Indonesia. Berpikir jika Zee adalah orang suruhan rival bisnis yang dikirim malam itu untuk menjebaknya. Ia pun menugaskan anak buahnya untuk segera menangkap Zee hidup atau mati. Zee yang ketakutan memilih kabur meninggalkan tempat tinggalnya. Namun sayang, Tuhan berkehendak lain. Secara tak terduga mereka bertemu kembali dengan posisi Zee sebagai Asisten pribadi Nevan. Bagaimana cara Zee menghadapi Nevan? Apakah aktingnya berhasil mengelabui lelaki itu?

Bab 1 Hari Sial Zee

Zee berjalan terseok-seok menyusuri koridor hotel. Ia berusaha melangkah secepat mungkin. Namun, kepalanya semakin terasa berat, tubuh Zee terasa terbakar dan kakinya sangat berat untuk digerakkan. Sayangnya, Zee tak boleh menyerah walau sedetik saja. Harga diri dan martabatnya sebagai perempuan sedang dalam taruhan. Sesekali ia menoleh ke belakang.

"Hei, berhenti! Dasar wanita jalang! Aku sudah membayarmu mahal!" teriak seorang lelaki yang sedang mengejarnya. Dengan wajah ketakutan Zee berusaha melawan kondisi tubuhnya yang semakin aneh agar tidak tertangkap lelaki itu. Ia melanjutkan usahanya untuk bergerak dengan cepat. Sayangnya, badannya tak berpihak kepadanya sekarang. Ia merasa kian lemas, tapi bergelora.

Zee memutuskan untuk berbelok dan berharap Tuhan akan segera memberikan pertolongan. Mata Zee pun menatap penuh harap pada sebuah troli makanan lengkap dengan hidangan serta kain putih yang menjuntai menutupinya. Sementara tak jauh dari benda itu terlihat seorang pelayan sedang menerima panggilan. Tanpa pikir panjang Zee segera masuk ke dalam troli itu.

"Baik, Pak. Semua pesanan anda sudah siap saya antarkan," ujar lelaki itu pada seseorang di seberang sana.

"Bagus. Cepat kesini dan jangan bikin Bos saya menunggu!"

"Siap, Pak. Saya datang segera." Tut. Sambungan terputus. Lelaki berpakaian khas pelayan hotel itu segera memasukkan ponselnya sebelum mendorong troli makanan kembali. Baru saja berbelok tiba-tiba ia berpapasan dengan seorang pria paruh baya.

"Maaf, Pak!" ujar si pelayan saat mereka tak sengaja bertabrakan. Lelaki itu terlihat tak fokus pada si pelayan. Ia terus saja celingukan ke kiri dan kanan seakan sedang mencari seseorang. Hingga akhirnya pandangan lelaki itu beralih pada troli yang ada di depannya. Tangan lelaki itu pun terjulur ke arah troli. "Ada yang bisa saya bantu, Pak?" tanya si pelayan yang membuat gerakan si lelaki terhenti.

"Oh, tidak. Tidak. Silahkan!" balas lelaki gempal itu lalu memberi jalan pada pelayan itu.

"Terima kasih, Pak. Selamat malam."

"Selamat malam," sahut lelaki itu tanpa melepas pandangannya pada troli tadi yang didorong menjauh.

****

"Pesanan anda hampir tiba, Pak," kata seorang lelaki berjas hitam pada seorang lelaki lain yang baru saja keluar dari kamar mandi. Tubuh atletis lelaki kedua yang hanya mengenakan lilitan handuk di pinggang dan masih menyisakan titik-titik air, membuatnya terlihat semakin seksi. Sambil mengusap rambut basahnya dengan handuk si lelaki kedua duduk di pinggir kasur ukuran king size di tengah room.

"Loe udah pastikan pesanan gue nggak salah seperti kemarin?" balasnya dengan nada ragu.

"Iya, Pak. Kali ini saya sudah mencobanya sendiri," jawab lelaki berjas itu. Sebagai asisten ia sudah sangat hafal perangai Tuan Muda Nevandra Aditama itu. Dia yang lahir dan besar dari kalangan miliarder. Sudah terbiasa hidup dengan standar yang melebihi orang-orang biasa. Bahkan, hanya sekedar untuk makan saja ia harus memastikan bahan dan bumbu yang digunakan menggunakan takaran tertentu. Sesuai dengan kebutuhan gizi yang dipertimbangkan oleh Dokter keluarga Aditama.

"Oke. Kalau begitu setelah makanan itu masuk loe boleh pergi," timpal Nevan datar. Sembari menggerakkan jarinya di layar iPadnya.

"Ehms.... Bagaimana dengan pengajuan resign saya, Pak?" Nevan mengalihkan perhatiannya saat mendengar pertanyaan lirih dari orang kepercayaannya itu.

"Loe masih mikirin hal itu?"

"Saya... saya sudah dua tahun lebih melayani anda selama dua puluh empat jam, Pak. Jadi, izinkan saya untuk merajut masa depan saya sendiri," timpalnya tegas.

"Baiklah, Irwan. Tunggu gue mendapatkan pengganti loe yang cocok. Setelah itu loe boleh resign." Kalimat dingin itu disambut dengan senyum bahagia Irwan.

"Terima kasih, Pak. Terima kasih." Irwan tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Ia sudah lama menantikan jawaban itu. Sebab, ia tak bisa menikahi kekasihnya jika ia harus terus bekerja dengan si bayi besar ini. Sekarang tabungannya sudah lebih dari cukup untuk menikah serta membuka bisnis baru dengan sang calon istri.

Ting. Tong. Ting. Tong.

Bel pintu memecah perhatian keduanya.

"Tunggu sebentar, Pak!" kata Irwan riang. Ia bergegas menuju pintu.

"Selamat malam, Pak! Ini hidangan yang sudah anda pesan," ujar si pelayan saat pintu ruangan itu dibuka Irwan.

"Iya. Terima kasih. Ini tip untukmu. Biar saya yang membawanya masuk." Irwan menyerahkan selembar uang seratus ribuan. Lalu mengambil alih troli itu.

"Baik, Pak. Terima kasih." Si pelayan pun segera pergi. Irwan hanya tersenyum sekilas sambil melihatnya berlalu. Kemudian ia segera mendorong troli itu masuk ke kamar Bosnya.

'Ish. Kenapa troli ini terasa lebih berat dari biasanya,' pikir Irwan.

Selain makanan, Nevan juga sangat anti bertemu orang asing. Keluarganya yang merupakan orang terkaya di Indonesia. Selalu membatasi pergaulan Nevan untuk menjaga kehormatan keluarga serta keselamatan Nevan sendiri. Untuk itu, selain orang-orang terdekat Nevan. Mereka harus mengatur jadwal serta melewati berbagai ujian untuk bisa bertemu sang ahli waris perusahaan Adiguna Perkasa Group itu.

"Ini makanan anda, Pak!"

"Biarkan saja disana! Pekerjaan gue hampir selesai." Nevan membalas tanpa mengalihkan perhatiannya sedikitpun.

"Baik, Pak! Kalau begitu saya permisi dulu. Jika anda butuh apa-apa segera telepon saya," pesan Irwan yang tak digubris oleh Nevan.

Setelah kepergian Irwan ruangan itu kembali hening. Tak terdengar suara apapun lagi. Kecuali suara papan ketik layar iPad Nevan yang sangat halus.

Grek! Grek!

Pandangan mata Nevan langsung teralihkan. Ketika mendengar suara asing di sekitarnya. Ia berusaha mencari suara apa itu. Tetapi, tak ada yang aneh di sana. Nevan berpikir hanya berhalusinasi. Sehingga ia memutuskan untuk kembali fokus pada percakapannya dengan seorang rekan bisnisnya di luar negeri.

Grek! Grek! Grekkk!!!

Kali ini Nevan tak salah dengar lagi. Sebab, suaranya semakin terdengar jelas. Netra coklat mudanya pun menangkap getaran dari troli yang ada di depan sana. Ia mengerutkan kening dengan mata yang semakin dipertajam ke arah benda mati itu. Dengan hati berdebar kencang karena mulai merasa ketakutan. Ia perlahan mendekat. Tangannya terjulur untuk meraih kain penutup troli itu. Hingga saat kain itu dibuka....

"Haaa!!" Nevan berteriak histeris seraya terjungkal ke belakang. Tatkala melihat sosok wanita cantik dengan pakaian seksi ada di dalamnya.

"Hai, tampan!" ujar wanita yang tampak sudah kehilangan kesadarannya itu.

"Si... siapa loe?" tanya Nevan terbata. Namun, bukannya menjawab gadis itu malah fokus menatap tubuh Nevan yang belum berpakaian. Ia berjalan mendekat tanpa mengalihkan pandangannya. "Ap... apa yang–" Kalimat Nevan tercekal oleh bibir ranum gadis itu yang sudah menguasainya.

****

Pagi itu secercah cahaya menembus netra Zee yang masih tertutup rapat. Ia pun menguap lebar sambil bangkit dari tidurnya. Akan tetapi, mendadak gerakan Zee tertahan oleh sesuatu yang melingkar di pinggangnya. Gadis itu reflek menoleh. Alangkah terkejutnya ia melihat sosok lelaki tampan berhidung mancung dengan rahang tegas masih pulas dalam tidurnya.

"OMG. Apa yang sudah gue lakuin semalam?" tanya pada dirinya sendiri. Ia berusaha mengumpulkan ingatannya kembali. Hingga terbesit di pikirannya tentang kejadian yang sudah ia lakukan semalam. Mulai dari ia dicekoki obat perangsang oleh pamannya sebelum menjual gadis itu pada seorang pria hidung belang. Sampai pergulatan penuh gairah dengan lelaki tampan di hadapannya. "Oh Tuhan apa yang sudah gue lakukan semalam? Nggak. Nggak. Gue harus segera pergi dari sini sebelum dia bangun."

Pelan-pelan Zee menyingkirkan tangan kekar lelaki itu di pinggangnya. Lalu ia turun dari tempat tidur itu tanpa menimbulkan suara. Sebelum pergi tak lupa Zee menggunakan pakaiannya lagi.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Rieska Karisha

Selebihnya

Buku serupa

My Doctor genius Wife

My Doctor genius Wife

Amoorra
4.8

Setelah menghabiskan malam dengan orang asing, Bella hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak itu hingga akhirnya dia melahirkan bayi dalam keadaan meninggal Di bawah intrik ibu dan saudara perempuannya, Bella dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adik perempuannya akan menikah dengan Tuan Muda dari keluarga terkenal dikota itu. Rumor yang beredar Pada hari dia lahir, dokter mendiagnosisnya bahwa dia tidak akan hidup lebih dari dua puluh tahun. Ibunya tidak tahan melihat Adiknya menikah dengan orang seperti itu dan memikirkan Bella, yang masih dikurung di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Bella dibawa keluar dari rumah sakit untuk menggantikan Shella dalam pernikahannya. Saat itu, skema melawannya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, menyebabkan dia menderita. Dia akan kembali pada mereka semua! Semua orang mengira bahwa tindakannya berasal dari mentalitas pecundang dan penyakit mental yang dia derita, tetapi sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi pijakan yang kuat untuknya seperti Mars yang menabrak Bumi! Memanfaatkan keterampilannya yang brilian dalam bidang seni pengobatan, Bella Setiap orang yang menghinanya memakan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing dari mereka terungkap. Ternyata dia cukup berharga untuk menyaingi suatu negara! "Jangan Berharap aku akan menceraikanmu" Axelthon merobek surat perjanjian yang diberikan Bella malam itu. "Tenang Suamiku, Aku masih menyimpan Salinan nya" Diterbitkan di platform lain juga dengan judul berbeda.

Gairah Liar Ayah Mertua

Gairah Liar Ayah Mertua

Gemoy
5.0

Aku melihat di selangkangan ayah mertuaku ada yang mulai bergerak dan mengeras. Ayahku sedang mengenakan sarung saat itu. Maka sangat mudah sekali untuk terlihat jelas. Sepertinya ayahku sedang ngaceng. Entah kenapa tiba-tiba aku jadi deg-degan. Aku juga bingung apa yang harus aku lakukan. Untuk menenangkan perasaanku, maka aku mengambil air yang ada di meja. Kulihat ayah tiba-tiba langsung menaruh piringnya. Dia sadar kalo aku tahu apa yang terjadi di selangkangannya. Secara mengejutkan, sesuatu yang tak pernah aku bayangkan terjadi. Ayah langsung bangkit dan memilih duduk di pinggiran kasur. Tangannya juga tiba-tiba meraih tanganku dan membawa ke selangkangannya. Aku benar-benar tidak percaya ayah senekat dan seberani ini. Dia memberi isyarat padaku untuk menggenggam sesuatu yang ada di selangkangannya. Mungkin karena kaget atau aku juga menyimpan hasrat seksual pada ayah, tidak ada penolakan dariku terhadap kelakuan ayahku itu. Aku hanya diam saja sambil menuruti kemauan ayah. Kini aku bisa merasakan bagaimana sesungguhnya ukuran tongkol ayah. Ternyata ukurannya memang seperti yang aku bayangkan. Jauh berbeda dengan milik suamiku. tongkol ayah benar-benar berukuran besar. Baru kali ini aku memegang tongkol sebesar itu. Mungkin ukurannya seperti orang-orang bule. Mungkin karena tak ada penolakan dariku, ayah semakin memberanikan diri. Ia menyingkap sarungnya dan menyuruhku masuk ke dalam sarung itu. Astaga. Ayah semakin berani saja. Kini aku menyentuh langsung tongkol yang sering ada di fantasiku itu. Ukurannya benar-benar membuatku makin bergairah. Aku hanya melihat ke arah ayah dengan pandangan bertanya-tanya: kenapa ayah melakukan ini padaku?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Terjebak Cinta, CEO Arogan
1

Bab 1 Hari Sial Zee

06/10/2023

2

Bab 2 Dimana Wanita Itu

06/10/2023

3

Bab 3 Sial Bertubi-tubi

06/10/2023

4

Bab 4 Sampai di Jakarta

07/10/2023

5

Bab 5 Bertemu Teman Baru

07/10/2023

6

Bab 6 Numpang di Rumah Raquel 

07/10/2023

7

Bab 7 Hampir Ketemu Denganmu

07/10/2023

8

Bab 8 OMG Bekerja Bersama 'Dia'

07/10/2023

9

Bab 9 Perintah Konyol Nevan

07/10/2023

10

Bab 10 Hari Pertama yang Penuh Kesialan

07/10/2023

11

Bab 11 Tinggal Satu Atap dengan Nevan

20/10/2023

12

Bab 12 Hari Pertama di Rumah Nevan

20/10/2023

13

Bab 13 Jangan Sampai Dipecat

20/10/2023

14

Bab 14 Nevan Tiba-tiba Datang

20/10/2023

15

Bab 15 Nevan Semakin Gila

20/10/2023

16

Bab 16 Terbang ke Sydney

20/10/2023

17

Bab 17 Paket Misterius

24/10/2023

18

Bab 18 Si Bos Plin-plan 

24/10/2023

19

Bab 19 Memulai Rencana Pengintaian

24/10/2023

20

Bab 20 Kepergok Lagi Ngintip

28/10/2023

21

Bab 21 Terjebak di Dalam Lemari Zee

28/10/2023

22

Bab 22 Gara-gara Kekunci di Lemari Semalaman

30/10/2023

23

Bab 23 Kelakuan si Mr. Arogan

31/10/2023

24

Bab 24 Menjelang Pesta Pernikahan Irwan

31/10/2023

25

Bab 25 Hari H Pernikahan Irwan

03/11/2023

26

Bab 26 Nevan yang Menyebalkan

05/11/2023

27

Bab 27 Kerja! Kerja! Kerja!

06/11/2023

28

Bab 28 Hukuman Untuk Bos Arogan

07/11/2023

29

Bab 29 Dikerjai Zee

09/11/2023

30

Bab 30 Langkah Pertama Mencari Kebenaran

09/11/2023

31

Bab 31 Gara-gara Mandor Jaja

10/11/2023

32

Bab 32 Hukuman yang Manusiakan Manusia

11/11/2023

33

Bab 33 Sarapan Nasi Liwet khas Sunda

12/11/2023

34

Bab 34 Tidak Terlambat Untuk Bahagia

13/11/2023

35

Bab 35 Kenyataan yang Sulit

14/11/2023

36

Bab 36 Rencana Busuk Raquel

15/11/2023

37

Bab 37 Bernasib Sama

15/11/2023

38

Bab 38 Gara-gara Kejadian Semalam

16/11/2023

39

Bab 39 Jangan Jual Tubuh Saya Pak!

16/11/2023

40

Bab 40 Kepergok Lagi Ciuman

16/11/2023