Terjebak Cinta, CEO Arogan
i ia menanyakan alamat rumah teman Bibinya pada orang-orang yang kebetulan berpapasan.
Jakarta Utara, Jakarta pusat, Jakarta Timur. Kalau cuma nomor rumah dan perumahan seperti ini
k saya yang nulis.
pnya dimana? Kalau cuma begini. Kamu keliling seluruh
ntara gue tak punya ponsel. Bahkan, gue tak
u begitu saya pergi
anjutkan perjalanan. Ia yakin di depan sana a
*
kesuksesan bersama," ujar Nevan menggunakan bahasa Inggris
mikian," timpalnya dengan senyum yang mengem
ki bule itu melepaskan genggaman tangannya kemudian berlalu. Sementara, Ne
Pak!" ujar Irwan
informasi tentang gadis itu?" Irwan tampak
mperkirakan identitasnya hanya
dia! Sebelum hal-hal yang tidak d
baik,
ta balik ke ka
Bos mudanya berjalan lebih dulu. Namun, sesaat setelah Nevan berjalan
rtuju padanya. Tak satu dua orang yang langsung berdecak kagum atas ketampanannya yang memukau. Walau wajahnya tak pernah menunjuk
Bos Muda. Tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Nev
l
lari kecil ke sisi yang lain untuk meng
kalinya ia bersentuhan langsung dengan seorang wanita. Apalagi dalam semalam ia sudah berubah menjadi lelaki liar yang berhasil menembus sebuah benteng suci yang sangat ia keramatkan. Bahkan, masih jelas dibenak
dis murahan. Mana mungkin dia masih perawan. Atau mungkin.... Dia sengaja dipersiapkan hanya untuk menjatuhkan martabat gue aja?' tam
i. Bisa-bisanya dia juga langsung pergi begitu saja setelah mengambil kep
a tangani," titah sang Tuan Muda masih terbawa emosi. Ia berpikir jika tumpuka
ia langsung mempercepat laju mobilnya. Sayang, tiba-tiba muncul seoran
iit
ak sehingga Nevan iku
sih?" tanya Nevan
gannya ke arah kaca depan. Sekilas ia melihat sosok wajah gadis yang sedang dicarinya tengah menangkupkan tan
teriak Nevan. Reflek ia membuka pintu m
itu saja dari mobilnya. Irwan segera mencari celah untuk memarkirkan mobi
sung memutar tubuhnya. Hanya saja, orang itu bukanlah gadis yang
gan senyum kepedean. Wajarlah. Sebab yang menghentikan langkah
Nevan yang seketika merubah ekspre
nya gadis itu sambil m
-buru Nevan pergi dari tempat i
Irwan. Nevan tak membalas, tap
ah berhasil mengintervensi hidup gue. Pasti dia dan bosnya sedang tertaw
kan perjalanan!"
k, P
edang menanyakan alamat yang diberikan Bib
as yang sedang dipegang si wanita. Sang wanita tampak tersadar
tau!" jawa
egitu antusias mendengar jawaban
ipada kamu bingung sendiri. Mencari-cari di kota besar
saya baru pertama
diri. Lebih baik kamu ikut saya. Nanti
, Bu.
h. Zee langsung menggeleng cepat. "Bagus! Kita ma
kan yang ditunjuk wanita empat puluh tahunan tadi. Namun, saat wanita itu hendak menyusul. Mend
mempesona. Wajahnya oval dengan hidung mancung dan kulit putih bersih. Persis kesukaan