Terjebak Cinta, CEO Arogan
r potongan video yang menunjukkan seorang gadis keluar dari ruangan itu saat masih pagi buta. Namun, cctv itu tak menangkap wajah
nya. Ia tersenyum kecil melihat wajah sang Bos tampak tertarik dengan gadis da
wan memecah keheningan. Nevan tersad
asnya dingin. Sambil me
l Irwan dengan mena
tanya Nevan curiga. Ketika meliha
itakan hal ini pada Nyonya Besar? Saya yakin pasti gadis itu bu
ebih baik kita telusuri dulu identitas gadis itu. Setelah kita tau dia benar-benar orang jahat. Kita atur strategi untuk menang
tinggal bersama istri pendiri perusahaan Adiguna itu. Dan hal itu pula yang membuat Omah Dera sangat ketat menjaga Nevan. Sekaligus memberi pelajaran mengatur perusahaan seja
erniat menjebak anda, Pak?" balas Irwan
nje
engah. Lalu menggunakan foto-foto itu untuk ke
patnya kita harus tangkap gadi
iri-ciri khusus gadis itu, Pak. Jadi,
tu-satunya kunci ada pada gadis itu. Setelah dia tertangkap. Gue yakin kita bisa mendapatkan informasi tentang peneror gue selama ini," tambahnya. Ne
ependapat." Irwan
*
belum bisa melupakan kejadian beberapa saat yang lalu pun mendadak meneteskan air matanya. Ia sangat kenal kepribadian adik ibunya itu. Meskipun pekerjaannya tidak bisa disebut baik, tapi wanita itu selalu baik padanya. Ia hanya bernasib
Zee pun semakin sesegukan saat mengingat amarah Bibinya tadi. Ia sangat tau itu bukanlah sifat Bibinya yang sebenarnya. Se
? Maafkan Zee, Bik. Maafkan, Zee,' batin Zee sambil menyandarkan
r. Mungkin hal ini tidak akan
gukan pun akhirnya tertidur pulas karena kecapean. Tanpa Zee sadari seseorang yang duduk di sampingnya. Terus
nkan oleh kondektur bus kare
kata lelaki paruh baya itu sambil menepu
?" tanya Zee sembari meng
eluar!" Zee menatap ke tempat duduk lain dan memang suda
f saya ketidu
ar saja! Setelah itu
sesaat kemudian ia baru tersadar jika lembaran uang seratus ribuan itu tak ada lagi disana. Ze
na? Mana
api tetap tak menemukan apa yang dicarinya. "Ehms.... Maaf, Pak. Seper
ah lelaki itu
a ujung kaki dengan tatapan yang berbeda. Meskipun wajah Zee tampak sembab dan berantakan, tapi ia tetap terlihat can
h kamu!" kata lelaki itu sambil mencolek dagu Zee. Tentu, gadis itu
a, Pak! Atau saya te
ng dan bergabung dengan kesenangan kita. Jadi, teriak saja sesukamu, Manis!" balasnya menant
in
endapatkan sebu
pak. Tapi, pertama-tama. Izinkan saya me
pada Zee yang beranjak dari duduknya. Bak seekor singa kelaparan ia tak
menendang lelaki itu dengan cukup kuat sehingga terjungkal ke belakang. Zee cep
lelaki itu tak tak digubris Zee sama sekali. Karena ia
terminal. Ia pun memutuskan duduk di emperan toko sembari mengingat kembali kejadian demi kejadian naas yang suda
embawa uang sepeserpun. Hanya tersisa baju-baju dan alamat rumah t