Nadira tidak menyangka jika pernikahan yang dijalaninya selama 6 tahun harus berakhir karena pengkhianatan suaminya.
Seorang Wanita cantik sedang sibuk di dapur. Dia tengah memasak makanan kesukaan suaminya. Nama Wanita cantik itu adalah Nadira. Nadira merasa sangat beruntung memiliki suami tampan,romantis, dan setia Seperti Rivan. Nadira dan Rivan telah menikah selama 6 tahun dan dari hasil pernikahan mereka, mereka dikarunia seorang anak perempuan yang cantik bernama Syaffa.
Saat Nadira sedang sibuk dengan masakannya, tiba-tiba Syaffa, putrinya datang menghampirinya.
"Bun, Kok Ayah belum pulang juga sih? ini kan udah malam?" tanya Syaffa dengan wajah cemberut.
"Sabar sayang. Mungkin sebentar lagi Ayah juga datang," jawab Nadira.
Tak lama kemudian, mereka mendengar suara mobil yang sangat mereka kenali berhenti di depan rumah.
"Bun, itu Ayah. Yeyy Ayah pulang," teriak Syaffa kesenangan karena Ayahnya sudah pulang.
"Sekarang Syaffa sambut Ayah ya di depan," kata Nadira.
"Oke Bunda," kata Syaffa.
Syaffa segera berlari menuju ruang tamu. Sesampainya disana, dia melihat Ayahnya masuk ke dalam rumah. Dia pun langsung menghampirinya Ayahnya.
"Ayah," panggil Syaffa seraya berlari menghampiri Ayahnya.
Rivan yang semula memperlihatkan wajah lelahnya kini berganti dengan wajah gembira ketika melihat Anaknya. Dia langsung membawa Syaffa ke dalam gendongannya.
"Ayah kok pulangnya malam sih? Syaffa kan capek nungguin Ayah daritadi," kata Syaffa dengan manja.
"Ayah kan kerja cari uang buat Syaffa sama Bunda. oh ya, Bunda mana sayang?" tanya Rivan yang sejak tadi tidak melihat keberadaan istrinya.
"Bunda lagi masak di dapur Ayah," jawab Syaffa.
Tak lama kemudian, Nadira datang menghampiri suami dan anaknya.
"Mas, kamu udah pulang," kata Nadira seraya mencium tangan Rivan.
"Iya sayang, Maaf ya hari ini aku pulang agak malam soalnya banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan dulu di Kantor," kata Rivan lalu mencium kening Nadira.
"Oh ya aku udah masak makanan kesukaan kamu," kata Nadira.
"Benarkah? Wah, kebetulan aku lagi lapar banget nih," kata Rivan senang ketika tau istrinya memasak makanan kesukaannya.
"Sekarang kamu mandi dulu baru kita makan malam bersama," kata Nadira.
"Syaffa sayang, kamu turun dulu ya Ayah mau mandi dulu Oke nanti habis makan malam baru kita main Oke," kata Rivan membujuk Syaffa untuk turun dari gendongannya.
"Oke Ayah," kata Syaffa menuruti perkataan Ayahnya.
Syaffa pun turun dari gendongan Rivan dan dia langsung menuju kamarnya untuk mengambil mainan yang akan dia mainkan bersama Ayahnya nanti sedangkan Rivan dan Nadira, mereka pergi ke kamar merekandengan Rivan yang merangkul mesra Nadira.
"Air panas udah aku siapin dan ini handuk kamu," kata Nadira seraya menyerahkan handuk milik Rivan.
"Terima kasih sayang. Gimana kalau kita mandi bareng?" tanya Rivan seraya mengedipkan sebelah matanya.
"Apaan sih kamu Mas lagian kan aku udah mandi," jawab Nadira dengan wajah yang memerah.
"Gak papa kamu mandi sekali lagi sekalian kita bikin adik buat Syaffa,"kata Rivan.
"Ih kamu ih, udah sana ah mandi," kata Nadira yang wajahnya semakin memerah karena perkataan Rivan.
Rivan tertawa ketika melihat wajah istrinya. Dia pun segera masuk ke dalam kamar mandi, sedangkan Nadira, dia berjalan ke keranjang laundy. Namun, saat ingin meletakkan kemeja suaminya. Nadira mencium aroma yang tidak biasanya di kemeja itu.
Nadira mengernyitkan keningnya. Dia merasa aroma yang melekat di kemeja suaminya itu bukanlah aroma parfum suaminya.
Hingga berapa menit kemudian, Rivan keluar dari kamar mandi dengan mengenakan piyamanya.
"Mas," panggil Nadira.
"Ya sayang," jawab Rivan seraya menghampirinya Nadira.
"Mas, apa kamu ganti merk parfum? kok bau di kemeja ini beda ya sama parfum kamu biasanya?" tanya Nadira.
"Enggak sayang, parfum ku masih sama seperti biasanya. Mungkin itu cuma perasaan kamu aja sayang," kata Rivan yang tampak gugup ketika Nadira menanyakan soal Aroma parfum di kemejanya itu.
Nadira mengangguk dan memilih untuk tidak memperpanjang masalah parfum. Dia pikir mungkin penciumannnya yang bermasalah makan ini.
"Yuk sayang kita makan malam, aku udah lapar banget nih," ajak Rivan kepada Nadira.
Rivan dan Nadira pun segera keluar dari kamar mereka menuju ruang makan. Sesampainya di ruang makan dan keluarga mereka sudah lengkap, mereka pun memulai makan malam mereka.
Setelah selesai makan malam, Nadira dan Rivan menemani Syaffa bermain sebentar selama 30 menit. Setelah selesai bermain, mereka menyuruh Syaffa untuk tidur. Setelah memastikan Syaffa masuk ke kamarnya, Rivan dan Nadira juga pergi menuju kamar mereka.
Sesampainya di kamar, Rivan dan Nadira mengobrol terlebih dahulu sebelum mereka tidur.
"Mas besok siang aku ada reuni sama teman-teman SMA. Apa aku boleh ikut ke reunian itu?" tanya Nadira meminta izin pada Rivan untuk pergi ke Reuni SMAnya besok.
"Tentu saja boleh sayang, tapi sebelum kamu pergi kamu harus jemput Syaffa ke sekolahnya dulu," jawab Rivan mengizinkan Nadira untuk ikut Reuni SMA besok.
"Iya Mas, masa aku lupa jemput anak sendiri Terima kasih ya Mas udah izinin aku," kata Nadira seraya memeluk Rivan.
"Sama-sama istri ku sayang," kata Rivan membalas pelukan Nadira lalu mencium kening Nadira.
Setelah mengobrol cukup lama, akhirnya Nadira dan Rivan merebahkan tubuh mereka ke kasur dan mereka memejamkan mata untuk tidur.