Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
5.0
Komentar
96
Penayangan
5
Bab

Zahra Kirani gadis cantik dan ceria tapi kehidupannya sangat malang karena di titipkan Ibunya sendiri di rumah neneknya sedari Zahra kecil dan tanpa kasih sayang dari orang tuanya. Zahra adalah anak korban dari Perceraian orang tuanya dimana orang tuanya masing-masing sudah menikah kembali dan tidak ada yang mau membawa dan merawat Zahra, hingga neneknya meninggal. Setelah neneknya meninggal Zahra pergi ke kota untuk mencari Ibunya yang sudah lama menelantarkan dirinya, berharap ibunya mau menerima dirinya dan juga merindukan dirinya seperti Zahra merindukan Ibunya. Zahra hanya ingin di akui, di cintai dan di sayangi oleh Ibunya. Zahra sangat merindukan Ibunya, merindukan pelukan dan kasih sayang dari seorang Ibu. Tapi apakah Zahra bisa mendapatkan apa yang dia mau setelah bertemu dengan Ibunya. Jangan lewatkan kisah ini ya " Apakah Ibunya nanti mau menerima kehadiran Zahra? " " Ikuti kisahnya di sini ya "

Bab 1 Kepergian sang Nenek

Zahra Kirani gadis remaja yang begitu cantik dengan kulit putih tinggal di desa bersama Neneknya karna orang tuanya telah bercerai dan telah menikah kembali,,, tapi tak ada yang mau membawa Zahra jadilah dia tinggal bersama sang Nenek dari ibunya seperti anak yang di buang orang tuanya sendiri karna uang untuk menghidupi kebutuhannya pun semua murni dari hasil jerih payahnya karna beberapa tahun ini sang Nenek jatuh sakit,,,,

Sepulang dia bekerja di sore hari menjadi penjaga toko Baju di desanya dia kagetkan dengan melihat beberapa orang di rumahnya,,,

"Ada apa ini Bu Lina??,,,, Tanya Zahra kepada Bu Lina tetangga Zahra

"Zahra Nenek kamu sedang di priksa dokter di dalam segeralah masuk ke kamar Nenekmu dari tadi Nenekmu mencari menanyakan mu, Ra " jawabnya begitu melihat Zahra masuk kedalam rumah

mendengar jawaban Bu Lina pun Zahra langsung segera pergi ke kamar sang Nenek dengan sedikit berlari

"Nenek ini Zahra, Nek ,, Zahra sudah pulang Nek ,,,, ada apa ini Dokter dan bagaimana keadaan Nenek ku? Tanya Zahra melihat ke arah dokter dengan mata berkaca kaca karna melihat sang Nenek begitu lemah di atas ranjangnya

"Nona Zahra Nenek anda sangat lemah sekarang tekanan darahnya sangat rendah dan faktor usia juga jadi nenek anda harus segera di bawa kerumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang maksimal " jawab dokter

" Zahra ",, panggil Nenek

" Iya Nek ini Zahra, Nek ,, Zahra disini apa yang Nenek rasakan sekarang, Nek ,, kita kerumah sakit ya agar Nenek cepet sembuh " kata Zahra dengan air mata yg mengalir begitu saja karna orang yang menjaga dan menyayanginya dari kecil hingga dewasa kini terlihat sangat lemah.

" Tidak perlu Sayang, Nenek sudah tua mungkin sudah waktunya Nenek pergi" kata Nenek dan mendengar ucapan Neneknya membuat Zahra semakin terisak dalam tangisnya

"Tidak Nek jangan bicara seperti itu Nek, Zahra nggak mau Nenek pergi,,, kalau Nenek pergi Zahra akan sendirian Nek,, Zahra nggak mau kehilangan Nenek, ku mohon bertahan lah Nek " jawab Zahra sambil menggelengkan kepalanya dengan cepat

" Zahra dengarkan Nenek, Sayang kamu pergilah ke Jakarta mencari ibumu Sayang hiduplah bersama ibumu setelah Nenek meninggal alamatnya ada di laci lemari Nenek, Sayang,, bersikap baiklah dan jangan keras kepala Nenek akan tenang setelah melihatmu bersama ibumu percayalah ibumu sangat menyayangimu karna keadaan lah ibumu tak pernah datang jadi kau yang harus datang menemuinya Sayang " ucap sang Nenek lemah dan belum sempat Zahra menjawab ucapan Neneknya terlihat Neneknya sudah menghembuskan nafas terakhirnya

Dokter yang melihat itupun segera memeriksa nadinya dan dokter hanya mampu menggelengkan kepalanya menandakan kalau orang tua di depannya itu sudah meninggal Dunia

" Nenek,,, bangun Nek,,,," teriak , Zahra dengan menangis yang mampu mengundang perhatian tetangga Zahra yang berjaga di luar kamar Neneknya dan mereka pun segera masuk untuk melihat Neneknya Zahra

" Zahra sabar,,, yang tabah ya,,, begitulah kata para tetangga Zahra yang mencoba untuk menghibur dan menguatkan Zahra dan sebagian sudah mulai mempersiapkan pemakaman untuk Neneknya

Zahra yang melihat Neneknya akan segera di makamkan pun semakin menangisi si Nenek tak ada keluarga yang menemani Zahra saat ini hanya para tetangga yang kini tengah menyaksikan betapa hancurnya Zahra sekarang di tinggalkan orang yang menjaga dan memberikan dia kasih sayang dari kecil hingga sekarang,,,

" Zahra ayo pulang nak ini sudah malam jangan kau tangisi Nenek mu terus karna Nenek mu akan sedih jika melihatmu seperti ini,, kamu tau kan nak kita tidak boleh menangisi kepergian seseorang dengan berlebihan karna akan memberatkannya di alam sana doakan saja nenekmu semoga dia di terima di sisi ALLAH ayo pulang Nak " kata Bu Lina tetangga Zahra

Zahra pun akhirnya malangkah pulang karna yang di ucapkan oleh Bu Lina benar dia tidak boleh memberatkan sang Nenek dengan air matanya,,

Setelah sampai di rumah pun Zahra langsung mandi dan setelah membersihkan dirinya ia termenung di dalam kamarnya kembali menangis kala ia ingat dengan kenangan manis bersama sang nenek,,, baginya neneknya adalah segalanya karna hanya neneknya yang memberikan kasih sayang dan perlindungan seutuhnya setelah orang tuanya bercerai,,, ayahnya pergi bersama wanita lain meninggalkan Zahra dan ibunya

lalu ibunya pun pergi ke kota untuk mencari pekerjaan dan disana ia di pertemukan laki laki yang menjadi jodoh ibunya tapi setelah ibu dan laki laki itu menikah laki laki yg menjadi ayah tirinya tak mau membawa Zahra untuk merawatnya bersama ibunya

Akhirnya ibunya zahra tak mampu melawan suaminya dia lebih memilih meninggalkan Zahra bersama sang nenek dan dia pergi ke kota untuk hidup bersama suaminya dan berjanji akan tetap menafkahi Zahra tapi kenyataanya setelah lama ibunya pergi sama sekali dia tidak menelfon ataupun mengirim uang kepada zahra yang saat itu masih berusia lima tahun dan sang nenek lah yang harus bekerja keras sampai Zahra dewasa,,,

Ingat akan kenangan itu Zahra hanya mampu menangis meratapi takdirnya yang begitu menyedihkan dia pun terus menangis hingga dia ketiduran

Keesokan paginya Zahra terbangun dari tidurnya dengan mata sembab,,, dia mulai membersihkan dirinya dan membuat sarapan untuk dirinya sendiri dan ia mulai ingat akan pesan neneknya sebelum meninggal

" Iya aku harus mencari alamat ibu di lemari nenek dan aku akan segera pergi lagian juga di sini aku sendirian lebih baik aku segera pergi mencari ibu,,, semoga aku bisa segera menemukan alamatnya " batin Zahra.

Lalu Zahra pun segera menyelesaikan sarapannya dan segera menuju kamar neneknya untuk mencari alamat ibunya

" Akhirnya ketemu juga " gumam Zahra sambil menutup kembali laci lemari neneknya

Lalu Zahra pun mulai membersihkan rumah neneknya terebih dahulu sebelum pergi ke kota untuk mencari ibunya setelah selesai Zahra bergegas ke terminal untuk mencari bus ke kota ,,, tidak lupa Zahra membeli beberapa cemilan dan minuman untuk dia berjaga jaga di dalam perjalanan nanti

Sambil menunggu busnya datang zahra duduk dengan tidak tenang di kursi tunggu zahra sebenarnya sangat gugup karna dia akan segera mencari ibunya yang sangat dia rindukan walaupun selama ini Zahra terlihat bahagia dan ceria tapi didalam hatinya dia sangat merindukan orang tuanya,,,

" Ibu aku akan datang ke kota untuk mencari ibu,,, apakah nanti ibu akan bahagia melihatku ibu,,,aku sangat merindukan mu bu ,, apakah nanti ibu akan memelukku dan mengusap rambutku bu,,, setelah ibu melihatku dan bertemu dengan ku apa yang akan ibu katakan dan apakah suami ibu akan bisa menerimaku nanti " gumam Zahra dengan tersenyum

" aaakkkkhhh apa yang ku pikirkan hhehhee kenapa aku seperti orang gila yang berbicara sendiri hahahahaha " gumam Zahra lagi yang tidak sabar penuh senyum dan bahagia akan segera bertemu ibunya

Tak lama setelah Zahra duduk di kursi tunggu akhirnya, Zahra melihat bus yang akan membawanya ke kota setelah bus berhenti untuk menjemput penumpang dengan penuh semangat dia pun melangkah memasuki bus yang dia tunggu setelah dia duduk di kursi penumpang bus pun segera berangkat melaju ke kota tujuanya saat ini

.....

.....

*****

Di tempat lain terlihat seorang wanita tengah duduk gelisah di ruangan kerja suaminya bekerja.. "kau ini kenapa Sayang kenapa gelisah seperti itu katakan padaku apa yang mengganggu pikiranmu saat ini" kata seorang lelaki yang sedang duduk di kursi kebesarannya ya dia adalah Adiansyah prasetyo soeorang CEO perusahaan Yang cukup besar di kota Jakarta suami dari Arum Setyaningrum ibunya Zahra.

"Mas Adi entah kenapa aku sangat gelisah dari kemarin aku kepikiran ibu dan Zahra di kampung Mas, hatiku sangat gelisah bagaimana keadaan mereka saat ini Mas " ucap Arum dengan sedih dan suaminya pun mendekat ke arahnya

" Tenanglah Arum aku yakin mereka baik baik saja kamu hanya khawatir karna kamu merindukan ibu dan anakmu bukan kah aku sering menyuruhmu pergi menemui mereka jika kau rindu hum,,,," ucap Adi menenangkan istrinya

" Mas Adi tidak tau bagaimana perasaanku saat ini gampang saja bicara seperti itu,,, bukankah aku sudah bilang kalau aku akan pergi menemui mereka jika Mas Adi sudah mau mengijinkan aku membawa Zahra bersama kita dia pasti sekarang sudah dewasa Mas aku sangat merindukanya hiks hiks " ucap Arum dengan menangis sesenggukan teringat akan putri dari suami pertamanya walaupun sekarang dia telah di karuniai seorang putra yang sangat tampan dan putri yang cantik dari suaminya sekarang tetap saja dia tidak akan mampu melupakan anaknya Zahra.

"Baiklah Sayang jika itu yang kau inginkan aku akan mengijinkan mu membawa putri mu bersama kita dengan syarat kau tidak boleh mengakui dia anak mu di depan semua orang termasuk keluarga kita karna mereka tidak pernah tau kau dulu pernah menikah dan punya seorang putri kau tau kan dulu orang tua ku tidak mengijinkan kita membawa anak mu karna mereka tidak mau orang lain tahu aku menikah dengan seorang janda kau paham kan maksud ku Arum " ucap ad6i yang mencoba menjelaskan dan memberi pengertian kepada sang istri yang sangat di cintai.

"Tapi Mas bagaimana aku bisa melakukan semua itu dengan anakku sendiri Mas bagaimana aku bisa tidak mengakuinya Mas, Zahra pasti akan sakit hati karna itu mas jujur aku tidak mau menambah sakit hatinya itu Mas,, aku mohon padamu Mas" ucap Arum yang membujuk suaminya karna dia sendiri pun tidak mau memberikan luka lagi untuk anaknya Zahra

" Arum aku sangat mengerti bagaimana perasaan mu dan aku juga tau apa maksud mu tapi sayang coba kau pikirkan lagi jika kamu tiba tiba membawa Zahra ke rumah dan mengatakan pada anak anak jika mereka selama ini punya kakak dari pernikahan mu dengan mantan suami dulu lalu kau meninggalkan Zahra yang masih 5tahun bersama neneknya bagaimana perasaan mereka pasti mereka akan kecewa dan meanggap mu jahat karena kamu tega meninggalkan anak mu sendiri",,,

"Pikirkan juga perasaan anak-anak mu karna sekarang anak mu bukan hanya Zahra, aku tau aku yang bersalah dulu karna melarangmu membawa Zahra dulu dan aku minta maaf akan hal itu Sayang " ucap Adi dengan rasa bersalah pada istrinya bagaimanapun kesedihan yang di alami istrinya sekarang juga karna salahnya dulu

Mereka pun diam dengan pikiran masing masing...

____*****_____

Di sisi lain Zahra yang tertidur di dalam perjalanan mulai terbangun karna merasa terasa berat di pundaknya dengan perlahan dia membuka mata setengah sadar dia melihat kearah kiri pundaknya yang terasa pegal ternyata disana terdapat kepala seseorang yang ketiduran di sebelahnya diapun dengan kasar mendorong kepala di pundaknya itu yang di yakini milik seorang pria di lihat dari potongan rambutnya

"BUUUGGGHHHKKK,,,, "

" aawwww astaga sakit sekali " ucap pria muda itu yang meringis kesakitan karna di dorong dengan keras hingga dia jatuh dari kursinya dan langsung melihat ke arah samping tempat duduk dia tadi melihat seorang wanita dengan muka polosnya melihat kearahnya sambil tersenyum tanpa dosa.

" Hey kau gadis kurang ajar kenapa kau mendorong ku hah,,,, kau ini wanita atau seorang kerbau yang punya tenaga seperti itu hingga sekali dorongan bisa membuatku terjatuh " teriak lelaki itu sampai dia tidak sadar dia kini tengah jadi pusat perhatian penumpang yang lainya..

" Apa kau bilang apa hah barusan kau menyebutku apa?, Kurang ajar?, Siapa yang kau sebut kurang ajar hah?,, beraninya kau,,,,, dasar pria jelek kutu busuk !" balas Zahra yang tidak terima di salahkan pria yang di dorong tadi karna dia memang tidak merasa bersalah...

" Ouh jadi kau tidak mau mengaku telah mendorong ku dari kursi ku cewek kerdil! ",,,, geram pria itu yang sudah hilang kesabarannya ...

"Siapa yang kau panggil cewek kerdil hah dasar kau kutu busuk!,,,, kau sendiri yang salah kenapa kau tidur di pundak ku memangnya kau ni siapa yang bisa seenaknya tidur pundakku?, kau fikir pundakk u ini milik Negara yang bisa di pakai gratisan sembarang orang dasar tak tau diri " balas Zahra yang tidak mau kalah .... Ya namanya cewek kalau kalah gengsi kan ya

Lalu tiba tiba Zahra melihat penumpang di depannya yang berdiri dan berkata " hey kalian kalau mau bertengkar lebih baik turun saja! Kalian berisik sekali mengganggu orang mau tidur,," geram salah satu penumpang yang mulai terusik dengan adu mulut kedua muda mudi di belakangnya

" Maafkan saya pak saya akan diam dan tidak berisik lagi maaf " jawab Zahra yang akhirnya lebih memilih mengalah dari pada di turunkan di tengah jalan

" Dan kau maaf kan aku tidak sengaja mendorongmu aku hanya reflek" sambung Zahra sambil menoleh ke arah pria di sampingnya.

" Reflek dia bilang jelas jelas dia mendorong sangat kuat hingga aku terjatuh " batin pria itu dan mau tidak mau dia juga harus diam dan sama sekali tidak mau membalas ucapan wanita di sebelahnya itu....

Karna Zahra yang tidak mendapatkan jawaban dari pria di sebelahnya memilih diam dan mencoba untuk tidur berharap dia bangun dia sudah sampai di kota Jakarta karna perkiraan perjalanan masih beberapa jam ya lumayan jauh memang dari Semarang menuju Jakarta

____********____

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Lidya anggreini

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku