Kau Pilih Dia Saat Aku Mengandung Anakmu

Kau Pilih Dia Saat Aku Mengandung Anakmu

Farrel Fabian

5.0
Komentar
150
Penayangan
54
Bab

Sarah merasa hancur saat suaminya, Dimas, lebih memprioritaskan Citra, sahabatnya, daripada dirinya yang sedang mengandung. Di saat rentan itu, Citra mulai menunjukkan ambisi tersembunyi untuk merebut Dimas. Sarah kini dihadapkan pada pilihan sulit: mempertahankan pernikahannya yang rapuh, atau memperjuangkan kedamaian dan harga dirinya sendiri. Manakah jalan yang dipilih oleh Sarah?

Bab 1 Aku cuma butuh kamu

"Aku cuma butuh kamu ada di sisiku sekarang, Mas..."

Suara Sarah bergetar, kedua tangannya gemetar memegangi perutnya yang mulai membuncit. Ia berdiri di depan pintu apartemen, wajahnya pucat, nafasnya pendek-pendek.

Dimas menoleh sambil menaruh ponselnya. "Aku baru aja anterin Citra ke dokter. Dia lagi kambuh asmanya, Sar. Kamu tahu dia tinggal sendirian."

Sarah menelan ludah. Hatinya terasa diremas.

"Aku juga lagi hamil tujuh bulan. Aku pendarahan tadi siang dan kamu malah pergi ke rumah dia?"

Dimas mendekat, tapi Sarah mundur selangkah.

"Kamu marah karena aku bantuin Citra? Bukannya kamu selalu bilang dia udah kayak saudara kita sendiri?" Dimas mengerutkan dahi, terlihat bingung dan tersinggung sekaligus.

"Saudara? Dia sahabatku, bukan istrimu. Tapi kamu lebih banyak habiskan waktu sama dia sekarang. Kenapa, Mas? Ada yang kamu sembunyikan?"

Dimas terdiam. Satu detik. Dua detik. Terlalu lama untuk disebut wajar.

"Aku capek bahas ini terus, Sar. Aku nggak ada hubungan apa-apa sama Citra. Kamu aja yang terlalu sensitif akhir-akhir ini."

Sarah tertawa hambar. "Ya, mungkin aku terlalu sensitif. Wajar kan? Aku hamil. Sendirian. Ditinggal suami tiap malam. Karena 'sahabatnya' butuh ditemani."

Tiba-tiba suara notifikasi ponsel Dimas berbunyi. Sarah menoleh. Nama 'Citra' terpampang di layar. Hatinya tenggelam makin dalam.

Dimas buru-buru menyembunyikan layar ponsel. Terlambat.

"Kamu tahu, Mas? Aku udah curiga dari awal. Tapi aku bodoh. Aku pikir kamu cuma kasihan sama dia. Tapi ternyata... dia lebih dari sekadar sahabat buat kamu, ya?"

Dimas tidak menjawab.

"Jawab, Mas!" bentak Sarah, matanya berkaca-kaca.

"Aku nggak pernah berniat ninggalin kamu. Tapi Citra... dia butuh aku. Dia sendiri. Dia nggak punya siapa-siapa."

"Dan aku? Aku ini apa buat kamu? Penjaga rumah? Pengasuh bayi?"

Tangis Sarah pecah. Dimas ingin memeluknya, tapi Sarah mengibaskan tangan suaminya.

"Kalau kamu memang mencintainya, bilang sekarang. Aku akan pergi. Aku nggak mau anakku lahir dalam kebohongan."

"Jangan gitu, Sar... aku bingung. Aku-"

"Kamu bingung karena kamu udah buka hati buat dua perempuan sekaligus. Tapi aku cuma punya satu pilihan. Anak ini." Sarah menatapnya dalam-dalam. "Aku akan pilih harga diriku. Dan anakku."

Dengan langkah berat, Sarah menuju kamar, meninggalkan Dimas berdiri di ruang tengah yang terasa dingin dan sepi.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Farrel Fabian

Selebihnya

Buku serupa

Balas Dendam Kejam Sang Mantan

Balas Dendam Kejam Sang Mantan

Gavin
5.0

Perusahaanku, CiptaKarya, adalah mahakarya dalam hidupku. Kubangun dari nol bersama kekasihku, Baskara, selama sepuluh tahun. Kami adalah cinta sejak zaman kuliah, pasangan emas yang dikagumi semua orang. Dan kesepakatan terbesar kami, kontrak senilai 800 miliar Rupiah dengan Nusantara Capital, akhirnya akan segera terwujud. Lalu, gelombang mual yang hebat tiba-tiba menghantamku. Aku pingsan, dan saat sadar, aku sudah berada di rumah sakit. Ketika aku kembali ke kantor, kartu aksesku ditolak. Semua aksesku dicabut. Fotoku, yang dicoret dengan tanda 'X' tebal, teronggok di tempat sampah. Saskia Putri, seorang anak magang yang direkrut Baskara, duduk di mejaku, berlagak seperti Direktur Operasional yang baru. Dengan suara lantang, dia mengumumkan bahwa "personel yang tidak berkepentingan" dilarang mendekat, sambil menatap lurus ke arahku. Baskara, pria yang pernah menjanjikanku seluruh dunia, hanya berdiri di sampingnya, wajahnya dingin dan acuh tak acuh. Dia mengabaikan kehamilanku, menyebutnya sebagai gangguan, dan memaksaku mengambil cuti wajib. Aku melihat sebatang lipstik merah menyala milik Saskia di meja Baskara, warna yang sama dengan yang kulihat di kerah kemejanya. Kepingan-kepingan teka-teki itu akhirnya menyatu: malam-malam yang larut, "makan malam bisnis", obsesinya yang tiba-tiba pada ponselnya—semua itu bohong. Mereka telah merencanakan ini selama berbulan-bulan. Pria yang kucintai telah lenyap, digantikan oleh orang asing. Tapi aku tidak akan membiarkan mereka mengambil segalanya dariku. Aku berkata pada Baskara bahwa aku akan pergi, tetapi tidak tanpa bagianku sepenuhnya dari perusahaan, yang dinilai berdasarkan harga pasca-pendanaan dari Nusantara Capital. Aku juga mengingatkannya bahwa algoritma inti, yang menjadi alasan Nusantara Capital berinvestasi, dipatenkan atas namaku seorang. Aku melangkah keluar, mengeluarkan ponselku untuk menelepon satu-satunya orang yang tidak pernah kusangka akan kuhubungi: Revan Adriansyah, saingan terberatku.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Kau Pilih Dia Saat Aku Mengandung Anakmu
1

Bab 1 Aku cuma butuh kamu

04/08/2025

2

Bab 2 Hening

04/08/2025

3

Bab 3 di dalam ruang tunggu klinik

04/08/2025

4

Bab 4 apartemen kecil

04/08/2025

5

Bab 5 pengunduran diri

04/08/2025

6

Bab 6 ketika satu masalah beres

04/08/2025

7

Bab 7 Senin pagi

04/08/2025

8

Bab 8 kado kecil berbungkus rapi

04/08/2025

9

Bab 9 rumah terasa sepi

04/08/2025

10

Bab 10 Suasana pagi di rumah kecil

04/08/2025

11

Bab 11 rasa kagum dan takut

04/08/2025

12

Bab 12 Sarah baru saja selesai menyiapkan sarapan

04/08/2025

13

Bab 13 Sarah kembali dari Yogyakarta

04/08/2025

14

Bab 14 tangan kanan Sarah

04/08/2025

15

Bab 15 perasaan campur aduk

04/08/2025

16

Bab 16 tanggung jawab

04/08/2025

17

Bab 17 membawa teman-temannya

04/08/2025

18

Bab 18 kepalanya pening

04/08/2025

19

Bab 19 Matanya sembab

04/08/2025

20

Bab 20 Sarah duduk di bangku taman

04/08/2025

21

Bab 21 rumah kontrakan

04/08/2025

22

Bab 22 Ada damai di hatinya

04/08/2025

23

Bab 23 memandang Arvino

04/08/2025

24

Bab 24 Pertemuan dengan Citra

04/08/2025

25

Bab 25 tertidur pulas dalam gendongannya

04/08/2025

26

Bab 26 rahasia apa yang disembunyikan

04/08/2025

27

Bab 27 penuh ketidakpastian

04/08/2025

28

Bab 28 membuatnya sadar

04/08/2025

29

Bab 29 Kamu pasti merindukan Ayahmu

04/08/2025

30

Bab 30 Sarah tidak berniat menyapanya

04/08/2025

31

Bab 31 membangunkan Dimas

04/08/2025

32

Bab 32 Hari ini Dimas akan datang

04/08/2025

33

Bab 33 deru motor anak sekolah

04/08/2025

34

Bab 34 Dokter Ega muncul

04/08/2025

35

Bab 35 ada keteguhan

04/08/2025

36

Bab 36 Suara dering telepon

04/08/2025

37

Bab 37 memeluk perut yang makin membesar

04/08/2025

38

Bab 38 Aira yang tertidur di pangkuannya

04/08/2025

39

Bab 39 Aku hanya ingin cucuku bahagia

04/08/2025

40

Bab 40 Rumah kecil berhalaman bunga

04/08/2025