icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kau Pilih Dia Saat Aku Mengandung Anakmu

Bab 3 di dalam ruang tunggu klinik

Jumlah Kata:1121    |    Dirilis Pada: 04/08/2025

unggu klinik. Ia masih sulit mempercayai bahwa pria yang pernah membuatnya merasa ta

u la

pelan sambil

aku mau makan yang hangat, buka

Aku tahu tempat e

ersenyu

ipisnya, lalu melangkah keluar klinik. Dimas mengikuti di belaka

tenda plastik dengan bangku panjang dari kayu. A

i gak akan mudah. Tapi setiap hari aku akan ada buat kamu. Bukan cuma karena aku me

a. Matanya lelah, tapi t

t aku terluka, tapi juga saat aku kuat dan bisa berjalan sendiri. Karena kalau nan

. "Aku ngerti. A

ah. Ia mulai bangun pagi, menyiapkan sarapan, mengantar Sara

ti Sarah belum be

r, Sarah hanya bisa menatap langit-la

a lagi? Atau aku ha

bunya. Ia membawa buku jurnal, menulis beberapa kali

ponselnya

i nomor t

rgi dari Jakarta. Aku ikut komunitas relawan di Bali. Hidupku sekarang jauh dari hiruk pikuk. Tapi ak

Emosinya bercampur. Benc

ak mem

u, ia menulis

akan. Tapi aku ingin tidur mal

, Sarah akhirnya memutuskan untuk

an. Sarah mulai berbagi cerita, Dimas lebih banyak mendeng

menonton film dokumenter kehamilan,

kan. Tapi aku merasa diberi kesempata

mu gak akan punya kesemp

ku gak akan sia-

nik-bukan karena rasa sakit atau proses melah

setelah anak ini lahir? Baga

n cukup kuat

apa? Wajah kam

saat melihat Sarah

lagi jadi Dimas yang dulu. Aku takut k

hadapannya, menat

baik. Suami yang benar. Aku udah lihat kamu berjuang. Kamu bahkan kuat di s

i kali ini tangisny

arena

ang tangan Sarah selama seluruh proses pembukaan. Bahkan saat dokter mengatakan harus dila

i jam b

angisan bay

n lahir ke dunia deng

ya cantik. Ibu dan bayin

tama kalinya dalam hidup, ia menangis

ruang pemulihan, Dimas duduk di sisinya, me

matanya kayak aku. N

ersenyu

nya 'yang mulia'. Karena dia lahir da

sih sudah bertahan, Sar. Terima kasih m

erasa utuh kembali. Bukan karena luka itu hilang, tapi karena ia memutusk

k selalu membe

lan kerja dari sebuah perusahaan media besar. Ia sempat mel

kerja lagi, kamu

lya kalau kamu kerja dari rumah dulu. Aku juga bisa cari penga

bayinya yang t

i lagi. Dulu aku terlalu larut dalam peran istri sampai lupa siapa aku. Kali ini,

meme

semua itu. Dan aku ak

ari rumah dan sesekali ke kantor, Dimas benar-benar berubah. Bukan sempurna, tapi nyata. Ia belaj

Kadang masih muncul dalam mimpi Sarah. Tapi ki

eras sambil mendengar suara jangkrik dan me

diputar ulang, kamu t

ium jemari

alau hidup memberiku jalan lain, aku

rena kata-kata itu indah, tapi karena

m waktu yang lama, Sarah bisa

pi aku menemukan lagi. Aku pernah terluka, tapi aku tidak membi

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Aku cuma butuh kamu2 Bab 2 Hening3 Bab 3 di dalam ruang tunggu klinik4 Bab 4 apartemen kecil5 Bab 5 pengunduran diri6 Bab 6 ketika satu masalah beres7 Bab 7 Senin pagi8 Bab 8 kado kecil berbungkus rapi9 Bab 9 rumah terasa sepi10 Bab 10 Suasana pagi di rumah kecil11 Bab 11 rasa kagum dan takut12 Bab 12 Sarah baru saja selesai menyiapkan sarapan13 Bab 13 Sarah kembali dari Yogyakarta14 Bab 14 tangan kanan Sarah15 Bab 15 perasaan campur aduk16 Bab 16 tanggung jawab17 Bab 17 membawa teman-temannya18 Bab 18 kepalanya pening19 Bab 19 Matanya sembab20 Bab 20 Sarah duduk di bangku taman21 Bab 21 rumah kontrakan22 Bab 22 Ada damai di hatinya23 Bab 23 memandang Arvino24 Bab 24 Pertemuan dengan Citra25 Bab 25 tertidur pulas dalam gendongannya26 Bab 26 rahasia apa yang disembunyikan27 Bab 27 penuh ketidakpastian28 Bab 28 membuatnya sadar29 Bab 29 Kamu pasti merindukan Ayahmu30 Bab 30 Sarah tidak berniat menyapanya31 Bab 31 membangunkan Dimas32 Bab 32 Hari ini Dimas akan datang33 Bab 33 deru motor anak sekolah34 Bab 34 Dokter Ega muncul35 Bab 35 ada keteguhan36 Bab 36 Suara dering telepon37 Bab 37 memeluk perut yang makin membesar38 Bab 38 Aira yang tertidur di pangkuannya39 Bab 39 Aku hanya ingin cucuku bahagia40 Bab 40 Rumah kecil berhalaman bunga41 Bab 41 cabang kedua42 Bab 42 ketertarikan43 Bab 43 Sarah menyandarkan tubuhnya44 Bab 44 Di sudut ruangan45 Bab 45 Tentang Papa46 Bab 46 aku harus segera ke kantor47 Bab 47 hamil di desa48 Bab 48 semangatnya tetap menyala49 Bab 49 presentasi50 Bab 50 kekhawatiran51 Bab 51 perasaan lega52 Bab 52 hari penting53 Bab 53 rasa optimis54 Bab 54 Kamu kelihatan semangat