icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kau Pilih Dia Saat Aku Mengandung Anakmu

Bab 2 Hening

Jumlah Kata:1172    |    Dirilis Pada: 04/08/2025

la Dimas seperti ledakan. Ia terduduk di sofa, tubuhnya

ni

inding dan suara is

mbasahi sarung bantal. Ia mencoba menahan isak, takut Dimas mendengarnya

enjauh. Dulu, Dimas rajin menemaninya kontrol kandungan, memijat punggungnya saat ia merasa sakit,

jak Citra datang ke

n Dimas. Namun, dulu Sarah pikir, Citra tak pernah tertarik pada Dimas. Mereka bertiga akrab sepe

bulan lalu masi

i beberapa hari? Aku baru pindah ke

h senang, tentu saja. Ia bahkan memeluk Citra sambil tertawa. "Akhirnya! Aku ka

memberi pelukan singkat. Tapi

mas tidak di tempat tidur. Saat ia mencari, suaminya sedang du

rjaan dan teman lama, Sar.

encoba

aan itu perla

Ia menyiapkan sarapan sederhana-telur rebus, bubur oatmeal, dan teh hangat. Buk

rat Dimas terdeng

oleh. Ia fokus pada

bingung harus bagaimana. Aku n

ong Sarah datar. Ia menoleh pelan, wajahnya lela

iapa-siapa. Ayahnya baru meninggal. Kamu

ng sehat. Kamu suami orang, Mas. Dan dia tahu itu. Tapi d

enilai. Kamu gak tahu

parfumku. Aku tahu dia pernah ngintip isi kamar kita. Aku tahu d

Kali ini ia tak

gu ini. Aku butuh waktu miki

a, lalu pelan-pelan m

ninggalin

s. Ini tempat pertar

ng jalan, Sarah diam menatap ke luar jendela. Jakarta yang ramai mendadak teras

Bu Rini menyambut de

Ada apa? Dimas gim

uk ibunya erat, l

a, Sarah duduk di teras. Tangannya men

ur rumah tangga kamu. Tapi kalau kamu udah ka

sendiri. Aku pikir pernikahan i

harus memilih bukan antara bertahan atau pergi. Tapi antara me

orsatukan Dimas. Bahkan saat Dimas mulai berubah, ia tetap berusa

tenang. Ia mulai menulis jurnal kehamilan lagi

enghubungi. Puluhan pesan dan panggilan tak pern

ut Dimas darimu. Tapi aku gak bisa bohong... aku ja

itu sambil gemetar

nt

cinta bisa memben

nomor tak dikenal masuk. Sarah ragu m

al

ra. Aku mau pindah ke Bali. Aku gak tahan lagi. Aku tahu aku

h te

u tetap terus mendekat ke suami

seseorang. Dan Dimas ada di sana. Dia baik

t. Sahabat gak menusuk dari

terdengar

. Tapi aku juga

l

n. Tangannya dingin,

kan alasan untuk me

as datang. Ia berdiri di depan pag

h, Sar. Aku sadar. Aku bodoh karena gak jaga kamu dan bayi ki

mbang pintu. Ia ta

k. Luka ini dalam, Mas. Aku gak bisa cuma

uktikan. Tiap hari, tiap detik. Aku akan tebus

antung di an

k menemukan jawaban pasti. Tapi satu hal yang ia tahu, dia tak bisa terburu

n temani aku kontrol kandungan besok. Tapi

meng

Aku akan

duk berdampingan. Tak ada kata manis, tak ada pelukan. Hanya keheningan yang hangat, dan ta

melihat mata Di

kita, ya?" bi

untuk pertama kalinya, ha

luka akan bena

alan yang cepat lepas sa

akan berjalan perlahan. Un

idupan yang m

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Aku cuma butuh kamu2 Bab 2 Hening3 Bab 3 di dalam ruang tunggu klinik4 Bab 4 apartemen kecil5 Bab 5 pengunduran diri6 Bab 6 ketika satu masalah beres7 Bab 7 Senin pagi8 Bab 8 kado kecil berbungkus rapi9 Bab 9 rumah terasa sepi10 Bab 10 Suasana pagi di rumah kecil11 Bab 11 rasa kagum dan takut12 Bab 12 Sarah baru saja selesai menyiapkan sarapan13 Bab 13 Sarah kembali dari Yogyakarta14 Bab 14 tangan kanan Sarah15 Bab 15 perasaan campur aduk16 Bab 16 tanggung jawab17 Bab 17 membawa teman-temannya18 Bab 18 kepalanya pening19 Bab 19 Matanya sembab20 Bab 20 Sarah duduk di bangku taman21 Bab 21 rumah kontrakan22 Bab 22 Ada damai di hatinya23 Bab 23 memandang Arvino24 Bab 24 Pertemuan dengan Citra25 Bab 25 tertidur pulas dalam gendongannya26 Bab 26 rahasia apa yang disembunyikan27 Bab 27 penuh ketidakpastian28 Bab 28 membuatnya sadar29 Bab 29 Kamu pasti merindukan Ayahmu30 Bab 30 Sarah tidak berniat menyapanya31 Bab 31 membangunkan Dimas32 Bab 32 Hari ini Dimas akan datang33 Bab 33 deru motor anak sekolah34 Bab 34 Dokter Ega muncul35 Bab 35 ada keteguhan36 Bab 36 Suara dering telepon37 Bab 37 memeluk perut yang makin membesar38 Bab 38 Aira yang tertidur di pangkuannya39 Bab 39 Aku hanya ingin cucuku bahagia40 Bab 40 Rumah kecil berhalaman bunga41 Bab 41 cabang kedua42 Bab 42 ketertarikan43 Bab 43 Sarah menyandarkan tubuhnya44 Bab 44 Di sudut ruangan45 Bab 45 Tentang Papa46 Bab 46 aku harus segera ke kantor47 Bab 47 hamil di desa48 Bab 48 semangatnya tetap menyala49 Bab 49 presentasi50 Bab 50 kekhawatiran51 Bab 51 perasaan lega52 Bab 52 hari penting53 Bab 53 rasa optimis54 Bab 54 Kamu kelihatan semangat