Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Istri Kontrak Tuan Saga

Istri Kontrak Tuan Saga

Dafasyaim

5.0
Komentar
281
Penayangan
6
Bab

Malam pengantin yang seharusnya menjadi malam yang sangat dinantikan bagi seorang istri, berubah menjadi malam yang sangat menyakitkan di hati Kinara. Dia memergoki Davin yang baru saja menjadi suaminya sedang bercumbu di kamar sebuah hotel yang seharusnya menjadi kamar pengantin untuknya. Saat itu juga Kinara meminta cerai pada Davin. Mirisnya wanita yang menjadi selingkuhan Davin adalah teman dekat Kinara. Setelah melihat kejadian itu, Kinara pergi dengan membawa luka di hatinya meninggalkan hotel tersebut. Tanpa sengaja dia menabrak seorang pria yang bernama Saga. Mereka terjatuh dengan posisi bibir Kinara menempel di bibir Saga. Karena kejadian itu, Kinara dan Saga terjebak dalam pernikahan kontrak. Apakah Kinara akan selamanya menjadi istri Kontrak Saga? Atau justru malah kembali dengan suami yang sangat dicintainya?

Bab 1 Malam Pertama Yang Tragis

Kinara yang sedang berjalan menuju kamarnya ditemani oleh Ines yang merupakan temannya merasa sangat bahagia. Senyuman selalu terpancar di wajah Kinara. Bagaimana tidak, malam ini adalah malam pengantin Kinara dengan Davin.

"Selamat Ara, akhirnya apa yang kamu impikan untuk menikah dengan lelaki yang kamu cintai dan juga mencintai kamu sudah terkabul. Nanti jangan lupa ceritakan padaku tentang malam pertamamu," goda Ines.

"Apaan sih Nes, masak aku harus cerita tentang begituan sama kamu. Nanti yang ada kamu malah ingin segera nikah," jawab Kinara sambil terkekeh.

"Aku hanya bisa mengantarmu sampai di sini, Ara. Apa tidak boleh gitu kalau aku ikut masuk biar bisa nonton live streaming," ujar Ines lalu terkekeh.

"Sudah sana kamu pergi saja!" usir Kinara pada Ines.

Kinara yang berada di depan pintu mengatur nafas karena gugup. Setelah dirasa kegugupannya berkurang Kinara membuka pintu kamar hotel dengan senyum berharap suaminya akan menyambutnya dengan sebuah senyuman juga.

"Eh kenapa gelap, apa Mas Davin sengaja mematikan lampu karena dia juga merasakan gugup seperti diriku," batin Kinara.

Akan tetapi baru saja Kinara melangkahkan kaki dengan pelan karena gelap, mendengar suara desahan dia menghentikan langkahnya. Kinara meraba dinding untuk mencari saklar lampu, dan betapa terkejutnya kinara ketika lampu sudah menyala melihat suami yang baru saja menikahinya sedang bercumbu mesra bersama Maya, teman dekat Kinara.

"Kinara," lirih Davin dan Maya bersamaan.

Kinara mematung menatap mereka berdua, air matanya seketika jatuh tanpa bisa dibendung lagi.

Davin mendekat ke arah Kinara dan ingin meraih tangan Kinara.

"Jangan sentuh aku!" bentak Kinara.

"Kinara, ini tidak seperti apa yang kamu lihat, sayang! Aku bisa jelasin semuanya," ucap Davin.

Mata Kinara menatap tajam ke arah Maya, akan tetapi Maya tidak berani membalas tatapan dari Kinara.

"Kamu telah aku anggap sebagai saudara, tapi kamu tega sekali melakukan ini padaku. Aku tahu aku memang salah karena tidak pernah mendengar ucapan orang lain yang memberitahu kalau kalian berdua memiliki hubungan. Dengan naifnya aku hanya bilang kalau kamu itu sudah seperti saudaraku, jadi aku mempercayaimu," ucap Kinara.

"Kamu adalah suamiku, kenapa kamu tega melakukan hal ini padaku, Davin! Aku tidak percaya kamu dan dia mengkhianatimu sampai sejauh ini. Malam ini harusnya kamar ini menjadi saksi buat kita sebagai pasangan halal tapi kalian malah tega berbuat seperti ini padaku," sambung Kinara.

Maya yang masih berada di atas tempat tidur dengan berbalut selimut akhirnya berani membuka suara.

"Ara, aku dan Davin saling mencintai. Kamu tidak berhak melarangku untuk berhenti mencintai Davin. Kami sudah lama menjalin hubungan dibelakangmu. Salah sendiri kamu bercerita apapun mengenai Davin padaku. Semakin hari mendengar ceritamu aku semakin tertarik dengan Davin. Akhirnya aku berhasil menjadikan Davin milikku tanpa sepengetahuan kamu. Ada untungnya buatku yang berhasil membuatmu begitu mempercayaiku. Sekarang kamu sudah mengetahuinya, dan aku beritahu sama kamu kalau aku tidak akan melepaskan Davin setelah apa yang terjadi pada kami," ujar Maya dengan tidak tahu malu.

"Dasar menjijikan! Kalian memang pantas bersama karena sama-sama menjijikan!" maki Kinara.

"Kinara, berbesar hatilah menerima hubunganku dengan Maya, aku juga mencintai Maya," ucap Davin.

"Ceraikan aku sekarang juga, aku tidak sudi memiliki suami brengsek seperti kamu!" teriak Kinara.

Jedder!

Davin tidak menyangka kalau Kinara akan meminta untuk diceraikan padahal dia tahu kalau Kinara sangat mencintai dirinya.

"Aku tidak akan menceraikanmu sampai kapanpun, Kinara!" ujar Davin.

Kinara tersenyum miring "kalau begitu kalian bersiap untuk viral detik ini juga karena aku sudah merekam obrolan kita dari tadi."

Maya dan Davin saling pandang dan dengan berat hati Davin terpaksa menceraikan Kinara saat ini.

"Ambil saja Davin untukmu, karena bagiku dia sampah yang harus dibuang," ucap Kinara lalu bergegas pergi meninggalkan kamar hotel itu.

"Apa kamu menyesal telah menceraikan Kinara?" tanya Maya.

"Kalau ditanya menyesal pasti jawabanku iya. Hari ini aku telah melukainya, seharusnya tadi kita tidak melakukannya di sini."

"Biarkan saja semuanya terjadi seperti ini dari pada kita terus bermain kucing-kucingan di belakang Kinara, aku capek Davin jadi selingkuhanmu terus," ucap Maya.

"Sakit sekali Tuhan," gumam Kinara sambil memegang dadanya yang terasa sesak karena banyak menangis.

Setelah keluar dari kamar tadi, Kinara berhenti di ujung lorong menangisi nasibnya yang baru saja menikah sudah menjadi janda.

"Aku tidak boleh seperti ini. Maya dan Davin sungguh keterlaluan. Akan aku balas perbuatan kalian, tunggu saja!" gumam Kinara sambil menyeka air matanya.

Kinara terus berjalan menuju lift untuk keluar dari hotel tersebut. Pada saat pintu lift terbuka Kinara yang akan masuk tanpa sengaja menginjak gaun pengantinnya dan terjatuh.

Bruk!

Tubuh Kinara menabrak seorang pria yang bernama Saga. Karena Saga yang terkejut, dia kehilangan keseimbangan.

Cup!

Bibir Kinara mencium bibir Saga. Mata Kinara dan Saga saling bersitatap. Sedetik dua detik dan di hitungan tiga detik Kinara baru sadar dengan posisinya saat ini.

"Aaarrggh," pekik Kinara lalu turun dari tubuh Saga.

"Maafkan aku, anggap saja kejadian tadi tidak pernah terjadi," ujar Kinara lalu ingin meninggalkan Saga.

Tap!

"Kamu harus tanggung jawab karena berani menciumku," ujar Saga yang membuat mata Kinara melotot.

"Ke_kenapa aku harus tanggung jawab. Aku tadi tidak sengaja menciummu," ucap Kinara.

"Kamu telah mencuri ciuman pertamaku di depan banyak orang, apa kamu tidak lihat?" bisik Saga.

"Sial, kenapa aku harus mengalami insiden memalukan ini," batin Kinara melihat di belakang Saga memang banyak orang.

"Ikut aku, kamu harus tanggung jawab," ucap Saga menarik tangan Kinara.

Kinara yang lagi kalut hanya mengikuti Saga.

"Masuk," perintah Saga.

"Kamu mau ngapain, jangan macam-macam denganku!" peringat Kinara.

"Ck ... Kamu nggak usah kegeeran dulu. Kamu sudah mencuri ciuman pertamaku di depan semua orang," terang Saga.

"Ta_tapi tadi itu hanya kecelakaan dan tidak sengaja. Kenapa kamu memperpanjangnya?" tanya Kinara

"Enak saja kamu bilang begitu. Pokoknya kamu harus membayar kejadian tadi yang sudah merugikan ku!" ucap Saga.

"Terus apa yang kamu inginkan?" tanya Kinara menatap Saga dengan penuh selidik.

"Kamu tahu siapa aku?" tanya Saga yang dijawab gelengan kepala Kinara.

Saga menghela nafas "sudah kuduga kalau kamu tidak tahu siapa aku."

"Kamu harus menikah denganku, karena kamu telah mencuri ciuman pertamaku," sambung Saga.

"Menikah? Tidak mungkin aku menikah denganmu hanya karena ciuman tadi," jawab Kinara.

"Apa kamu sudah menikah? Ah sial kalau kamu memang sudah menikah. Masak ciuman pertamaku di curi oleh istri orang," gerutu Saga.

"Baiklah kita akan menikah," ujar Kinara yang membuat Saga langsung menatapnya.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Godaan Sang Mantan

Godaan Sang Mantan

Romantis

5.0

WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) "Ughh..." Marina melenguh sambil mencengkram pergelangan tangan Willem. "Sakit, Will." "Kamu mendesah barusan," bisik Willem. Marina menggigit bibirnya menahan senyum yang hendak terbit. Willem segera menegakkan punggungnya, menatap Marina dengan penuh cinta di bawah kendalinya. "Tapi sakit, jangan terlalu keras... ahhh," ucap Marina. Belum selesai ia berucap, tiba-tiba ia mendesah saat Willem menghentakkan pinggul dengan lembut. "Ahhh..." *** Seiring berjalannya waktu, Marina semakin yakin bahwa keputusannya untuk menghindari pertemuan dengan mantan kekasihnya, Willem Roberto, adalah langkah yang tepat. Luka yang dalam akibat keputusan Willem di masa lalu membuat Marina merasa hancur dan ditinggalkan begitu saja setelah ia menyerahkan segalanya kepadanya. Meski Marina berusaha sekuat tenaga untuk menjauhi Willem, takdir mempertemukan mereka kembali setelah tujuh tahun berpisah. Pertemuan ini tidak bisa dihindari, dan Marina pun merasa tergoda oleh pesona mantan kekasihnya. Walaupun hatinya masih terluka, Marina terbawa dalam nostalgia dan hangatnya kenangan masa lalu. Keduanya larut dalam kenangan manis dan berbagi momen intim di dalam kamar hotel. Willem terus menggoda Marina dengan daya tariknya yang memikat, membuat wanita itu sulit untuk menolaknya. Marina pun berada dalam kebimbangan, diantara kerinduan akan cinta yang dulu dan ketakutan akan luka yang mungkin kembali menghampirinya. Kisah cinta Marina dan Willem kembali terjalin, namun kali ini dipenuhi dengan ketidakpastian dan keragu-raguan. Marina harus segera memutuskan apakah ia akan terus terjebak dalam kenangan yang menyakitkan atau memilih untuk bangkit, memperbaiki diri, dan menempatkan kebahagiaannya di atas segalanya.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku