Hana untuk menghilangkan predikat jomblo mengirim foto pria yang dia edit sedang bersanding dengannya, ke dalam media sosialnya agar teman-teman nya melihat Hana tidak tahu kalau ternyata pria dalam foto itu ada dalam kehidupan nyata, bahkan berada dekat dengannya, bahkan karena foto itu rencana pertunangan pria tersebut batal, pria itu bernama Rizal Anggoro CEO muda yang sukses. Anehnya Rizal tidak marah pada Hana, Rizal malah berterima kasih pada Hana, karena berkat foto itu Rizal punya alasan untuk membatalkan rencana pertunangan yang di rencanakan oleh kedua orang tuanya, Karen Rizal tidak mencintai calon tunangannya itu. Bahkan Rizal sampai mencari Hana karena entah mengapa Rizal tertarik pada Hana, bagaimana Rizal mencari Hana dan mendekati Hana?
Hana pagi itu asyik memainkan handphone nya, Hana terlihat senyum-senyum sendiri.
"Berhasil!! Teman-teman pasti kaget melihat fotoku sama cowok ganteng dan keren" ucap Hana.
Hana mengirim foto dirinya dengan seorang pria keren, dan bertuliskan "insyaallah jodoh, doakan ya teman-teman!" di media sosial yang dia punya, agar teman-temannya melihat dan memujinya, karena mempunyai pasangan yang keren.
Setelah berhasil terkirim, Hana pun pergi bekerja seperti biasanya, dengan motor jadul milik ayahnya. Hana pergi ke kantor setiap hari dengan motor Tiger jadul kesayangan nya yang selalu setia menemaninya, sejak dia sekolah, hingga sekarang Hana telah bekerja.
Setelah sampai di kantor Hana langsung menuju tempat di mana dia bekerja, Hana di kantor itu bekerja sebagai resepsionis, karena Hana hanya lulusan Sekolah menengah Tingkat Atas, jadi hanya posisi itu yang dia dapat di kantor, dan itupun Hana bisa di katakan beruntung sebab kantor itu adalah kantor dari perusahaan otomotif terbesar, bahkan hampir semua teman-temannya dalam posisi yang sama dengannya semua lulusan D3.
"Pagi Bu!!" sapa Hana pada resepsionis senior nya.
"Pagi Hana, cerah sekali!!" balas Bu Ratna, seniornya itu.
"Cocok dong, sama cuaca pagi ini!" balas Hana.
"Bisa aja kamu!" timpal Bu Ratna lagi.
Selesai cap cup dengan sesama rekan kerja, Hana duduk di bangku tempat ia bekerja, sebelumnya Hana olahraga wajah terlebih dahulu, karena harus di pastikan wajahnya jangan sampai kaku, saat tersenyum dengan tamu nanti.
Karena senyuman yang ramah adalah modal terpenting menjadi seorang resepsionis.
"Gila lu Han! pantesan di sembunyikan, pacar loe keren banget!!" seru Nuri yang baru saja datang, Hana tersenyum mendengar itu, Nuri adalah orang pertama yang memujinya, Hana bisa pastikan sebentar lagi berita itu akan menyebar dan viral di kantornya, Hana sekarang membusungkan dadanya, predikat jomblo yang selalu melekat di dirinya akan segera hilang hari ini.
Hana sudah jengah dengan omongan teman-temannya yang mengatakan dirinya adalah seorang jomblo akut yang sudah tak tertolong lagi, Hana mengerti kenapa teman-temannya mengatakan hal ini, sebab selama hampir tiga tahun dia bekerja, setiap ada acara Hana selalu sendirian, sedangkan teman-temannya yang lain pergi bersama pasangannya.
Hana sebenarnya cantik dan juga baik, tapi sifat nya susah sekali dekat dengan orang membuatnya susah mencari pasangan.
"Elu sih, pilih-pilih!!" ucap Nuri pada Hana, Hana tersenyum mendengar perkataan Nuri itu, Hana merasa dirinya tak pilih-pilih, memangnya siapa dirinya? Hanya seorang resepsionis lulusan SMA.
Hana hanya takut, semua pria akan mundur saat melihat kondisi sebenarnya keadaan rumahnya di kampung.
Orang tua Hana tinggal di kampung sedangkan Hana tinggal di Jakarta merantau, guna mencari kehidupan yang lebih baik dan juga membantu kedua orang tuanya untuk menyekolahkan ketiga adik nya.
Dan selama ini Hana selalu mengirim sebagian gaji nya kepada kedua orangtuanya dan juga adik-adiknya.
Hana sebelum ke Jakarta berjanji tak akan menikah sebelum adik-adiknya lulus sekolah itu juga salah satu alasan Hana agak menjauh dari mahluk yang namanya pria.
Tapi karena jengah di katakan jomblo terus dengan iseng memasang foto dirinya bersanding dengan seorang pria yang dia dapat dari handphonenya.
Seperti Hana duga postingan nya hari ini jadi buah pembicaraan di kantornya, Hana hanya tersenyum puas melihat ide nya menghilangkan predikat jomblo pada dirinya hilang, berhasil.
"Kapan loe bakal kenalin dia sama kami?" tanya Nuri.
"Susah dia tinggal di kampung!" jawab Hana.
"Apa dia nggak pernah mau kesini, jenguk loe!" lanjut Nuri lagi.
"Nggak boleh! bukan nggak mau, kami kan belum menikah jadi nggak boleh cuma berduaan!" jawab Hana dengan Tegas.
"Norak loe!"
"Biar norak, yang penting aman!" balas Hana
"Aman? loe pikir pacaran itu bahaya!!" protes Nuri.
"Bahaya lah!loe tahu kan istilah berduaan itu bahaya karena yang ketiga nya adalah setan!" ucap Hana lagi.
"Terserah loe, dah!! jangan nangis jika pacar keren loe nanti di ambil orang di kampung!!" omel Nuri.
Hana terdiam, tapi kemudian tersenyum, **bagaimana.mau di ambil orang! wujudnya aja nggak pernah ada!!" ucap Hana dalam hatinya.
***
Hana jam empat sore bersiap akan kembali pulang ke rumah, karena sebentar lagi jam pulang kerja akan datang.
"Hana yang di foto itu, bener cowok loe?" tanya Jono. Hana mengangguk dan melihat ekspresi Jono langsung berubah sedih.
"Loe dah bikin Jono patah hati" bisik Nuri, Hana mencubit Nuri pelan.
"Gue patah hati dong!" ucap Jono.
"Kata gue juga apa!" protes Nuri, karena tadi Hana mencubitnya.
"Patah hati kenapa Jon?" tanya Hana pura-pura tidak tahu.
"Gue tadinya mau nembak loe, sekarang!" jawab Jono.
Hana terdiam, tak menyangka Jono akan mengatakan hal itu, Hana tahu Jono memang menyukai nya, tapi Hana tidak tahu kalau akhirnya Jono akan berani juga mengatakan hal itu padanya, karena yang Hana lihat Jono adalah pria pendiam yang susah berterus terang.
"Kata gue juga apa!" bisik Nuri lagi.
Hana saat itu hanya meminta maaf karena telah membuat Jono patah hati, lalu Hana bersama Nuri meninggalkan Jono dengan wajah sedihnya.
Sore itu, Hana pun akhirnya tiba di tempat kostnya, tempat kost yang hanya terdiri dari satu kamar dengan kamar mandi yang kecil di dalam nya.
Hana tak ingin mengeluarkan banyak uang hanya demi tempat tinggal, baginya asal tidak kehujanan dan kedinginan itu sudah cukup.
Hana tak ingin jatah untuk kedua orang tuanya harus berkurang karena nya.
Hana pun selalu hemat dalam segala hal, semua sudah dia catat dalam sebuah buku agar anggaran hidupnya tidak melebihi batasnya.
Hana masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri sore itu, lalu dia akan pergi ke warung untuk membeli nasi bungkus yang akan dia makan nanti malam.
Dalam perjalanan mencari ke warung nasi Hana bertemu dengan Hakim, Hakim menyapanya.
"Sora Hana!!" sapa Hakim.
"Hana ternyata sudah punya pasangan ya?" lanjut Hakim.
Hana terkejut Hakim mengetahui hal itu, Hakim adalah anak ibu kost yang sangat tampan dan juga cool, sebenarnya Hana senang sekali melihat nya, tapi Hana tak berani dekat-dekat takut tak bisa menahan hatinya jatuh hati pada Hakim.
"Tahu dari mana?" tanya Hana.
Hakim tersenyum mendengar pertanyaan Hana, lalu berkata "bukan Hana sendiri yang memasangnya di media sosial punya Hana" jawab Hakim.
Hana terkejut, dia tak menyangka Hakim mengikutinya, memang selama ini Hana suka membuka media sosial punya dirinya, untuk melihat postingan teman-temannya tapi tidak pernah mengingat siapa yang berteman dengannya di media sosial nya itu.
"O_iya" Hana lupa, jawab Hana, untuk menghindari pembicaraan selanjutnya Hana meminta ijin untuk segara melanjutkan perjalanannya menuju warung nasi, Hana memang seperti itu, selalu menghindar bicara lama-lama dengan lawan jenisnya.