Cinta yang Tersulut Kembali
Kasih Sayang Terselubung: Istri Sang CEO Adalah Aku
Sang Pemuas
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Terpesona oleh Istri Seribu Wajahku
Gairah Citra dan Kenikmatan
Hamil dengan Mantan Bosku
Hati Tak Terucap: Istri yang Bisu dan Terabaikan
Istri Sang CEO yang Melarikan Diri
Suamiku Nakal dan Liar
Di tengah malam yang sunyi, angin berbisik lembut di antara pepohonan yang bergoyang di hamparan padang rumput yang terbentang luas. Cahaya remang-remang bulan terpantul di air kolam kecil, menciptakan kilauan magis yang menari-nari di permukaannya. Suara burung hantu yang jauh dan sesekali lolongan serigala melengkapi keheningan malam, menambah kesan misterius pada suasana.
Di balik ketenangan itu, terdengar suara langkah berat mendekat. Sebuah bayangan gelap menyelinap di antara semak belukar, mengejar jejak tak terlihat yang akan membawanya pada rahasia gelap yang tersembunyi di balik senyuman. Bayangan itu adalah Raka, seorang pria dengan rahasia yang lebih kelam dari malam itu sendiri. Wajahnya tersembunyi di balik tudung jubah hitam yang ia kenakan, hanya memperlihatkan mata tajamnya yang berkilat dalam cahaya bulan.
Raka telah lama mengejar kebenaran yang membawanya ke tempat ini. Takdir telah mengikatnya pada sebuah misi yang penuh dengan bahaya dan ketidakpastian. Langkahnya mantap namun penuh kehati-hatian, setiap suara ranting yang patah di bawah kakinya membuatnya semakin waspada. Raka tahu, di tengah kegelapan ini, dia bukan satu-satunya yang mencari.
Di sisi lain hutan, suara gemerisik dedaunan mengumumkan kehadiran seorang wanita. Namanya adalah Sari, seorang peneliti yang memiliki obsesi terhadap legenda dan misteri yang tersembunyi di dunia ini. Dia tidak sadar bahwa malam ini, obsesinya akan membawanya ke jalur yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya. Sari mendekap erat buku catatannya, di mana berbagai sketsa dan catatan tentang mitos kuno yang telah lama ia kumpulkan tersimpan rapi.
Sari berjalan pelan, memastikan setiap langkahnya tidak meninggalkan jejak yang mudah dilacak. Ia telah mendengar tentang hutan ini, tempat di mana kebenaran dan kegelapan bertemu. Ia yakin, di sini ia akan menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah lama menghantuinya. Namun, di balik rasa penasarannya, ada rasa takut yang tak bisa ia pungkiri.
Langkah-langkah keduanya semakin mendekat satu sama lain, tanpa mereka sadari. Di tengah perjalanan mereka, sebuah persimpangan muncul di hadapan mereka, seperti tanda takdir yang memaksa mereka untuk bertemu. Raka dan Sari, dua jiwa yang tak saling mengenal, namun terikat oleh benang merah takdir yang sama, kini berada di jalur yang sama.
Saat mereka akhirnya bertemu di persimpangan itu, hening sejenak menguasai suasana. Mata mereka saling bertemu, penuh dengan pertanyaan dan kewaspadaan. Raka merasakan sesuatu yang berbeda pada Sari, seolah-olah wanita ini membawa kunci untuk membuka pintu menuju kebenaran yang telah lama ia cari. Begitu pula Sari, merasakan ada sesuatu yang mendalam dan gelap pada Raka, sesuatu yang mungkin bisa membantunya mengungkap misteri yang selama ini membingungkannya.
Raka menurunkan tudungnya, memperlihatkan wajah yang keras dan penuh bekas luka. “Siapa kau?” tanyanya dengan suara serak yang memecah keheningan malam.
“Sari,” jawab wanita itu singkat namun tegas. “Aku mencari jawaban atas legenda kuno yang tersembunyi di hutan ini. Dan kau?”
Raka mengangguk pelan, matanya tetap terfokus pada Sari. “Aku juga mencari jawaban. Takdir membawaku ke sini untuk mengungkap rahasia yang telah lama terpendam.”
Keduanya saling memandang dengan penuh pengertian. Meskipun mereka datang dengan tujuan yang berbeda, ada satu hal yang menyatukan mereka—keinginan untuk menemukan kebenaran. Persimpangan jalan di hadapan mereka kini bukan lagi sekadar pilihan arah, tetapi simbol dari pertemuan antara dua takdir yang saling berhubungan.
“Jika kita bekerja sama, mungkin kita bisa menemukan apa yang kita cari,” usul Sari, suaranya penuh dengan harapan dan keyakinan.