Kanza Alya, mendapati kenyataan jika suaminya sudah menikah siri dengan sekretaris pribadinya. Kenyataan ini membuat Kanza terpuruk. Berhari hari dia meratap, dan menyebut dirinya bodoh. Wanita dari masa lalu yang selalu dicintai sang suami, dan Kanza baru mengetahui semuanya. Parahnya, mama Letti membuat pilihan yang malah membuat Abimanyu pergi dari rumah.
Dia selalu tersenyum setiap pagi memberikan senyuman dan juga pelukan hangatnya. Seluruh cintanya nampak selalu tercurah untukku. Namun ternyata hatinya telah lama terbagi. Bahkan diam-diam, dia sudah membagi seluruhnya dengan wanita lain yang tidak pernah aku ketahui sebelumnya.
****
"Apa-apaan ini Abimanyu? Kanza, kamu jangan sembarangan bicara ya!" Ucap Letty ketika baru saja tiba di kediaman putra dan juga menantunya.
Kanza Aliya hanya bisa terdiam saja. Dia baru saja mendapati sebuah kenyataan yang begitu menampar dirinya. Suami yang sudah menikah dengan dirinya selama 3 tahun ini, ternyata diam-diam baru saja menikah dengan seorang wanita yang tak lain adalah sekretaris Abimanyu di kantor.
Abimanyu hanya diam saja begitu juga dengan Kanza Alya, wanita yang tadi nampak yang tengah benar-benar berapi-api memarahi sang suami, sekarang ikut terdiam ketika mengetahui Ibu mertuanya datang.
"Coba tadi siapa namanya Kanza? Mama seperti tidak asing dengan nama itu," Lagi-lagi Mama Leti ingin tahu yang sebenarnya, sementara Abimanyu makin terdiam.
Kanza nampak melirik sebentar ke arah Abimanyu. Dia sesungguhnya berharap Abimanyu menjelaskan satu kata saja. Dari tadi, sejak Kanza menyebutkan mengenai pernikahan Abimanyu, tidak sekalipun Abimanyu membantah ataupun mengiyakan tuduhan itu dan itu membuat hati Kanza makin tak tenang. Benarkah apa yang dia ketahui dari bawahannya, jika Abimanyu telah menikah Siri dengan sekretaris pribadinya, Anida?
"Kanza, apa kamu tidak mau menyebutkan mengenai hal ini? Benarkah tuduhan Kanza tadi, Abi?" Lagi-lagi Leticia yang bersuara di antara mereka.
Abimanyu hanya melirik sang mama, kemudian kembali terdiam. Dia nampak menarik nafas dengan berat. Lalu lagi-lagi kemudian menunduk kembali.
Kanza menunggu. Tentu dia berharap Abimanyu akan mmenjelaskanya sekarang, dihadapan mama mertuanya, satu-satunya orang tua yang mereka mmilik, tengah ada di antara mereka.
"Kanza!" Panggil mama Leti dengan suara pelan.
"Kanza nggak tahu yang sebenarnya ma. Bawahan di kantor, ada yang melapor sama Kanza. Mereka bilang, Abimanyu ada main sama sekretarisnya sendiri ma. Mereka bilang Abimanyu dan Anida sudah menikah siri. Mungkin ada dua minggu ini."
Kanza kemudian mulai membuka permasalahan. Dia tentunya ingin ada penyelesaian dari permasalahan ini. Ia berharap apa yang dilaporkan oleh orang kepercayaan di kantor, itu adalah sebuah kebohongan belakang, seperti sebelum-sebelumnya.
"Apakah orang yang melaporkan ini ada bukti kuat Kanza? Kamu tahu, ini tuduhan yang tidak main-main. Ya bisa dikatakan ini tuduhan yang sangat serius. Tapi bisa dikatakan juga kalau ini bukan yang pertama kalinya, benar kan Abi?"
Apa yang dikatakan Mama Leticia ada benarnya juga. Dulu ketika baru pertama kali masuk ke dalam perusahaan, ada desas-desus mengatakan jika Abimanyu sudah menikah sirihdengan seorang janda konglomerat kaya yang memiliki perusahaan di mana-mana. Tender pertama bernilai miliaran rupiah, dari janda kaya. Mereka menuduh, Abimanyu ada main dengan janda itu.
Berita itu simpang siur di mana-mana. Tapi kemudian hilang begitu saja. Tentu saja itu hanyalah sebuah fitnah belaka.
"Buktinya tidak main-main Mama. Ada sebuah foto mas Abi dan juga Anida. Bahkan juga video. Ini benar-benar bisa disebutkan jika bukti yang sangat konkret dan juga nyata. Sejak tadi , sejak Kanza menyebutkan hal ini dengan mas Abi, tidak sekalipun mas Abi bicara, Ma. Dia tidak membantah ataupun mengiyakannya, Ma. Karena itulah Kanza benar-benar kesal!" Ujar Kanza Alya, menantu kesayangan Mama Leticia.
Leticia menarik nafas dengan pelan. Ia kemudian merebahkan tubuhnya ke sofa yang empuk itu.
Abimanyu yang ada di ruang itu hanya terdiam sejak tadi bahkan seperti dikatakan Kanza, jika laki-laki itu tidak sekalipun mengiyakan ataupun membantah tuduhan yang diberikan padanya.
Leticia, adalah ibu kandung Abimanyu. Dia mengenal sangat baik, bagaimana perangai Abimanyu. Diam adalah senjatanya ketika Abi tidak memiliki kata ataupun kalimat untuk membantah ucapan orang. Ketika Abi sudah memiliki kalimat yang pas, dia akan menyerang akan menyudutkan orang itu hingga sedemikian rupa, meskipun Abimanyu sebenarnya bersalah.
Seperti yang sudah diduga oleh Leticia, Abimanyu pastinya tidak menyangka jika istri sahnya, Kanza Alya akan mengetahui mengenai kebenaran ini dengan begitu sangat cepatnya.
"Namanya tadi siapa? Anida? Sekretaris Abimanyu namanya Anida? Apakah wanita itu yang menjadi teman sekolahmu dulu, Abimanyu? Ah. Ya tentu saja aku sudah menyingkirkan jauh wanita itu, bagaimana bisa wanita itu menjadi sekretarismu, Abi? Sepertinya aku terlalu mempercayaimu selama 3 tahun ini ya Abi!" Ucap Leticia dengan sangat pelan.
Abimanyu nampak meangkat wajahnya menatap mama Leticia sebentar, lalu kembali membuang muka.
"Maksud Mama?" tanya Kanza.
"Mama sekarang ingat dengan nama itu. Anida, cinta pertamanya Abimanyu! Saat dia berumur 16 tahun dan masih kelas 1 SMA mereka berpacaran, jadi raja dan ratu semalam. Benarkan Abimanyu? Acara pesta dansa sekolah. Mama benar-benar masih mengingatnya dan sejak hari itu, Abimanyu Mama larang keras untuk datang ke sekolah. Itu hanya alasan Abi untuk bertemu wanita miskin itu. Lalu, Mama mengirim Abimanyu pergi ke Prancis dan bertemu denganmu Kanza."
Kanza nampak terkejut mendengar penuturan mertuanya. Ia sama sekali tak tahu jika Abimanyu pernah menjalin kasih saat remaja, dan itu sepertinya tidak mudah
"Wah benar-benar menyenangkan sekali kenyataan ini ya, Mas Abimanyu? Ternyata Anida adalah cinta pertamamu? Kau pasti sudah memimpikan menikahinya sejak dahulu kala dan kau malah menikahiku? Kau bersikap manis padaku dan ternyata kau membagi cintamu selama ini. Benarkah? Kudengar Anida bahkan sudah lama menjadi sekretarismu. Bagaimana mungkin tidak ada yang mengetahui mengenai perselingkuhan kalian? Apakah jangan-jangan sebenarnya pernikahan kalian sudah lama terjadi? Oh Tuhan!" Pekik Kanza benar-benar nampak frustasi.
"Tenangkan dirimu Kanza Sayang. Tenang." Leticia nampak menenangkan.
"Dengarkan Mama baik-baik Abimanyu. Mama sudah melarangmu dengan sangat keras untuk dekat dengan wanita itu bahkan sejak dahulu kala. Untuk apa kau menikahi wanita itu? Baiklah kita anggap saja kau tengah bersenang-senang. Jadi segera tinggalkan wanita itu!" Seru mama Leticia tanpa kompromi.
"Tidak Mama! Tidak Kanza! Aku mencintai Anida. Iya aku memang mencintainya sejak dahulu kala, bahkan perasaanku tidak pernah luntur sedikitpun. Bahkan selalu bertambah-tambah. Maafkan aku Kanza. Aku berusaha untuk mengubur seluruh perasaan ini. Tapi aku tidak bisa. Mama maafkan aku. Aku tidak bisa meninggalkan Anida saat ini. Dia sudah sah menjadi istriku secara agama!" Ucap Abimanyu akhirnya bersuara.
Kanza cukup terkejut mendengar pengakuan Abi barusan. Seperti yang dikatakan Mama Leticia barusan, Abimanyu bisa saja saat ini tengah bersenang-senang dan pastinya Abimanyu akan segera meninggalkan wanita itu. Tapi penuturan Abi membantah semuanya. Meluluh lantakkan perasan Kanza.
"Seseorang bisa saja menikah 3 sampai 4 kali Abimanyu. Itu tidak masalah. Itu juga sah secara agama. Tapi tidak dengan pernikahanmu dengan Kanza Aliya. Itu bukanlah sebuah pernikahan yang main-main, benarkan? Sudah 3 tahun kalian mengarungi bahtera rumah tangga. Kau sudah berjanji dengan Tuan Danu untuk menjaga Kanza Aliya. Ituu adalah sumpah yang kau ucapkan sebelum Tuan Danu meninggal dunia, benarkan? Jadi jangan main-main Abimanyu!" Tegur Leticia.
"Aku tidak pernah main-main dengan sumpah yang kuucapkan pada siapapun juga, Mama. Begitu juga sumpahku atas pernikahanku dengan Anida. Aku tidak pernah main-main dengan wanita manapun, termasuk juga pernikahanku dengan Kanza Alya bahkan juga pernikahanku dengan Annida. Aku akan berusaha bersikap adil, Ma."
"Adil katamu?" tanya Leticia setengah mengejek.
"Mama tidak pernah menerima pernikahan keduamu Abimanyu, dengan siapapun, dengan wanita manapun juga, dengan alasan apapun juga. Satu-satunya menantu mama hanya Kanza. Tidak akan pernah berubah sampai kapanpun juga. Meskipun kau menikah dengan wanita konglomer kaya lainnya. Mama tidak peduli. Satu-satunya menantu mama hanyalah Kanza. Titik."
"Apalagi kau menikahi sekretaris miskinmu itu, Anida. Kauu tenang saja Kanza, mama memang sudah seharusnya menyingkirkan dia sejak lama. Mama terlalu lembut dengannya."
Abimanyu menatap tajam sang ibu. Sejak dulu, Leticia tidak pernah setuju dengan Anida. Bahkan sengaja menjauhkan Abi dari Anida dengan berbagai cara.
"Tidak, Ma. Abi kali ini tidak bisa membiarkan mama melakukannya. Dulu Abi diam. Tapi tidak sekarang. Abi akan melakukan apapun untuk melindungi Anida." Tegas Abimanyu.
"Abi!" Teriak Leticia marah.
Bab 1 Ketahuan
08/06/2023