Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Terpaksa Menikahi Pria Skizofrenia

Terpaksa Menikahi Pria Skizofrenia

Brownis Manis

5.0
Komentar
99
Penayangan
5
Bab

Sebuah kenyataan pahit telah merenggut hidup bahagia seorang gadis belia. Senja harus menerima sebuah perjodohan konyol dengan seorang pria gila atau Ayahnya akan masuk penjara jika ia menolaknya. Melvin, pria malang yang mengidap Skizofrenia Paranoid setelah sebuah kecelakaan yang ia alami membuat hidupnya menjadi tak lagi berarti. Namun, dibalik penyakit mental yang dialami Melvin ada sebuah rahasia yang tersembunyi dengan sangat rapi. Mampukah Senja menarik Melvin dari belenggu keterpurukan yang menjeratnya? Apakah Senja dapat mengungkap tabir rahasia yang menyelimuti kehidupan Melvin dan membuat pria gila itu jatuh hati padanya?

Bab 1 Perjodohan

Pyaaarrr!!!

Toples kaca bening jatuh selaras dengan luruh nya tubuh Senja ke lantai yang dingin. Senja yang merasa lapar, turun ke dapur guna mengambil kudapan ringan untuk menemaninya menyelesaikan tulisan novelnya. Secara tak sengaja, pendengarannya menangkap sayup suara perdebatan kecil di kamar orangtuanya. Senja yang penasaran lalu menempelkan daun telinganya ke pintu kamar.

"Apa tidak ada jalan keluar lain selain perjodohan ini Suamiku?" tanya Nyonya Sofia dengan suara bergetar.

"Aku akan melakukan apapun jika itu memang bisa. Tapi surat perjanjian itu yang telah mengikatku, aku tidak bisa menolaknya" jawab Tuan Hans dengan pasrah.

Mendengar ada benda jatuh di luar kamar, Tuan Hans dan Nyonya Sofia lantas keluar untuk memeriksa. Mereka terperanjat tatkala mendapati putri semata wayangnya duduk di lantai dengan pecahan toples kaca berserakan di depannya. Senja terbungkam. Otaknya seolah beku. Tatapannya kosong dengan air mata yang telah meleleh membasahi pipinya yang sedikit chubby.

"Senja, ada apa sayang?" Nyonya Sofia terlihat khawatir.

"Senja, apa kau telah mendengar semuanya sayang?" tanya Tuan Hans.

"Perjodohan apa yang Ayah maksud?"

Tuan Hans tersentak. Jantungnya seakan berhenti berdetak. Hatinya teriris mendengar pertanyaan yang terlontar dari putri tercinta. Tuan Hans menghela napas panjang. Melihat Senja yang terus menatapnya dengan sorot mata yang mengintimidasi membuat lidahnya terasa kelu.

"Perjodohanmu dengan putra kedua Tuan Aron" ucapnya lirih.

Bak di hunjam puluhan pedang menembus relung hatinya yang terdalam. Pernyataan Ayahnya bagaikan petir menyambar di siang yang terik. Senja semakin tersedu. Nyonya Sofia merasa iba pada Senja. Tangannya merengkuh tubuh Senja, membawanya ke pelukan hangat seorang Ibu.

Tuan Hans menatap nanar pada dua orang kesayangannya. Tungkainya mendadak terasa lemas tak kuat menopang bobot tubuhnya. Kepalanya terus menunduk. Perasaan bersalah pada putri semata wayangnya memenuhi pikirannya. Satu hal yang paling ia takutkan selama ini terjawab sudah. Sebuah perjanjian masa lalu yang telah menjeratnya, membuat sang putri yang tak bersalah harus menanggung semua beban di pundaknya.

"Mengapa Ayah melakukan ini padaku?" tanya Senja dengan suara parau.

"Ayah tidak bisa menolaknya sayang. Semua harta kita akan di sita, Ayah akan di jebloskan ke penjara jika tidak menerima perjodohan ini"

Senja semakin tersedu mendengar jawaban Tuan Hans. Tubuhnya bergetar. Senja yang malang beringsut melepaskan pelukan Ibunya dan berlari menuju kamarnya.

Senja membanting pintu dengan keras. Dengan langkah gontai, ia berjalan menuju balkon. Senja menjatuhkan dirinya ke lantai dan menyenderkan kepalanya pada dinding. Matanya menatap pada bintang yang berkelip di atas sana. Bintang-bintang seakan menertawakan keadaan Senja yang memilukan.

Bintang yang bertaburan perlahan menghilang. Tergantikan oleh awan hitam pekat, sepekat hatinya yang terbelenggu. Senja menatap nanar pada layar laptopnya. Kisah yang ia tuangkan pada novel karyanya tentang perjodohan dini kini terjadi dalam hidupnya. Bagaikan sebuah karma yang di bayar lunas seketika itu juga. Air mata Senja semakin mengalir deras. Dirinya ingin berteriak sekuat mungkin. Melepaskan semua rasa yang menghimpit dada.

Senja Aurora Hektor, gadis 18 tahun yang baru saja menyelesaikan pendidikan SMA nya harus menelan pil pahit perjodohan yang tak ia kehendaki. Senja, menggantungkan mimpi-mimpinya setinggi langit. Dengan merangkak ia perlahan menggapai untaian cita-cita yang telah dirajutnya setelah sekian lama. Namun, sebuah perjodohan dengan tiba-tiba menghampirinya. Menghentikan langkah Senja untuk menggapai asa, lantas melemparnya ke jurang kehidupan paling dasar.

Tetesan air langit turun menyapa bumi yang gersang. Awan mendung semakin menggumpal. Kilatan petir menyambar bersahutan. Hujan turun semakin lebat. Alam seakan ikut mengiba pada seorang Senja yang terundung nestapa.

Senja melangkah masuk kedalam kamar, ia duduk di lantai dengan menyenderkan kepalanya di ranjang miliknya. Semua terasa bagaikan mimpi buruk. Senja mencubit pipinya guna memastikan semuanya. Namun, semuanya memang nyata adanya.

"Mengapa harus aku Tuhan!" teriak Senja diselingi isak tangis yang tak kunjung mereda.

Dilantai bawah, Nyonya Sofia terisak di pelukan suaminya. Wanita itu teriris hatinya mengingat Senja kesayangannya menerima hukuman akibat perbuatan suaminya di masa lalu.

"Ibu, nanti Senja mau jadi orang hebat sama seperti Ayah" ucap Senja kecil yang tengah berada dalam pelukan Ibunya.

"Jadi apapun itu tidak masalah Sayang. Yang harus Senja ingat, Senja harus selalu jadi anak yang baik dan jujur"

"Iya Ibu. Nanti Senja kalau sudah besar akan menikah dengan pangeran tampan seperti di negeri dongeng yang menaiki kuda putih lalu menjemput Senja"

Senja kecil, gadis periang dengan segala tingkah lucunya yang selalu mencetak tawa di wajah kedua orang tuanya. Nama Senja, Tuan Hans sematkan pada putrinya agar kelak hidup Senja bisa menjadi warna yang cantik untuk orang lain seelok indahnya langit di senja hari.

Senja, gadis yang mandiri juga berpikiran dewasa lebih dari anak seusianya. Meskipun terlahir dari keluarga kaya dan berkecukupan. Senja tak pernah menyusahkan kedua orangtuanya.

Namun sebuah perjanjian Tuan Hans di masa lalu telah menjerat hidupnya. Tuan Hans Hektor ialah pengusaha kelas atas di Ibukota. Nampaknya harta telah membuatnya silau, itulah sebabnya ia melakukan korupsi atas proyek yang sedang ia tangani bersama dengan perusahaan besar milik Tuan Aron.

Merasa di khianati dan di rugikan, Tuan Aron meradang lalu menghubungi pihak kepolisian. Berniat menjebloskan Tuan Hans ke penjara, namun ia urungkan karena sebuah alasan yang tak orang lain ketahui.

"Tanda tangani perjanjian itu atau kau akan merasakan dinginnya lantai di balik jeruji besi" ujar Tuan Aron berapi-api.

Matanya membulat sempurna tatkala melihat isi perjanjian tersebut. Menjodohkan putri semata wayangnya dengan salah satu putranya atau membayar seluruh kerugian yang di alami perusahaan Tuan Aron.

Sepuluh tahun berlalu, namun Tuan Aron masih menyimpan surat perjanjian tersebut dengan baik. Tuan Aron mengetahui bahwa anak gadis Tuan Hans telah beranjak dewasa. Ia kemudian menghubungi Tuan Hans untuk membahas perihal surat perjanjian mereka di masa lalu.

"Aku tidak akan menjebloskanmu ke penjara Hans, asalkan kau mau menerima perjodohan ini"

Bulir bening jatuh dari mataTuan Hans. Dirinya merutuki kebodohan yang telah ia lakukan di masa lalu hingga mengorbankan masa depan putri tercintanya. Nasi telah menjadi bubur. Penyesalan tinggalah penyesalan. Waktu tidak akan pernah berputar kembali.

Senja masih tersedu di dalam kamarnya. Air matanya terus keluar seakan tiada habisnya. Akalnya mencoba mencerna apa yang telah dikatakan Ayahnya. Senja menimbang, antara menerima perjodohan atau harta disita dan melihat Ayahnya mendekam di penjara.

Senja mengusap air matanya dengan kasar. Dengan langkah perlahan, kakinya menuruni setiap anak tangga yang terasa banyak. Menghampiri orangtuanya yang masih setia duduk di tempat semula.

"Ayah" panggil Senja dengan suara lirih.

"Iya sayang"

Tuan Hans segera menghampiri Senja yang berdiri diatas anak tangga terakhir. Membimbing putrinya untuk duduk di kursi. Senja hanya menuruti tanpa melawan.

"Ayah, mengapa menangis?" ucap Senja dengan menahan pilu yang terasa sesak dalam dada.

"Sayang, maafkan Ayah Nak. Ayah akan menolak perjodohan --"

"Senja menerima perjodohan ini Ayah"

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Romantis

4.9

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku