"Mau melakukannya?" Leyla Stanley bertanya sambil melingkarkan satu kakinya di pinggang pria itu.
Leyla sedang bersandar di pintu sembari berbicara.
Sebuah koridor memisahkan mereka berdua dari aula perjamuan yang ramai di sebelahnya.
Di aula itu, mantan pacar Leyla sedang merayakan pertunangannya dengan pasangan barunya.
Pria itu mendengarnya dengan jelas dan emosi terpancar di matanya yang menyipit.
Dia mencengkeram pinggang Leyla, menangkap salah satu pergelangan tangannya, dan melemparkannya ke tempat tidur empuk.
Lalu dia mencondongkan tubuhnya ke arah wanita itu dengan menundukkan kepala. Suaranya penuh dengan rayuan. "Ya."
Rambut panjang Leyla tergeletak di atas bantal. Dia mencondongkan tubuh dan menempelkan bibir merahnya ke bibir pria itu.
Aroma harum parfumnya bercampur dengan aroma anggur yang pekat, memenuhi ruangan.
Napasnya tercekat di tenggorokannya. Dia memegang dagunya dengan satu tangan dan suaranya menjadi rendah dan menggoda. "Leyla, buka matamu dan lihat baik-baik... "Siapakah aku?"
Tunggu sebentar... Siapakah sebenarnya dia?
Leyla yang mabuk mengedipkan matanya hingga terbuka.
Pria itu sangat tampan. Bulu matanya yang panjang membingkai mata yang mencolok, dan dia memiliki hidung yang kuat dan fitur wajah yang halus.
Benar-benar pria yang menawan dan jahat.
Leyla bergerak mendekat, napasnya terasa hangat di tubuhnya.
Sambil melingkarkan lengannya yang agak dingin di lehernya, dia mencondongkan tubuh dan berbisik di telinganya.
"Anda..." Suaranya menggoda. "Colton."
Dia memang Colton Quinn.
Dia adalah playboy Valston yang terkenal karena cara-caranya yang sembrono. Dia adalah seorang pakar percintaan yang tidak pernah membiarkan dirinya terlalu terikat dengan wanita mana pun.
Colton juga merupakan kepala keluarga Quinn yang berpengaruh.
Colton ragu sejenak.
Lalu dia menciumnya dengan penuh gairah, dan ciuman itu tampaknya berlangsung selamanya.
Keesokan paginya, Leyla terbangun dari mimpi buruk.
Kepalanya berdenyut-denyut, dan dia membenamkan wajahnya di selimut.
Apa yang dikatakan Theo Higgins, mantan pacarnya, tadi malam di pesta pertunangan terngiang dalam benaknya, menghantui mimpinya.
"Leyla sama santainya seperti Rachael. Itu hanya main-main saja. "Saya tidak akan pernah menikahi seseorang seperti dia."
Dan begitu saja, Theo bertunangan dengan orang lain.
Setelah keluarga Stanley menghadapi tragedi, Leyla menjadi yatim piatu dan tinggal bersama bibinya, Rachael Yates.
/0/27630/coverorgin.jpg?v=add82407e0b7f0dc10cbf6a1b5869440&imageMogr2/format/webp)
/0/12293/coverorgin.jpg?v=b2e6968b52417a533039e5ba601f1b54&imageMogr2/format/webp)
/0/27795/coverorgin.jpg?v=0afa9402bd1af0c73652b3de5c7588c0&imageMogr2/format/webp)
/0/29603/coverorgin.jpg?v=6967d2d46e10cc5bc2b5aa5208faea10&imageMogr2/format/webp)
/0/27352/coverorgin.jpg?v=d332dbd2fd6c23ffee6f11115c1d1cbc&imageMogr2/format/webp)
/0/26730/coverorgin.jpg?v=bf26a5f714eaa9573f433ca173c74f7a&imageMogr2/format/webp)
/0/29151/coverorgin.jpg?v=b2f0c883bd5a8ba5cbcb78d5f6c05d2e&imageMogr2/format/webp)
/0/29593/coverorgin.jpg?v=22a038da34be8c8c137e5e54e17c92ac&imageMogr2/format/webp)
/0/6083/coverorgin.jpg?v=f9086267aec7683edd375a41edf473a0&imageMogr2/format/webp)
/0/6375/coverorgin.jpg?v=4e9c094fc9104bc57255672a80c1d0e1&imageMogr2/format/webp)
/0/12396/coverorgin.jpg?v=32949f0d1219af299a281079c50e8b2f&imageMogr2/format/webp)
/0/6498/coverorgin.jpg?v=f8353b1f94af4f4335a412b683a80dfe&imageMogr2/format/webp)
/0/6823/coverorgin.jpg?v=a670310dd59e1b4660b57f03be77035a&imageMogr2/format/webp)
/0/28642/coverorgin.jpg?v=33e58dc160bdafdaaddc4d38e8db641b&imageMogr2/format/webp)
/0/27059/coverorgin.jpg?v=5903509aada06024b89af520ef987f33&imageMogr2/format/webp)
/0/9494/coverorgin.jpg?v=48cdc5de9d819ace80dffe49a68b52ae&imageMogr2/format/webp)
/0/12410/coverorgin.jpg?v=06e5ff3fa2e2901763ed22045c316af9&imageMogr2/format/webp)
/0/5957/coverorgin.jpg?v=c46ece362b8b9c7ddab9e147c5353cb6&imageMogr2/format/webp)