Kisah Naga Iblis dari Kerajaan Dunia Iblis yang bertekad menjadi Dewa Pedang di Dunia Mortal Manusia, agar bisa membalaskan dendam terhadap Dewa Naga di Dunia Naga yang telah menghancurkan dunianya. Perjalanan menjadi Pendekar Pedang Terhebat ini tidak berjalan mudah, karena Sakya harus mendapati tubuhnya yang lemah akibat memaksakan diri masuk ke Dunia Mortal. Berhasilkah Naga Iblis ini menuntaskan dendamnya? Bagaimana kisah perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis ini di Dunia Mortal? Berhasilkah Iblis ini menjadi Dewa Pedang, sesuai dengan tekadnya semula?
Seorang pria yang pakaiannya compang camping dan robek di mana-mana tampak terdampar di sebuah ladang persawahan yang tidak dikenal. Pria ini tidak bergerak sama sekali, tidak diketahui apakah pria ini masih hidup ataukah sudah mati. Tapi yang pasti, pria ini diam dan tidak bergerak sama sekali.
Air sawah yang kotor mengenangi seluruh tubuhnya yang baru saja mengalami dampak terbakar yang hebat. Bekas-bekas luka bakar yang menimbulkan luka yang cukup parah tampak di sekujur tubuh pria ini. Bahkan wajahnya juga memerah seperti pernah terkena panas yang lumayan kuat.
Pria ini masih tampak muda, tapi menggerakkan tubuhnya saja dia tidak mampu. Pemuda ini bernama Sakya Kumara. Masih belum jelas kenapa pemuda ini bisa terdampar di area persawahan yang luas yang dikelilingi hutan yang lebat ini. Persawahan yang bahkan jauh sekali dari pemukiman penduduk.
Beruntung Sakya Kumara ini memiliki sedikit ilmu tenaga dalam yang sangat membantunya untuk bertahan di tengah terik matahari yang terus menyengat tubuhnya ini.
Tapi tenaga dalamnya juga berangsur-angsur mulai menghilang, meninggalkan kelemahan tubuhnya yang mungkin sebentar lagi akan ditinggalkannya.
Tidak tampak seorangpun yang bisa membantu pemuda yang tampak mulai sekarat ini. Hidupnya sudah di ujung tanduk. Tapi perjuangan pemuda ini untuk hidup yang membuatnya tetap bertahan, walaupun merasakan kesakitan yang luar biasa pada seluruh tubuhnya alibat luka parah yang dideritanya.
Tenaga dalam membuat tubuh Sakya Kumara lebih kuat dari biasanya. Dilihat dari luka bakarnya yang parah, hampir dipastikan kalau Sakya Kumara pernah melewati panasnya api yang mirip api neraka tapi masih menjadi misteri kenapa sekarang pemuda ini malahan terdampar di area persawahan yang terpencil.
Daerah persawahan ini jauh dari pertikaian yang mungkin terjadi, yang bisa membuat Sakya Kumara terkapar dan tidak bisa bangun lagi. Namun yang terus menjadi misteri adalah luka bakar parah yang dideritanya. Luka bakar ini sangat tidak umum untuk luka bakar akibat api biasa.
Biasanya Sakya tidak akan merasakan apapun karena pengerahan tenaga dalamnya yang bagus, tapi kali ini Sakya merasakan perih di sekujur tubuhnya, padahal air kotor dari sawah yang dingin sudah mendinginkan kulitnya yang melepuh parah terkena efek panas yang mirip api neraka ini.
Sakya Kumara berusaha mengerahkan tenaga dalam untuk meredakan sakit yang dideritanya, tapi tidak ada energi apapun yang keluar dari dalam tubuhnya. Tenaga dalamnya sudah hilang. Sudah tidak ada lagi energi yang akan melindungi tubuh lemahnya ini.
"Apa yang sebenarnya terjadi pada diriku? Kenapa tenaga dalamku hilang semuanya?" pikir Sakya Kumara.
Tubuhnya terasa sakit sekali. Pakaiannya tampak berantakan karena sebagian terbakar oleh api membara yang mungkin telah dia lewati.
"Kenapa aku harus mendarat di tempat yang kotor seperti ini? Aku berasal darimana sebenarnya? Kenapa sekarang aku hanya ingat namaku saja, Sakya Kumara?" gumamnya.
Sakya Kumara benar-benar kehilangan ingatan masa lalunya. Hanya namanya Sakya Kumara yang masih tertinggal di benaknya, selebihnya dia lupa sama sekali kejadian yang dialaminya. Tapi ada lagi satu kata yang melintas di benaknya. 'Pendekar' yang merupakan jagoan pembela kebenaran yang menjadi tujuan hidupnya.
Tempat ini begitu indah dengan pepohonan hijaunya membuat Sakya Kumara merasa tenang berada di tempat ini, walaupun sudah banyak air kotor persawahan yang telah masuk ke dalam mulutnya, karena dia terdampar dengan posisi tengkurap sehingga wajahnya sebagian tertutup oleh kotornya air sawah.
Seekor kerbau hitam tampak mulai mendekati Sakya Kumara dan mengendus-endus dirinya membuat dirinya terpaksa merangkak untuk menyeret tubuhnya sedikit menjauh. Dia belum sanggup untuk berdiri dan berjalan menjauhi persawahan ini.
"Di sini begitu banyak sekali jenis makhluk hidup," ujar Sakya. "Kenapa aku merasa baru kali ini aku melihat banyaknya kehidupan ya? Sebenarnya asalku ini darimana?"
Sakya Kumara terus berusaha mencerna apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya. Tapi kondisi tubuhnya yang lemah membuatnya berpikir saja susah dan kepalanya mulai terasa pusing lagi.
Rasa sakit yang dideritanya membuat Sakya Kumara mulai pingsan lagi dengan sebagian tubuhnya tertutup air di persawahan. Kekuatan hidupnya berangsur-angsur menghilang seiring dengan makin melemahnya kondisi tubuhnya.
Sebelum dirinya pingsan, sempat dia melihat sosok perempuan cantik yang mendekatinya. Sosok perempuan yang seperti sudah dikenalnya lama, tapi dia tidak tahu pernah bertemu dimana.
Setelah itu pikiran Sakya Kumara kosong dan hanya diisi kegelapan. Apakah pemuda ini sudah meninggal?
*****
Perlahan-lahan Sakya Kumara membuka matanya kembali setelah tersadar dari pingsannya yang cukup lama. Pandangannya yang masih kabur, perlahan-lahan mulai menunjukkan penglihatan yang lebih jelas.
Pertama yang dilihatnya adalah langit-langit rumah. "Berarti aku sudah tidak berada di atas air kotor tadi lagi. Apa ini dunia setelah mati? Kalau bukan, siapa yang yang begitu baik hati menolongku? Tadi aku tidak melihat adanya kehidupan selain makhluk hitam yang terus-terusan mengendus tubuhku tadi," gumam Sakya Kumara dalam hatinya.
"Ayah ... pemuda asing ini sudah sadar!" terdengar olehnya teriakan seorang gadis yang sedari tadi berada di dekatnya. Pandangannya yang masih belum jelas mengenali gadis ini yang datang kepadanya sebelum dia tidak sadarkan diri dan memasuki dunia yang gelap gulita.
Terdengar derap kaki seseorang mendekatinya dari arah luar kamar.
Tapi dirinya belum sadar betul untuk membuka keseluruhan matanya.
Pandangannya masih kabur dan akan membuatnya pusing kepala jika terus melihat dalam keburaman.
"Anak muda ... siapa orangtuamu? Kenapa kamu bisa terkapar dengan luka bakar serius di sekujur tubuhmu?" tanya pria yang dipanggil ayah oleh gadis tadi.
Sakya Kumara ingin menjawab pertanyaan penolongnya ini, tapi suara yang keluar dari mulutnya hanyalah berupa lirihan saja tanpa kata-kata. Kondisinya sangat lemah, bahkan untuk berkata-kata saja dia tidak mampu sama sekali.
"Keadaannya masih lemah ... kita biarkan saja dia beristirahat saja dahulu," tegas pria yang dipanggil ayah ini kepada anak gadisnya.
"Kirani ... kamu jaga pemuda ini ya ... ayah kasihan padanya! Ayah tahu dia bukan pemuda yang jahat ... Mungkin dia mengalami bencana atau dirampok, nanti kita tanyakan setelah dia sadar," ujar pria yang dipanggil ayah oleh gadis cantik ini.
"Baik Ayah ... Rani akan jaga pemuda asing ini," jawab gadis ini.
Terdengar olehnya percakapan gadis yang bernama Kirani ini dengan ayahnya.
"Beruntungnya diriku mereka ini bukan orang jahat ... Entah kenapa, aku merasa banyak makhluk jahat di sekitarku tapi aku sepertinya merasa aman berada di rumah ini," pikir Sakya Kumara yang hanya bisa mendengar tanpa bisa melihat untuk saat ini.
Setelah itu Sakya Kumara tidak sadarkan diri lagi. Kondisinya yang memang sangat lemah tidak memungkinkan untuknya tersadar terus menerus.
Sakya Kumara kehilangan segalanya. Mungkin saja sebelumnya dia adalah pendekar ternama seperti yang banyak terdapat di dunia tempatnya terdampar ini. Mungkin juga dia hanyalah rakyat jelata yang barusan dirampok dan dibuang ke tempat terpencil. Atau bisa saja Sakya Kumara berasal dari desa yang barusan dirampok dan dibakar oleh sekelompok bandit yang banyak terdapat di dunia ini.
Bab 1 Terdampar
20/05/2023
Bab 2 Pertolongan
20/05/2023
Bab 3 Informasi
20/05/2023
Bab 4 Hutan
20/05/2023
Bab 5 Pusaka
20/05/2023
Bab 6 Teratai Merah
20/05/2023
Bab 7 Kebangkitan
20/05/2023
Bab 8 Tabib Sakti
20/05/2023
Bab 9 Kota Singkarak
20/05/2023
Bab 10 Kavita Kamala
20/05/2023
Bab 11 Bantuan
20/05/2023
Bab 12 Jebakan
20/05/2023
Bab 13 Batas Waktu
17/06/2023
Bab 14 Terluka Parah
17/06/2023
Bab 15 Bangkitnya Roh Iblis
17/06/2023
Bab 16 Kekuatan Roh Iblis
17/06/2023
Bab 17 Pembalasan Sakya Kumara
17/06/2023
Bab 18 Menuju Kota Kintamani
17/06/2023
Bab 19 Kota Kintamani
17/06/2023
Bab 20 Kehancuran Teratai Merah - I
17/06/2023
Bab 21 Kehancuran Teratai Merah - II
17/06/2023
Bab 22 Mengunjungi East Dragon
17/06/2023
Bab 23 Rencana Kavita
17/06/2023
Bab 24 Sakya vs Bimasena
17/06/2023
Bab 25 Masa Lalu Sakya
17/06/2023
Bab 26 Rahasia Besar
17/06/2023
Bab 27 Kebangkitan Naga Iblis
17/06/2023
Bab 28 Bertemu Tabib Adheswara
17/06/2023
Bab 29 Masa Lalu Kelabu
17/06/2023
Bab 30 Iblis Semesta Alam
17/06/2023
Buku lain oleh Bebby
Selebihnya