Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
CEO Iblis Azhar

CEO Iblis Azhar

Affad DaffaMage

5.0
Komentar
35.2K
Penayangan
72
Bab

WARNING! 21+ "Aku membenci seluruh sikap jahatmu padaku. Tapi, perlahan, rasa ingin selalu bersama itu tumbuh dan aku takut kehilanganmu." -Citra "Aku bernafsu memilikimu, tapi tidak lebih daripada untuk memperbudakmu. Perlahan, rasa ingin menjaga dan melindungi menguasaiku. Dan sekarang, aku tidak ingin kehilangan dirimu." -Azhar Kita adalah rasa yang tepat, di waktu yang salah.

Bab 1 Prolog

"Hentikan ini kak!" teriakan pilu itu keluar dari mulut perempuan berusia 19 tahun itu. Tubuhnya yang telah ditelanjangi oleh laki-laki laknat itu terikat di dinding dengan posisi X. Gadis itu hanya bisa menatap ke lantai, matanya meneteskan air keputusasaan.

"Diam dan nikmati saja. Kecuali kamu ingin video ini tersebar," balas laki-laki itu dengan tenang. Dia duduk di kursi yang berhadapan dengan tubuh gadis itu. Ponselnya dengan tenang merekam penampilan perempuan yang seharusnya dia sebut sebagai adik ipar itu.

"Kenapa kakak lakukan ini?" ucap perempuan itu lemah.

Laki-laki itu hanya tersenyum, video terus merekam. Senyumannya melukiskan kesinisan yang nyata. Matanya seakan menyimpan hasrat.

"Kenapa?" tanya laki-laki itu. Dia mengakhiri rekaman itu.

"Ah. Jangan berlagak bodoh," jawab laki-laki itu. Dia tersenyum dan berdiri dari kursi itu.

"Aku tahu kakakmu dari awal tidaklah suci. Saat aku menerima pernikahan itu, aku hanya menerimanya karena melihatmu bersamanya. Jaringanku memberitahu bahwasanya kamu adalah adiknya," balas laki-laki itu santai.

"Jadi... kakak selama ini hanya...," ucapan itu keluar dengan terbata-bata dari mulut perempuan itu. Laki-laki itu tersenyum

"Menurutmu kenapa aku mempersilahkan kamu datang?" tanya laki-laki itu dengan santai, "sampai aku bersedia membiayai pesantrenmu dan membangun ulang rumah keluargamu. Kamu pikir aku melakukan itu tanpa alasan terselubung?"

"Lalu... kakakku...," ucapan tertahan itu dibalas dengan senyuman sinis laki-laki itu.

"Oh. Kamu mengira dia mati karena komplikasi penyakit saja? Aku yang meracuninya," balasnya santai.

"Iblis!" teriak perempuan itu.

"Oh, aku iblis tentu saja. Iblis yang tampan dengan kuasa besar," balas laki-laki itu dengan senyumannya. Dia lalu menatap tubuh perempuan itu.

"Sudah cukup percakapannya," komentar laki-laki itu, "saatnya kita bermain."

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Affad DaffaMage

Selebihnya

Buku serupa

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Cris Pollalis
5.0

Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku