WARNING! 21+ "Aku membenci seluruh sikap jahatmu padaku. Tapi, perlahan, rasa ingin selalu bersama itu tumbuh dan aku takut kehilanganmu." -Citra "Aku bernafsu memilikimu, tapi tidak lebih daripada untuk memperbudakmu. Perlahan, rasa ingin menjaga dan melindungi menguasaiku. Dan sekarang, aku tidak ingin kehilangan dirimu." -Azhar Kita adalah rasa yang tepat, di waktu yang salah.
"Hentikan ini kak!" teriakan pilu itu keluar dari mulut perempuan berusia 19 tahun itu. Tubuhnya yang telah ditelanjangi oleh laki-laki laknat itu terikat di dinding dengan posisi X. Gadis itu hanya bisa menatap ke lantai, matanya meneteskan air keputusasaan.
"Diam dan nikmati saja. Kecuali kamu ingin video ini tersebar," balas laki-laki itu dengan tenang. Dia duduk di kursi yang berhadapan dengan tubuh gadis itu. Ponselnya dengan tenang merekam penampilan perempuan yang seharusnya dia sebut sebagai adik ipar itu.
"Kenapa kakak lakukan ini?" ucap perempuan itu lemah.
Laki-laki itu hanya tersenyum, video terus merekam. Senyumannya melukiskan kesinisan yang nyata. Matanya seakan menyimpan hasrat.
"Kenapa?" tanya laki-laki itu. Dia mengakhiri rekaman itu.
"Ah. Jangan berlagak bodoh," jawab laki-laki itu. Dia tersenyum dan berdiri dari kursi itu.
"Aku tahu kakakmu dari awal tidaklah suci. Saat aku menerima pernikahan itu, aku hanya menerimanya karena melihatmu bersamanya. Jaringanku memberitahu bahwasanya kamu adalah adiknya," balas laki-laki itu santai.
"Jadi... kakak selama ini hanya...," ucapan itu keluar dengan terbata-bata dari mulut perempuan itu. Laki-laki itu tersenyum
"Menurutmu kenapa aku mempersilahkan kamu datang?" tanya laki-laki itu dengan santai, "sampai aku bersedia membiayai pesantrenmu dan membangun ulang rumah keluargamu. Kamu pikir aku melakukan itu tanpa alasan terselubung?"
"Lalu... kakakku...," ucapan tertahan itu dibalas dengan senyuman sinis laki-laki itu.
"Oh. Kamu mengira dia mati karena komplikasi penyakit saja? Aku yang meracuninya," balasnya santai.
"Iblis!" teriak perempuan itu.
"Oh, aku iblis tentu saja. Iblis yang tampan dengan kuasa besar," balas laki-laki itu dengan senyumannya. Dia lalu menatap tubuh perempuan itu.
"Sudah cukup percakapannya," komentar laki-laki itu, "saatnya kita bermain."
Bab 1 Prolog
20/06/2022
Bab 2 1
20/06/2022
Bab 3 2 [X]
20/06/2022
Bab 4 3
20/06/2022
Bab 5 4 [X]
20/06/2022
Bab 6 5
20/06/2022
Bab 7 6
20/06/2022
Bab 8 7 [X]
20/06/2022
Bab 9 8
20/06/2022
Bab 10 9 [X]
20/06/2022
Bab 11 10
20/06/2022
Bab 12 11
23/06/2022
Bab 13 12
23/06/2022
Bab 14 13
23/06/2022
Bab 15 14
23/06/2022
Bab 16 15
23/06/2022
Bab 17 16
23/06/2022
Bab 18 17 [X]
23/06/2022
Bab 19 18
23/06/2022
Bab 20 19
23/06/2022
Bab 21 20
23/06/2022
Bab 22 21 [X]
23/06/2022
Bab 23 22
23/06/2022
Bab 24 23
23/06/2022
Bab 25 24
23/06/2022
Bab 26 25
23/06/2022
Bab 27 26 [X]
23/06/2022
Bab 28 27
23/06/2022
Bab 29 28
23/06/2022
Bab 30 29
23/06/2022
Bab 31 30
23/06/2022
Bab 32 31
27/06/2022
Bab 33 32
28/06/2022
Bab 34 33
30/06/2022
Bab 35 34
01/07/2022
Bab 36 35 [X]
02/07/2022
Bab 37 36
03/07/2022
Bab 38 36.5
03/07/2022
Bab 39 37
03/07/2022
Bab 40 38
04/07/2022
Buku lain oleh Affad DaffaMage
Selebihnya