CEO Iblis Azhar
Mata dan tangannya berfokus pada mobil yang sedang berjalan melalui jalan raya. Az
ar datar. Citra hanya bisa diam mendengarnya. Dia tidak tahu a
adalah fakta bahwasanya dia tidak memperkenankan Citra memakai pakaian dalamnya. Sadisme adalah apa
tidak memberikan jawabannya. Sebuah panggilan masuk dari ponselnya yang diletakk
epon. Mode
ngangkat telepon
u, Arrow?" tanya Azhar langsung
lho. Assalamu'ala
Azhar. Citra hanya membisik
dengar CEO nya masih muda," komentar Arrow dari seberang. Azhar yakin, laki-laki itu sedang di kantornya
nsial, iya," komentar Azhar seri
rrow dengan nada yang sangat kecewa. Azhar tersenyum sinis. Dia
dirian di sana ya," komentar Arrow yang
u lagi. Siapa perempuan itu
dibawah nafasnya. Laki-laki dua tahun leb
a," jawab A
saya ganggu ya. Siapa naman
n. Arrow tidak memberikan
Arrow dari seberang. Jadi, begi
nada ketus itu kelu
k buta, Azhar," sindir Arrow. Azhar awalnya bingung dengan implikasi kalimat itu, namun dia segera menyadari maksu
berani mencoba!"
krim di seberang jalan itu. Aku tahu kok dia adalah seorang s
Laki-laki yang memiliki perusahaan terbesar seluruh negeri
yang lewat kantorku jam 7 malam kemarin?" tanya Arrow lagi. Ingin Azhar memuku
gak mau jual sebagian sahammu ke aku gitu, atau masukin ke burs
iapapun! Kamu dari semua orang paling tahu itu, Arrow!" jawaban ke
. Setidaknya, informasiku akan menyetar
nggilan itu langsung ditutup. Mata Azhar saat ini men
at Citra yang pelan itu
a tiba di tempat tujuan mereka. Sebuah rumah di perumahan yang sepi. Azhar memarkirka
kinya yang mulus langsung bersentuhan dengan aspal yang keras. Ingin dia me
obol keamanan ponselnya, merekam keberadaan Citra, dan membuat dia terkunci dari opsi-opsi penyingkiran c
ta dia terlibat urusan pribadiku... bangsat!" ketus Azhar seraya menghentakkan t
ghindari pelacakan lebih lanjut. Namun, dengan posisi
Azhar mendekati Citra yang masih khawatir jika Azhar menumpah
u
ning Citra m
ekejianku di rumah," balas Azhar dingin. Entah lega, atau hanya menjadi
mengikuti dari belakang. Seorang laki-laki membuka
n masuk. Citra terkejut saat namanya disebutkan oleh laki-laki yang dia tidak ke
nan, Tuan Azhar," ucap laki-l
tegur Azhar. Laki-laki yang bernama Ray itu menganggu
ntah Azhar. Ray mengangguk
hingga mereka bertiga tiba di sebuah ruangan di salah satu sudut rumah itu. Ray membukakan pintu dan mempersilahkan dua tamunya ma
yang berisi video dari kamera pengawas. Namun, kamera-kamera itu bukan kamera rumah ini. K
erada di sana, tidak ada keluar," komentar Azhar dingin. Seluruh bulu kuduk Citra merinding mende
semua berjalan lancar?' tanya Ra
a melihat ke arah Citra, "bahwasanya gadis kecil ini mengerti posisinya,"
nya Azhar sinis. Anggukan k
n meletakkan tangan kanannya di ke
u terima besok. Aku mau periksa perkembangan sobat-sobat sektor ilegal kita
tiga kembali ke ruangan depan, dan