FAMILIAR PLACES
OL
bahkan saat terakhir kali kita bertemu di tanah yang memisahkan kami. Aku sungguh mencintainya, meskipun Gemi berusaha
dukan, dan untuk kenang
a yang tengah berpidato di sebuah makam. Makam yang di kelili
t Byan untuk pertama kalinya bertemu dengan Gemi. Saat c
*
ang tak jauh dari pantai. Pria itu memandangi suasana senja di desa nelayan itu, dan mendengarkan nyanyian ombak yang menyamb
nampak fokus membentuk karakter kartun di atas cokelat yang sudah masak itu. Gadis dengan mata indah itu se
sung mengintip dari jendela dapur. Ia melihat seorang pria
gga b
Gemintang. Ia menyandarkan sikunya, sem
mpak memberontak. Juga lelaki itu membawa sebuah gitar, dan peralatan berkemah.
nya itu, dan melihat tetangga barunya itu tengah merokok di dekat speed boat. Gemi menoleh
nya. Ia menurunkan batang rokoknya, dan menunduk menyapa Gemi. P
aan tetangga barunya yang bergaya kekotaan
malam!"
edupnya desa pesisir pantai, dan suara ombak yang bernyanyi setiap
kami akan pindah,"
ana?" tanya G
h bilang kita
dan Ibu muda itu hanya tersenyum tipis. Gemi be
ndah? Kenapa aku tidak di
kakaknya yang tinggal di desa nelayan. Karena kedua orang tua Gemi t
us. Namun, dia adalah laki-laki yang bertanggung jawab. Jadi, dia a
ya itu enggan membawanya pindah, apa Kakakn
sini. Toh, kamu juga bisa sering mengunjungi si kembar kalau kamu mau. Jika iku
tahun, Kak. Aku bisa hidup mandiri, tapi aku mohon p
angguk, dan lekas m
un. Tak ada sesuatu yang spesial yang benar-benar membuatnya sibuk. Ia merasa bosan, dan rasa menyebalkan itu kian bertambah saat mendengar kebisingan dari rumah di sampingnya. Tetangga barunya itu tengah membuat
u saat melihat Gemi t
laki itu, ia menegakkan punggungnya, d
lan masuk ke dalam rumah. Ia tidak tahu kalau rasanya begi
atikan keributan yang tengah di perbuat tetangga barunya. Pria itu nampaknya sedang membua
otot yang terlatih, dan tinggi badan yang ideal. Gemi seketika merasa ka
uat laki-laki itu menari dan menggoyangkan kepalanya. Laki-laki itu
akan kembarnya. Dengan rok panjang, dan sweat
mat m
g dari mana, dia tiba-tiba mu
apa kamu di kolong ruma
itu sembari menga
begitu terkejut melihat ukuran ular
tadi dia nyaris masuk ke l
a kamu tahu kalau ada
isa saja ular itu memang sudah mati, tapi pria itu mem
Jadi, aku berusaha menangkapnya, tanpa ingin membuatmu khawatir," tuturnya. Melihat gadis
a praktis mundur sembari menatap aneh padanya. Gemi menunduk pelan,
dan curigaan. Ia sudah bersusah payah menghadapi maut melawan ular itu, tapi
ntang tetangga barunya yang menyebalkan. Ia mengatakan kalau pr
! Lalu dia membunuh ular itu dengan golok tajam! Belum lagi dia selalu me
ti adiknya itu untuk mencoba dekat dengan pria itu. Kakakn
eman dengan pria itu, alih
jaan dia memang menyangkut dengan perkakas-perkak
ki itu adalah psikopat, justru di suruh berteman dengannya. Gemi taku
n kepala, pertanda meno
ya. Di belakang Binar terdapat dua bocah yang sengaja Binar ajak untuk menghibur Gemi. Di saat dua bocah kembar itu masuk ke rumah Gemi, Binar melirik ke arah rumah tetangga baru ya
bunuh bayaran. Namun, Binar tak ingin berburuk sangka dulu. Ia memilih me
amat pagi!"
jak, dan membala
emi. Sepertinya kamu b
Siapa
a. Di sana terdapat Gemi dan dua bocah keci
kku, namanya Gemintang," ujar Binar, saat me
yantara, panggil saja Byan," balas pria itu seraya mengulurkan ta
tinya. Ia tidak ingin berlama-lama, dan harus
di desa ini," jelas Byan. Membuat Binar menunduk malu, senyumnya membeku karena
mu betah di desa ini, jika perlu bantuan, katak
sa kalau sikap Binar sangat jauh berbeda dengan Gemi. Kemudian ta
Byan merasa jantungn
sam