icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

RAHASIA KELUARGA TERLARANG

Bab 5 Kuburan

Jumlah Kata:1100    |    Dirilis Pada: 23/09/2022

nyuman Sanira. Dia sedang asyik

ira mengelus lembut dada telanjang Waluyo yang berkeringat

ia lahir?" Waluyo mengembuskan asap rokok ke udara. Sembar

bayi kita ini lelaki." Jari-jemari Sanira semakin turun ke bagian perut Waluyo. Lelaki itu memejamkan mata

terpancing. Sanira d

inggal separuh di asbak. Dia memeluk Sanira erat

Lalu mata mereka saling bersitatap

yang ka

n erat memelu

karang hanya batu nisan yang bisa ia pandangi. Perempuan cantik yang telah

pada dirinya sendiri yang tidak berada di sampin

inggalkanmu sedetik pun. Aku menyesal. Aku benar-benar menyesal tidak ada di sisimu di

Langit kian kelabu seakan-akan bisa merasakan kesedihan yang dialami oleh

luy

a seka air matanya dan menoleh ke samping,

endapati siapa lelaki yang baru datang tersebut. Matanya mengitari sekitar. Hanya sunyinya kuburan dan mereka be

g Ar

il sikap waspada. Dia menatap Ari

ngan Waluyo. Bibirnya tersenyum tipis,

at, wajahnya dingin. Aura yang ia kelua

ika Arif mendekatinya. Tangan Arif memegang bahunya kuat.

Arif mendesis, kentara sekali kala

o menggigil. Kilasan-kilasan masa lalu seolah dipa

nar sudah mati. Tapi tahukah kau, kalau Tuhan belum mengizinkan malaikat maut membunuhku. Mungkin Tuha

sangat kuat hinggap di pipinya. Waluyo men

adik tidak tahu terima kasih! Demi mendapatkan Sanira, kau tega memfitnah dan hendak membunuhku! Bukankah sudah kukatakan, kalau Sanira tidak

lalak. Arif terta

yang membuatnya tidak percaya, terkejut. Dia seakan-akan menduga aku adalah hantu yang datang menjemput ajalnya. Sa

uh. Kemarahan mulai memenuhi kepalanya.

n pada puncaknya Waluyo mengeluarkan pistol yang terselip

uat lelaki itu menjadi sasaran empuk. Dia

i tidak kali ini. Peluru di dalam pistol ini akan

pa? Karena aku masih tahu berterima kasih pada ibumu itu, yang telah merawat dan membesarkan

keinginan hatinya untuk membunuh. Pelatuk pist

menarik pistol di tangan Waluyo dan membuat lelaki itu sekarang berad

bin

ang mencekik Waluyo ke tanah. M

bunuhmu. Membunuh? Oh tidak, aku ... ingin menyiksamu dulu. Pelan-pelan. Kau masih ingat rumah hantu di tengah hutan? Di mana dulu kau pernah meninggalkanku dalam keadaan terikat di sana sendi

Arif terangkat ke udara, lalu secepat tiupan badai,

anya berkunang-kunang. Hal terakhir yang ia ingat, sebelum semua bayangan

-daun dan ranting pepohonan melantunkan nada-nada kematian. Arif tertaw

ang mencoba mengingatkannya, ia tepis dengan cepat. Kila

yang paling kusayang, tapi rasa benciku jauh lebih besar. A

ngkah kian jauh ke dalam hutan, dengan tubuh Waluyo yang s

git pun seolah menghilang dari pandangan.

rah tumpah

mbung

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka