icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

RAHASIA KELUARGA TERLARANG

Bab 4 Arif

Jumlah Kata:1188    |    Dirilis Pada: 23/09/2022

ap gelapnya langit yang tanpa satu pun bintang menghiasi. Gemuruh angin seakan-akan hendak me

ah. Inikah balasan atas dosa-dosaku? Kenapa Engkau sekejam itu, Tuhan?" Waluyo menjambak rambu

, tumbang dalam sekejap ketika mendapat kabar dari ayah mertuany

Balai Desa sontak berbisik-bisik mend

tempo. Segera membawa Waluyo menuju rumah sakit ya

tri dan anaknya baik-baik saja. Keresa

a bisa berdiri nanar. Tidak percaya ketika mel

mi selamatkan." Ucapan Dokter bagai palu godam yang dipukulkan ke kepalanya. Tel

n, ia masih menyempatkan diri menjenguk keponakannya yang terbarin

rus diterima oleh Waluyo?" Mata

k bisa menerima kenyataan pahit tersebut. Masih terbayang-bayang bagaimana istrinya sore itu masi

ng gila, berteriak dan menangis sepanjang jalan menu

annya ke tanah. Berkali-kali juga ia coba untuk bangkit. Namun, kekuatan alam memang tidak bi

bakar rumah Hamidah. Terdengar kencang jerit

n bayi itu sendirian?" Waluyo membiarkan pikirannya menerawang tak tentu arah. Membiarkan hujan terus mencucukkan hawa dingin ke tubuhnya. Gigil dalam sekejap men

uteriakkan agar ia tidak menyakiti ibunya? Awas saja! Aku akan buat dia menderita karena telah membunuh wanita yang kusayang!" Berpikir sampai

*

penanganan dokter. Wanita itu kehilangan banyak darah. Namun, Dokter berusaha sekuat tenaga. Apalagi stok darah sesuai golongan darah Hamidah cuku

alui masa kritisnya. Namun, kondisinya masih belum sta

ok. Saya suaminya, tolon

stri anda juga kuat. Dalam situasi seperti ini, dia masih bertahan. Untunglah, bayinya juga bisa ki

ter tersebut berlalu dari hadapannya. Arif menatap Hamidah melalui kaca

ar membuat tubuhnya lemas, kehilangan banyak cairan. Setelah dia rasa ama

dengan cepat menyembunyikan diri, mengintai dari rimbunny

er itu. Dia telah membunuh istriku! Aku a

amparan keras membuat lelaki itu

n menyalahkan orang atas apa yang terjadi. Seharusnya, kamu koreksi

kata-kata abangnya. Ia p

! Aku tidak rela. Aku sangat mencintai d

ngkat tangan Waluyo,

ndalikan dirimu! Ada anakmu

sanggup menemuinya." Ia berbalik, kemudian mengambil langkah se

luyo! Bukankah sudah pernah kukatakan dulu, kalau Sanira tidak akan bisa kau milik

jalan mendekati Kepala Kampung yang

dro! Apa

ketika seseorang menyebut nama aslinya. Ia lebih te

ung atau Andro mengucek matanya beberapa kali. Memast

rkan tangan. "Sudah lama kita ti

juga uluran tangan Arif. Dia s

urusan apa di rumah sakit?"

tidak menahan diri, ingin sekali ia m

etulan ia habis melahirkan. Bang

a. Istrinya Waluyo, melahirkan. Ta

Tepatnya pura

Raut wajah Arif terlihat bersedih. Walau dalam hati ia mensyukuri apa yang terjadi. 'Mampus dan mem

dulu, ya, Bang. Maaf tida

lu, tapi terdenga

jenguklah kubu

k dan menata

h kenangan pahit dan hitam. Percayal

ingin membunuh kalian semua

mbung

Masih pe

seru, dong. Biar kita semakin sehati. Jangan pe

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka