Ketika Hujan Turun
HUJAN
usanti Pel
enangan
up. Tampak di barat, Matahari terbenam dengan sinarnya yang kemerah-merahan.
Ryan. Perlahan-lahan Ira menghampiri jendela kamarnya dan memandangi hujan yang turun. Ia mencoba mengingat kembali memori itu. Memori tenta
yan sudah banyak mengajarkannya tentang arti kehidupan yang sesungguhnya. Ira sangat bersyukur bisa mengenal Ryan, mencintai dan dicintai olehnya. Ira sangat beruntung bi
sai mengikuti ekstra kulikuler basket di sekolah, Ira beristirahat dan bermaksud untuk pulang ke rumah namun ti
rimis yang berjatuhan membasahi dedaunan. Tak terasa ada seseorang yang sejak tadi memperhatikannya. Dia
, Ir?" tanya
asih gerimis," sahut Ira perlahan s
sedikit kan e
hujan bisa-bisa penyakit demam
Ryan cukup puas mendengar jawabannya. Ryan memandangi langit. Tak terasa gerimis pun mulai mered
h. Perlahan Ryan menuju area parkir di samping gerbang sekolah itu.
wat di jalan itu. Namun sayang sejak tadi ia berdiri di sana, ia belum menemukan satu taksi pun yang lewat. Keban
pulang kalau begini
n motor. Ia pun menoleh. Dilihatnya Ryan yang sedang mengendarai motor, ber
ksi ya, Ir?" tan
u taksi. Kamu mau pulang ya,
g. Yuk bareng aku aja, biar a
ima atau tidak tawaran dari Ryan. Ira tampak bing
aku naik taksi saja nanti," uj
Enggak apa – apa kok, aku siap mengant
k gadis orang kok," kata Ryan mantap. Menco
p Ira tidak enak. Ia tidak ingin Ryan
merepotkanmu,"
u aku senang bisa membantumu. Lagian hari hu
g dikatakan Ryan barusan. Sebaiknya aku
mu memaksa. Aku mau
o naik ke motorku,"
u. Setelah ia duduk, Ryan pun melajukan motor itu
rjalan di tengah gerimis yang mulai mereda. Di sanalah awal
dan lembut begitu pas dipadukan dengan Ryan yang berwajah tampan dan berkarisma. Tak hanya itu tubuh atletis Ryan juga sangat mendukung. Postur tubuhnya yang ti
annya, pemberian ayahnya semasa muda dulu. Di depan pintu
rdengar suara Ryan d
angkan ayahnya sudah tidak ada lagi, meninggal lantaran tertembak saat bertugas di Palestina. Ayahnya adalah seorang tentara di salah satu kesatuan di Indonesia yang ditugaskan ke luar negeri dalam
jumpainya Ryan sedang menunggunya d
riku keluar juga,"
itu. Ia pun berkata," Iya pangeran! Pangeran
osan menunggu tuan putri
ri, tentu saja t
k ini!" goda Ryan sembari tersenyum. Senyumnya sangat mani
Pangeran akan selal
putri tidak perlu
a pergi pangeran. Nanti kita t
k ya ke kuda putihku ini," ujar Ryan
ke motor Ryan, ia
n sembari menghidupkan motornya, be
an jalan saja," pinta Ir
sekarang. Pegang yang kuat ya tuan pu
tegas Ira membal
anyak hal yang mereka bicarakan salah satunya tentang perguruan
mana?" tanya Ryan perlahan sambil tetap fok
yan, aku anak tunggal di keluarga Imran Cik Nang, sedangkan ayahku, sudah meninggal saat misi perdamaian
pai- sampai tidak menyuruhmu pergi jauh mesk
sudah membekas di hati ibuku. Mungkin ia sedikit trauma akan hal itu. Menjadi posesif
bnya ibumu melarang kamu untuk k
un maklum dengan
ijrah ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikannya. Namun impiannya itu harus ia kubur da
au kuliah di mana? Apa mau kul
a di sini. Kalau tahun depan beliau masih kerja di sini, kemungkinan besar sih kuliah di sini," ujar Ry
mau kuliah di universitas m
i ITB, Ir! Aku suk
rbaik dan terkenal di Bandung. Ternyata pil
" Ryan bertanya pada Ira
lucu. Dia tipikal yang humoris. Kalau kamu dekat den
k yang bernama Cecep itu. Kapan – kapan kamu ke
nanti aku k
ngomong Ayahmu kerj
i dengan pekerjaan yang dilak
ogya yang dipindah tugaskan ke sini. Ayah
Ayahmu tugas di sin
ima tahun atau selamanya. Mudah - mudahan saja, ayahku kerja d
ja begitu ya Ryan,"
sekolah. Mereka sudah sampai di sekolah yang dituju. Segera Ryan mema