icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ketika Hujan Turun

Bab 4 Teman dari Kampung

Jumlah Kata:1333    |    Dirilis Pada: 03/08/2022

HUJAN

eman dar

ran ke luar. Mereka menuju ke kantin yang terletak di samping bangunan sekolah. Ada juga yang kembali ke kosantnya karena jarak kosant tidak jauh dari sekolah.

jak gedung sekolah itu dibangun, bermunculanlah rumah- rumah indekost. Entah stategi marketing atau keinginan pemilik

ekost. Tak terkecuali dengan Asep, remaja tanggung dari kampung yang bersekolah di Bandung. Ia bertekad merantau ke Bandung dengan bermodalkan

las. Seperti biasanya, ia akan kembali k

?" tanya Ira pada Asep yang biasa d

rahat di kosant aja," jawab

a. Tapi Blasteran lokal Sunda- Palembang. Negeri yang terkenal dengan pempek kapal selamnya serta kebudayaan yang sangat kental. Ayahnya Ira yaitu Imran

aman purba serta air terjun yang sangat indah seperti Curup Maung yang sempat menjadi tranding topik di Indonesia. Selain Curup Maung, ada juga air terjun lain, seperti Curup

i jempol. Itulah sebabnya gunung ini disebut dengan gunung Jempol atau bukit Jempol. Gunung ini sangat indah dengan bentangan alam yan

ukit Jempol terdapat bukit Besak. Bukit yang menjadi surganya para pendaki. Tempat ini sering dijadikan tempat pendakia

perkataan Asep

ujar Ira dengan

di kosant, Cep? Tidur atau ma

berhemat. Kamu tahu sendiri kan, aku hanya anak kosant yang

iatif mengajak Cecep untuk jajan di kantin, sekadar membelikan semangkuk bakso dan segelas es

ke kosant. Hari ini biar kamu aku trakt

u kan, Cep?" tawa

rnya perlahan. Cecep berusaha untuk menolak meskipun sebenarnya

Sesekali berbagi kan b

ntin, Cep!" ajak

ramai, wajar saja karena kantin ini merupakan kantin terfavorit dibandingkan dengan kantin lain yang ada di sekolah itu. Selain makanan dan minum

i hidangan yang sudah tersaji di atas meja. Apalagi Cecep, ia tampak lahap menyantap bakso itu. Ia tidak menyangka

*

a yang ingin dibicarakan Pak Fahmi padanya. Ada masalah apa Pak Fahmi sampai memanggil ku kemari, batin Maya bertanya

memulai pembicaraan. Matanya memandang Maya yan

dak fokus dengan apa yang Bapak jelaskan." Pak Fahmi tampaknya penasaran sekali dengan apa yang dipikirkan Maya di k

. Ia berusaha untuk menutupinya dari Pak Fahmi. Ia tidak

jawabnya ngelantur," kata Pak Fahmi pa

itu, kalau ada masalah lebih baik diceritakan saja.

ak! Ini hanya masalah k

siapa? Apakah itu menyangkut pac

mungkin ia menceritakan hal yang sebenarnya. Tidak mungkin kalau dia m

okus dengan pelajaran yang Bapak

ar Pak Fahmi sedikit meninggikan suaranya. Tampaknya ia sedikit kes

kirkan hal lain. Kamu itu harus fokus dengan pelajaran yang

kan Maya, Pak, karena kurang fokus dengan pelajaran

aimana kalau menikah nanti, pasti tambah romantis ya," goda Pak Fahmi pada Maya sam

ruang kelas tadi. Ia hanya mampu membalas senyum itu dan menundukkan wajahnya. Melihat hal itu Pak Fahmi pun kembali berkata," Ya sudah, kesalahanmu kali ini Bapak maafkan.

ak," uj

Bapak sampaikan padamu. Sebaikny

an itu. Rasanya lega setelah keluar dari ruangan itu karena ia tidak

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Kenangan Saat Hujan2 Bab 2 Suasana di Sekolah3 Bab 3 Guru Muda yang Memesona4 Bab 4 Teman dari Kampung5 Bab 5 Dua Sejoli6 Bab 6 Lima Sahabat7 Bab 7 Telepon dari Kakek8 Bab 8 Pembahasan di Kelas9 Bab 9 Sebuah Rahasia10 Bab 10 Tumbang11 Bab 11 Sepucuk Surat Izin12 Bab 12 Membesuk Ryan13 Bab 13 Menyembunyikan Kebenaran14 Bab 14 Lekas Sembuh Ryan15 Bab 15 Cerita Untuk Ryan16 Bab 16 Kembali Ke Sekolah17 Bab 17 Kejutan yang Gagal18 Bab 18 Hobi yang Menyenamgkan19 Bab 19 Berlatih Bersama Sahabat20 Bab 20 Kedatangan Kakek Dari Yogya21 Bab 21 Sesuatu yang Tak Terduga22 Bab 22 Ayah, Kakek di Mana 23 Bab 23 Perjalanan Menuju Rumah24 Bab 24 Sekantong Oleh - oleh dari Yogya25 Bab 25 Prank Untuk Ryan26 Bab 26 Melepas Rindu27 Bab 27 Percakapan di Meja Makan28 Bab 28 Coklat Untuk Kekasih29 Bab 29 Persiapan Tim Elang Biru Sebelum Pertandingan30 Bab 30 Menuju Gedung Olahraga31 Bab 31 Kemenangan Ryan dan Tim Elang Biru32 Bab 32 Kembali Tumbang33 Bab 33 Ke Rumah Sakit34 Bab 34 Pertolongan Untuk Ryan35 Bab 35 Operasi Untuk Ryan36 Bab 36 Setelah Operasi 37 Bab 37 Sesaat Sebelum Kritis38 Bab 38 Napas Terakhir 39 Bab 39 Dibawa Pulang40 Bab 40 Firasat Seorang Wanita41 Bab 41 Berita Duka42 Bab 42 Senin Kelabu43 Bab 43 Melepas Ryan Untuk yang Terakhir Kalinya44 Bab 44 Doa Untuk Ryan45 Bab 45 Ira yang Down46 Bab 46 Pergi ke Rumah Sahabat47 Bab 47 Sahabat Sejati48 Bab 48 Curahan Hati Ira49 Bab 49 Memberikan Solusi50 Bab 50 Kembali Bangkit51 Bab 51 Keceriaan Bersama Sahabat52 Bab 52 Warung Bakso Favorit53 Bab 53 Syukuran Kecil di Rumah Ira54 Bab 54 Persiapan Sebelum Ujian Nasional55 Bab 55 Mengikuti Ujian Nasional56 Bab 56 Hari yang Mendebarkan57 Bab 57 Obrolan Seputar Ujian58 Bab 58 Masa Penenangan59 Bab 59 Rencana Setelah Kelulusan