Ketika Hujan Turun
HUJAN
Sebuah
sing mengenai penyakit kanker otak yang dideritanya. Ia ingin mencari alternatif lain selain penyembuhan medis seperti operasi
Rasanya ia ingin bebas tanpa meminum obat- obatan itu yang beragam bentuknya. Ia
tung dengan obat- obatan dan semua pantangan yang
. Ia juga masih ingat tentang pantangan yang diberikan oleh dokternya saat masih di Yogya dulu. Bahwa dia tidak boleh berpikir terlalu keras karena i
a kelak aku tiada, aku ingin memberikan sesuatu unt
ai berpikir sejenak. Setelah mendapatkan ide, Ryan p
engan ini Ira akan bahagia. Aku ingin membuatnya selalu tersenyum, meskipun nanti senyum itu tidak bisa ku liha
yang dideritanya membuatnya selalu memikirkan rencana ke depan. Rencana yang akan dilakukannya jika nanti dia sudah tiada. Rupany
yan mencoba untuk kuat. Biarlah ini menjadi bagian dalam hidupnya. Menjadi sebuah rahasia yang ia simpan rapat- rapat tanpa perlu di
irimu. Aku ingin membuat hari- harimu cerah tanpa memikirkan sesuatu hal yang buruk terjadi padaku. Aku tidak ingin menjadi beban dalam hidupmu
l itu, bahwa untuk menekan laju pertumbuhan sel kanker otak bisa diatasi dengan daun kelor, temu putih, daun sirsak, kunyit, bawang putih, teh hijau, keladi tikus
nanti. Semoga saja ini be
meja makan. Ia meletakkan semangkuk soto ayam dan sepiring perkedel kentang kesukaan
n. Ryan pasti senang karena sudah dimasakkan m
te Sarah memanggil a
yang lantang namun renyah
makan siang dulu!" panggil Tant
kasihan adikmu sudah lama menunggu!" pang
ul juga di ruang makan. Padahal perutnya sudah lapar. Cacing di perutnya sudah meronta – ronta minta di isi. Apalagi tadi di sekolah ia tidak sempat
pagi. Kalau sudah begini, urusan pribadinya di kesampingkan terlebih dahulu, terlebih itu urusan jajan di kantin. Mayang haru
dia nggak jawab panggilan ib
! Mas mu k
egini. Dia selalu menj
u mas Ryan langsung tidur setelah pulang dari sekolah, waktu itu kan mas Ryan kelelahan sehabis tanding basket di sekolahnya,"
ding basket kan? Ibu lihat pagi tadi dia fine - fine aja tuh. Lagian kalau Ry
May, tapi ibu enggak tahu apa masala
ak tugas, Bu, makanya dia enggak menjawab panggilan ibu." Mayang berkata pada ibunya. Ia mengomentari tentang Ryan yang sedang mengerjakan tugas seko
ggil Ryan namun tidak ada jawaban dari kamarnya. Tante Sarah sedikit heran dengan perubahan itu. Tante Sarah pun mulai cemas, ke mana ana
nggil tidak menjawab, apa dia saki
marnya saja," ujar T
gas Tante Sarah menaiki tangga keramik putih itu. Langkahnya cepat menuju kamar Ryan. Ia pun sampai di depan pintu kamar, tak te
jadi apa- apa dengan Ryan. Ia pun menghampiri Ryan di sudut ruangan itu, bermaksud mengajaknya makan siang bersama. Langkahnya
nnya. Itu suara ibunya, Tante Sarah. Tanpa diketahui Ryan, Tante Sarah sud
? Ayo makan siang dulu!"
n laptop. Memangnya apa yang kamu cari di
kok, Bu!" ujar Ryan menja
aja. Ya... cari informasi aja
cari informasi apa di laptop itu, ibu jadi pe
g mencari informasi lain tentang pengobatan herbal terhadap kanker otak, penyakit yang dideritanya saat ini. Maafkan ak
darinya. Entah apa, tampaknya Ryan tidak ingin memberitahukannya padanya. Mungkin ini menyangkut urusan pri
u makan sian
h kamu langsung masuk ke kamar, ibu dari tadi menu
terjadi sesuatu padamu, Nak!" tegas Tante Sarah pada Ryan. Tante Sarah sangat sayan
h membuat ibu cemas. Ibu jangan m
., sudah tidak
anak kesayangan ibu. Sudah tidak apa- apa, lain kali jangan begitu lagi, ya!" u
nya baru kemarin ia mengasuhnya, sekarang anak kesayangannya itu s
tu menyentuh pucuk kepalanya, mengusap rambutnya dengan lembut, penu
" jawab Rya
an enggak jawab panggilan ibu, ibu jadi cemas mem
kasihan adikmu sudah lama menunggu dari tadi," ajak
ya pun keluar dari kamar itu. Tante Sarah menggandeng a