Ketika Hujan Turun
HUJAN
. Dua
sama ibu dan neneknya menyempatkan olahraga sebentar di pagi itu. Selepas sholat subuh, mereka pun pergi ke C
ra. Mereka bertiga mengikuti senam. Tampak Ira, Ibu dan neneknya mengikuti gerakan dari instruktur se
senam itu. Rupanya instruktur senam akan memulai senam yang kedua kalinya. Ira memilih menjauhi tempat itu. Pa
a berhenti untuk beristirahat sebentar, ia memilih duduk di tepi lapangan itu. Ira meluruskan kakin
r suara yang me
sudah berdiri di sampingnya. Ia tidak me
ngan tersenyum. Senyumnya manis dan menawan,
enggak lihat kamu?" tanya Ira sedikit heran karena
u menghampirimu," kata Ryan seraya menunjuk tempat di mana ia bersepeda tadi
ng sendiri? Orang tuamu mana?" tanya Ryan pada Ira,
tangannya menunjuk ibu dan nene
n setelah melihat ibu dan neneknya Ira tengah
am sama mereka, Ir?" t
nam yang kedua, Ryan
isik neneknya. Ia kagum dengan fisik Neneknya Ira yang tetap bugar meskipun usianya sudah senja. Menurutnya sangat jarang di jumpai
enek orangnya aktif. Dia tipe orang yang suka ger
ya bersantai di rumah. Tapi ini beda, nenek enggak suka duduk- duduk aja. Ia sangat aktif, terk
n putriku ini suka malas di rumah," ujar
ali. Di rumah aku enggak malas- malas
gan kamarmu, nenek yang beresin," uja
ena Ryan berpikir kalau ia malas di rumah. Pada
mbereskan kamar," jawabnya dengan nada sedikit tinggi. Ia me
nggal, Ir! Biasany
Aku orangnya mand
andiri. Itu artinya kamu bertanggung
imana?" tanya I
anti kamu jauh dari keluargamu kamu bisa mengatasi kesulitan itu
erkeluarga segala." Ira tidak menyangka Ryan sud
has tentang berkeluarga, memangnya kamu engga
ikir kalau dirinya tidak mau berkeluarga. Ah, Ryan ada – ada saja,
n mau kuliah dulu, kerja baru berkeluarga. Aku enggak mau
isuda aku akan kerja, ngumpulin uang buat n
elas di wajahnya ada binar kebahagiaan di sana. Bagaimana tidak, siapa yang
Aku ingin kamu menjadi ratu dalam istana kecil kita nanti. Kamu mau kan?" tanya Ryan sambil m
liar di sekitar lapangan itu. Membuat sebuah lingkaran kecil menye
ng bisa aku berikan. Anggap saja ini cincin sungguhan. Nanti aku akan memasangkan c
amu janji ya akan memberikan c
gak akan bohong untuk tuan
dengan tingkah Ryan barusan. Ia pun berkata," Sud
ya nanti selesai wisuda dan kamu su
enggak apa- apa. Hitung- hitun
s latihan dulu ya? Ad
saat melamar nanti. Bila perlu sehari sebelum la
amu. Memangnya upacara bender
ent yang spesial, wajar kan kalau kita mempers
janjimu melamar nanti. Takutnya kamu lupa dan
lain hati. Aku benar- benar mencintaimu. Mana mungkin aku meninggalkanmu dan melu
mu berbeda, aku yakin kamu akan menjaga janji
ereka dikejutkan dengan sebuah suara. Suar
lum jogingnya? Ayo kita pul
Ini sudah s
e arah Ryan. Ia tidak menyan
Kalian sudah janji ya bertemu
ggak sengaja kok ketemu di
bertemu di sini," ucap ibunya I
sudah selesai kan ngobrolnya sam
te. Lagian ngobrolnya suda
gal dulu ya, Ryan. Kalau ngobrolny
udah cukup kok," ujar
eknya. Meninggalkan Ryan sendirian di sana. Tak berapa lama Ryan p