icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Wanita Tak Ternilai

Bab 5 Wanita Sampah

Jumlah Kata:1158    |    Dirilis Pada: 25/07/2022

enjawab pangg

Bara berubah seratus

dingin seperti beruang kutub, kini wajah itu te

.. maaf membuatm

alah percakapan mesra antara

an panggilan dari Misch

wajah, dia berpura

Bara, wanita ini tetap tidak berani untuk ce

tok

etukan pint

h tidur?" Adalah Kakek Chandra

mengakhiri p

uk membuka pintu, tiba-tiba tanga

u jangan mengadukan yang

sahut Zha

baru itu lantas ber

mi belum tidur." Bara berkata

lian baik-baik saja, soalnya tadi kakek seperti m

pilkan sen

a dia berteriak mem

tunya itu tengah berusaha untuk menampilkan mimik wa

begitu menderita

tekan?" Intuisi kakek Chandra memperkirakan bahwa cu

am, dia masih menut

Zhafira mengadukan semua perlak

hafira tidak ingin menempatkan dir

bil risiko untuk mendapat perla

e arahnya. Sepertinya pria itu sedang was-was

hu Zhafira, agar terlihat

memperingati Zhafira agar tetap bungkam, dan

fira hanya perlu penyesuaian saja d

an senyum pada Zhaf

bahkan kuku jemarinya kini te

fira berusaha mengikuti kemauan Bara,

tersenyum pada Kakek Chandra, agar lelaki tu

alanya, dia berusaha mempercayai apa ya

sungkan untuk mengatakan pada kak

dalam hatinya saat mendapatkan tat

akuan lembut dari seorang pria, bahkan ia tid

k Chandra pada wanita yan

af aku sedang

pai melamun seperti itu Zh

a sedang menyemb

Kek. Aku hanya sedan

pada cucunya. "Bara, besok pagi kau antar Zhafira ke rumah sakit, untu

k langsung mengiyakan

iman

i Mischa di suatu tempat. Dia tidak ingin pertemuan

ng Kakek katakan tadi?" tanya

n menolak. Namun, jika itu ia lakukan, maka ia

un menjawab, "Baik Kek, aku akan mengan

nyum bahagia, dia mulai berpikir bahwa Bara

ak tahu apa yang saat i

hati, 'Sialan, lihat saja setelah Kakek p

tahnya, Kakek Chandra pun hendak m

ahatlah dulu. Ingat Bara, jangan lupa mengatarkan Zhafira beso

kakeknya itu, hanya bisa men

sikap baik kakek Chandra, dia be

raut wajah Bara tiba-tiba beruba

g masih menancap di bahu Zhafi

a itu langsung mer

natang buas yang kelapa

tu kembali tersungkur ke lantai, "Kenapa a

sampah, meny

ah sebuah kepura-puraan, agar sang kakek percaya bahwa dia

-jari mungil tangan Zhafira. Dia membuat gerakan memutar,

ni Bara, aku mohon ...." Zhafira Zhaf

ata mulai mengalir

ernah peduli kepa

ar-benar tid

bali diketuk, kali ini suara wanita sete

kesal, Bara melangkah

" tanya B

tengun melihat wanita yang baru saja dinik

ksa? Jujur, saat ini pelayan ters

ab pertayaanku? Apa kau sudah

embawakan baju tidur

n saja di sana!" B

ketakutan, wanita itu meletakkan pakai

sempat tertengun, pasti karena meliha

iton Bara kembali terdengar saat

a lagi,

li-kali kau ceritakan pada Kakek! Atau aku a

uk takut. "Iya, Tuan

elihat kondisi Zhafira, dia

pelayan itu pergi, dia kembali men

, tubuh Zhafira sem

ini? Apa dia belu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Memohon Bantuan2 Bab 2 Pertolongan yang Tak Terduga3 Bab 3 Pengorbanan4 Bab 4 Derita Malam Pertama5 Bab 5 Wanita Sampah6 Bab 6 Kau Hanya Binatang7 Bab 7 Suami yang Kejam8 Bab 8 Hari yang Sial9 Bab 9 Hari Terakhir10 Bab 10 Kekesalan Bara11 Bab 11 Menjadi Pemuas Nafsu12 Bab 12 Tak Ternilai13 Bab 13 Terjebak14 Bab 14 Kebenaran Yang Pahit15 Bab 15 Budak16 Bab 16 Rencana Pindah17 Bab 17 Layani Aku!18 Bab 18 Hasrat Liar19 Bab 19 Permainan Yang Begitu Nikmat20 Bab 20 Ijin Berpisah21 Bab 21 Pertemuan Pertama22 Bab 22 Salah Paham23 Bab 23 Pelacur24 Bab 24 Bercumbu Di Depan Istri25 Bab 25 Lumatan Yang Dahsyat26 Bab 26 Pisah Menjadi Penentu27 Bab 27 Bantuan Arka28 Bab 28 Ketulusan29 Bab 29 Perasaan Yang Membingungkan30 Bab 30 Kisah Dibalik Ketakutan31 Bab 31 Gertakan Haris Ganendra32 Bab 32 Sumpah Serapah33 Bab 33 Bertemu Dia Lagi34 Bab 34 Arka Adi Guna35 Bab 35 Layani Aku Kembali36 Bab 36 Lumatan Kasar37 Bab 37 Hukuman Sadis38 Bab 38 Kebaikan Tak Berarti39 Bab 39 Tidak Punya Hati40 Bab 40 Dirimu Tidak Pantas41 Bab 41 Terlalu Pedih42 Bab 42 Tak Ada yang Peduli43 Bab 43 Aku Bukan Siapa-siapa44 Bab 44 Rivalitas Istri dan Kekasih45 Bab 45 Tertangkap Basah46 Bab 46 Arka yang Baik Hati47 Bab 47 Aku Harus Pulang48 Bab 48 Bunuh Saja Aku!49 Bab 49 Ancaman Arka50 Bab 50 Serba Salah51 Bab 51 Selalu Salah52 Bab 52 Kecelakaan53 Bab 53 Dijadikan Kambing Hitam54 Bab 54 Menjenguk Ibunda55 Bab 55 Semakin Kritis56 Bab 56 Terlanjur Sakit57 Bab 57 Pertengkaran Bara dan Mischa58 Bab 58 Khawatir59 Bab 59 Kembali Koma60 Bab 60 Hanya Ibu yang Aku Punya61 Bab 61 Membuat Kaget62 Bab 62 Mulai Perhatian63 Bab 63 Harusnya Kau Bersukur64 Bab 64 Percobaan Bunuh Diri Mischa65 Bab 65 Fitnah!66 Bab 66 Ulah Mischa67 Bab 67 Jangan Pecat Dia68 Bab 68 Bersikaplah Profesional69 Bab 69 Cemas70 Bab 70 Panik71 Bab 71 Tidak Ada Maaf72 Bab 72 Semuanya Berakhir73 Bab 73 Aku Tak Sanggup Lagi74 Bab 74 Pelarian Arka75 Bab 75 Galau76 Bab 76 Kekecewaan yang Mendalam77 Bab 77 Cerita Seorang Wanita Penghibur78 Bab 78 Dia Tidak Pernah Berubah 79 Bab 79 Di Ujung Lelah80 Bab 80 Godaan81 Bab 81 Bercintalah Denganku82 Bab 82 Mabuk Cinta83 Bab 83 Mantan Kekasih84 Bab 84 Pernikahan Tak Diharapkan85 Bab 85 Seperti Melihat Iblis86 Bab 86 Kekesalan Bara87 Bab 87 Hati Kapas88 Bab 88 Suami Kejam89 Bab 89 Sentuhan Bibir90 Bab 90 Permasalahan Yang Sama91 Bab 91 Penolakan Arka92 Bab 92 Bercinta 93 Bab 93 Pelecehan94 Bab 94 Tetap Bertahan Meski Perih95 Bab 95 Maafkan Aku96 Bab 96 Bara vs Arka97 Bab 97 Penyelesaian Masalah98 Bab 98 Tangisan Zhafira99 Bab 99 Kekasih Arka100 Bab 100 Tentang Perasaan