icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Wanita Tak Ternilai

Bab 4 Derita Malam Pertama

Jumlah Kata:1276    |    Dirilis Pada: 25/07/2022

pa perasaan Bara menarik kaki Zhafira, hi

de

ringis sambil memegangi

mua, Zhafira menatap nanar pada Bara. "Me-

nuh kebencian pada Zhafira. "Siapa yang mengi

a, bukankah it

ng baru saja dinikahinya beberapa ja

denganku? Cuih, jangan mimpi! Aku tidak sudi t

tidur di atas ranjang yang telah dinodai oleh kuman-kuman dari

gerak, Bara kembali membe

ha untuk berdiri, "Aduuh ..

eradu dengan kerasnya m

lututnya, ada be

seringaian kejam. "Jangan cengeng! Ing

n ini pasti tidak akan berjalan baik, tapi dia tidak menyangka ji

gan kakek Chandra Martinez, pria tua itu

Zhafira berusaha bangkit dari lantai, me

ita yang ia baru saja

ira, dia malah berteriak dari dala

salah satu pelayan yang ada di l

a kerjakan?" tanya pelayan wanita

enggantikan sprei ranjangku yang tela

hun bekerja di mansion keluarga Martinez i

mari, lalu mengambil sp

itu, dia bertanya, “Bi, bisakah aku ikut untuk membantumu memasangka

menggunakan pakaian seperti sail

olak Zhafira. Walau bagaimanapun, di mata pelayan

Jangan sekali-kali berlagak seperti kau ini adalah istri

sangar dari sang Tuan Muda, wanita setengah

t, karena setiap kata yang keluar

afira, saat ia harus menelan semua caci

i kehidupan bersama sesosok m

harus berada pada posisi tidak m

ke arah Bara, lelaki itu kini membelaka

dia sengaja melempar jas ya

ng, dia membuka sepatu dan lantas melempar bend

dia begitu terkejut dengan

benda terbang, dalam wujud sepatu mewah k

Zhafira sambil m

sungguh k

a lagi!' Bara me

getahui sepatu mahalnya tidak b

menindas Zhafira, karena saking ke

tur tarikan napas, dia menggigit bibir bagi

harus marah, kesal, atau bagaiman

dingin pelot

u seperti itu? Apa k

tapan sinis! Kau bukan siapa-siapa di sini, kau tidak lebih

cikmu!Seorang wanita rendahan yang rel

pan kakek, tapi aku ... aku tidak akan

ngin sekali menyuruh ke

dituduhkan oleh Bara sam

tika pria tua itu tiba-tiba datang dan menawarka

di otak Zhafira

ekedar mengatakan yang sebenarny

n pasrah menerima cacian yang

mpat duduknya sambil

, sud

kkan wajah sok polos itu di depanku, meli

a berkata sambil membelakangi Zhafira, “Satu lagi, jangan lupa

ambil jas dan sepatu yang sengaja Bara lempar itu,

balkon kamar. Wajahnya sendu, menunjukkan bahwa

gin me

di depan pria kejam seperti Bara, pria itu tidak

ang tegar, lebih tegar dari si

gap dirinya tidak lebih dari sekedar kot

g begitu kejam, Zhafira masih harus me

ernah diharapkan oleh w

erlakuan mesra dari suami, seperti

a untuk waras, dan ing

an menjalani malam penganti

mental, agar dia siap menerima cacian dan hina

ang tampak indah malam ini, penuh dengan bintang

, Zha tidak tahu bagaimana nasib Zha kedepannya. Namun, Zha akan

an Zhafira buyar seketika

bilang, letakkan sepatu dan jas itu di atas sofa,

e dalam kamar. Menurut wanita polos ini,

letakkan di atas sofa? Bisa-bisa

alkan ini sengaja menyuruh Zhafira meletakkan

n kesalahan, dan ia jadi memiliki alasan un

enatap wajah Bara, "Maaf Bara,

t! Dr

tapi urung karena mendengar

uh lebih penting

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Memohon Bantuan2 Bab 2 Pertolongan yang Tak Terduga3 Bab 3 Pengorbanan4 Bab 4 Derita Malam Pertama5 Bab 5 Wanita Sampah6 Bab 6 Kau Hanya Binatang7 Bab 7 Suami yang Kejam8 Bab 8 Hari yang Sial9 Bab 9 Hari Terakhir10 Bab 10 Kekesalan Bara11 Bab 11 Menjadi Pemuas Nafsu12 Bab 12 Tak Ternilai13 Bab 13 Terjebak14 Bab 14 Kebenaran Yang Pahit15 Bab 15 Budak16 Bab 16 Rencana Pindah17 Bab 17 Layani Aku!18 Bab 18 Hasrat Liar19 Bab 19 Permainan Yang Begitu Nikmat20 Bab 20 Ijin Berpisah21 Bab 21 Pertemuan Pertama22 Bab 22 Salah Paham23 Bab 23 Pelacur24 Bab 24 Bercumbu Di Depan Istri25 Bab 25 Lumatan Yang Dahsyat26 Bab 26 Pisah Menjadi Penentu27 Bab 27 Bantuan Arka28 Bab 28 Ketulusan29 Bab 29 Perasaan Yang Membingungkan30 Bab 30 Kisah Dibalik Ketakutan31 Bab 31 Gertakan Haris Ganendra32 Bab 32 Sumpah Serapah33 Bab 33 Bertemu Dia Lagi34 Bab 34 Arka Adi Guna35 Bab 35 Layani Aku Kembali36 Bab 36 Lumatan Kasar37 Bab 37 Hukuman Sadis38 Bab 38 Kebaikan Tak Berarti39 Bab 39 Tidak Punya Hati40 Bab 40 Dirimu Tidak Pantas41 Bab 41 Terlalu Pedih42 Bab 42 Tak Ada yang Peduli43 Bab 43 Aku Bukan Siapa-siapa44 Bab 44 Rivalitas Istri dan Kekasih45 Bab 45 Tertangkap Basah46 Bab 46 Arka yang Baik Hati47 Bab 47 Aku Harus Pulang48 Bab 48 Bunuh Saja Aku!49 Bab 49 Ancaman Arka50 Bab 50 Serba Salah51 Bab 51 Selalu Salah52 Bab 52 Kecelakaan53 Bab 53 Dijadikan Kambing Hitam54 Bab 54 Menjenguk Ibunda55 Bab 55 Semakin Kritis56 Bab 56 Terlanjur Sakit57 Bab 57 Pertengkaran Bara dan Mischa58 Bab 58 Khawatir59 Bab 59 Kembali Koma60 Bab 60 Hanya Ibu yang Aku Punya61 Bab 61 Membuat Kaget62 Bab 62 Mulai Perhatian63 Bab 63 Harusnya Kau Bersukur64 Bab 64 Percobaan Bunuh Diri Mischa65 Bab 65 Fitnah!66 Bab 66 Ulah Mischa67 Bab 67 Jangan Pecat Dia68 Bab 68 Bersikaplah Profesional69 Bab 69 Cemas70 Bab 70 Panik71 Bab 71 Tidak Ada Maaf72 Bab 72 Semuanya Berakhir73 Bab 73 Aku Tak Sanggup Lagi74 Bab 74 Pelarian Arka75 Bab 75 Galau76 Bab 76 Kekecewaan yang Mendalam77 Bab 77 Cerita Seorang Wanita Penghibur78 Bab 78 Dia Tidak Pernah Berubah 79 Bab 79 Di Ujung Lelah80 Bab 80 Godaan81 Bab 81 Bercintalah Denganku82 Bab 82 Mabuk Cinta83 Bab 83 Mantan Kekasih84 Bab 84 Pernikahan Tak Diharapkan85 Bab 85 Seperti Melihat Iblis86 Bab 86 Kekesalan Bara87 Bab 87 Hati Kapas88 Bab 88 Suami Kejam89 Bab 89 Sentuhan Bibir90 Bab 90 Permasalahan Yang Sama91 Bab 91 Penolakan Arka92 Bab 92 Bercinta 93 Bab 93 Pelecehan94 Bab 94 Tetap Bertahan Meski Perih95 Bab 95 Maafkan Aku96 Bab 96 Bara vs Arka97 Bab 97 Penyelesaian Masalah98 Bab 98 Tangisan Zhafira99 Bab 99 Kekasih Arka100 Bab 100 Tentang Perasaan