icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bukan Wanita Biasa

Bab 9 Tetap Semangat Walau Kesusahan Menghimpit

Jumlah Kata:1135    |    Dirilis Pada: 25/07/2022

mi. Deras hujan itu sukses mengingatkan pada ribu kejadian di masa silam. Ya, ka

annya tadi sore sangat kontras dengan foto yang men

ina tidak pern

s fot

lingkuhannya yan

yang benar. Dan kehidupannya yang sekarang adalah bentuk

ni kerap menghantui. Andai saja Meyda bisa bersikap sebagai istri yang penuh pengertian dan lemah

rus ada pengkhianatan di antara kita?' Batin Adnan menggema. Ant

as

as

itu mengerlingkan mata dengan menyandarkan kepala pada lengan Adnan. Ia yang suda

tiga hari kita di sini, tapi k

ara meskipun Meyda menggoda dengan pakaian seperti itu. Sekalipun di antara mereka memili

uk apa? Mamamu itu mau aku hamil dan melahirkan anak laki-laki. Aku mana bisa me

ukur kalau anaknya laki-laki. Kalau perempuan

Gak ada salahnya '

h, Mey. M

kita tanya soal

lum dikasih keperc

an Meyda yang masih mematung dengan emosi membuncah. Jika sedang kesal atau pun marah, past

ma yang sempat lama bertahta dalam hati, Madina. Anya dan Anisa pun tak luput

kerinduannya. Sebelum berkelana ke alam mimpi, Adnan bertek

*

ina remas saat ini. Setelah mendapatkan pesan dari Bu Dania semalam, Madina tidak bisa tidur nyenyak lantaran hari sekarang harus ada uang seratus lim

a untuk dijual atau pun digadai. Di kontrakannya sama sekali tidak ada barang berharga apa

a turun membasahi bumi. Kehadirannya yang enggan reda seolah tengah mengejek kesengsaraannya. Jika begini,

u Dania dulu," ucap Madina. Ia tak bisa

t wajah mereka terciprat air yang menyorot dari atas genteng. "Ap

ntuk menjawab, ia hanya mengelus wa

kembali. Tunggu dul

k jendela yang ditutupi gorden lusuh, ia melihat sa

*

kedatangan Madina. Meskipun jarak dari rumahnya cukup dekat, hanya terhalang empat rumah,

sambut Dania, dia adalah ibuny

bisa lama-lama. Soalnya an

memangn

maksudnya. Bukan apa, hutang yang seminggu la

Teh Madina. Ja

jam uang. Untuk yang minggu kemarin sa

senyum. Sebetulnya ia sudah tahu maksud kedatangan Madina, teta

kaca takut kalau pagi ini tidak bisa mendapat pinjaman sebelum Anya

ibu, Bu. Untuk biaya

ir senyum. "Sebentar y

kan sangat senang dengan memberikan senyum terbaiknya

mbayarnya gak usah

sudah punya uang lebih pasti saya akan m

-sama

m, beliau tak pernah menagih meskipun Madina lama membayar. Bahkan beliau selalu memberi pinjaman lagi kalau Madina butuh uang seperti tadi se

lnya anak itu juga sedih karena bundanya harus berhutang karena dirinya. Mak

menemaninya membuat adonan gorengan dan donat. Seperti biasa, Anisa yang akan menjaganya. Meski

Anya taku

, Sa

Mereka berdua berjalan bergandengan tangan di bawah rintik hujan yang belum reda. Se

n wajah usai satu titik air mata lolos jatuh mewakili sesa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka