icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bukan Wanita Biasa

Bab 8 Pertemuan Tak Terduga

Jumlah Kata:1167    |    Dirilis Pada: 25/07/2022

gu, M

, tun

eh ke belakang, dan sekarang ... mereka berdua yang berjarak sepuluh meter hanya saling memandang

i dengan memasuki jalan gang sempit. Ada yang harus segera diperbaiki saat ini setelah sekia

ak ada nafsu untuk bisa dipercaya semua orang lagi. Masih ingat betul bagaimana Adnan mengusirnya dan meluluhlantakkan semua cinta yan

n dari fitnah, justru malah ikut menghakimi. Itu semua karena berita jahanam yang dengam cepat tersebar. Entah siapa yang meny

pun sangat asing karena tidak ada siapa pun yang dikenal, Madina yakin itu jauh lebih baik da

ndian dan juga hati yang menggeliat karena tersentuh lagi luka masa lalu. Ia pikir tidak akan bertemu lagi dengan deretan

a," seseibu membuyarka

sedari pagi sekian lama mengayuh kaki, ia hanya mendapati tiga orang pembeli. Itu arti

a, lima yang topping cokelat dan lima lagi topping

ungkus makanan yang dipesan dal

i menggunakan sepeda motornya, Madina menghitung uang yang ia dapatkan hari ini. Bibirnya tersenyum getir tapi tetap m

seseorang di balik mobil tengah memperhatikannya. Kemudi

*

anyak, menaruhnya di atas meja . Itu artinya, anak-anak harus makan dengan gorengan sisa yang sudah dingin. Meski anak-anak tidak pernah prote

tanya Anya. Anak pertamanya yang sekarang telah berusi

ya yang dulu menjadi saksi fitnah keji dari keluarga ayahnya. Menatap mereka satu persa

yang tak Madina perkenankan untuk masuk TK itu me

mbira ria di taman kanak-kanak, justru ia harus menjaga

Madina meraihnya, dan

sudah

ggu Bunda dulu. Kan gorengannya

makan dulu. Bund

stik untuk dimakan kedua puterinya, Madina beranjak ke kamar

kan rasa lelahnya setelah seharian banting tulang mencari rupiah yang tak seberapa. Bocah berusia dua tahun

temu dengan Adnan. Meskipun mereka bertiga memang anak bilogis Adnan, tapi tidak

tu. Tak mudah baginya yang dulu tengah hamil muda menjalani semuanya. Berkali-kali ia mengalami pendarahan, berkali-k

itu. Meski tak bisa dipungkiri, selama berjalan kiloan meter bersama sang buah hati di bawah terik mata hari dan

setahun, persiapan persalinan, dan biaya hidup lainnya. Selebihnya, Madina harus kuat hati menjadi pemulung sebelum akhirnya menetap berjualan seperti saat ini. B

an tak bisa juga Madina memintanya lagi ke kampusnya di Jakarta tempat ia mengenyam pendidikan dengan IPK tertinggi di sana. Lagi-lagi ia tak cukup nyali untuk bertemu dengan o

n juga harapan-harapan besar untuk puteranya. Di bawah doa-doa sang bunda, anak tak berdosa itu melahap asi yang disodorkan Madina. Merasa kasihan dan nelangsa

mengasuh adiknya. Tak jarang, Anya atau Anisa pun selain pintar menyeduh susu untuk si keci

ehilangan mereka. Karena anak-anaknya

yang Madina beli dari Bu RT seharga seratus ribu setahun yang

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka