Bukan Wanita Biasa
jilb
k, T
ilbab yang tersemat di kepala wanita yang tengah tak sadarkan diri. Wanita itu masih saja menutup
pun dengan baju dan celana panjangnya yang kini hanya tersisa kaos dan celana dalam saja.
u keluar, tun
Tuan
potret wanita itu dengan ponsel pintarnya. Satu lengkungan senyum menyeringai sebelum akhirnya Smith juga membuka setelan jas hitam serta kaos yang melekat di tubu
mata. Lantas kelopak mata itu terbuka memperlihatkan sorot yang indah. Sesaat tatapannya bingung di mana dia berada. Langsung saja Smith m
berstatuskan istri orang itu. Namun tetap saja Smith tak fokus kar
.. hmm
eluarkan suara. Hembusan nafas dari keduanya s
di jangan buang tenagamu, lebih baik nikmati saja permainanku!" uca
ngan lakukan i
itu begitu bodoh tak ingin dibawa pada kenikmatan duniawi. Padahal tugasnya hanya diam saja, biarkan
ahan dada sang wanita. Wangi tubuhnya yang alami membuat Smith ingin menuntaskan sesegera mungkin. Lantas ia
u
akitan, kilat matanya mengeluarkan amarah melihat wanita yang segera terduduk memeluk
l
a wanita itu dengan tangan kekarnya. Meninggalkan
tak dapat dielakkan lagi. Saat hasrat yang sedang naik-naiknya, tiba-
kmati saja tapi bersikap diam
n lakukan itu pad
t sebelah mulutnya. "Serahkan dulu
lepaskanku, siksa saja aku sepuasmu, aku lebih r
. Meski sebelumnya ia tahu, dengan wanita ini aksinya tidak akan semulus biasanya. Dal
begitu terpukul. Walau bagaimana pun, ia dilahirkan dari rahim seorang wanita, dan ibunya berhijab sama seperti wani
tanya Smith se
din
h menghinakan. Entah bagaimana ceritanya ia bisa berada di hotel ini bersama lelaki biadab yang hampir memperkosanya. Ingatannya cukup bu
tolong keluarkan aku dari si
arus kamu tahu, setelah ini hidupmu tidak akan baik-baik saja.
ik-baik saja. Jadi jangan tawari hal laknat apa pun lagi. Sudah cuk
enodaimu? Jika dengan perbuatanku tadi membuatmu merasa telah jadi sampah maka kamu
sebuah dosa. Yang kamu lakuk
urun menuju sopa. "Ah, sudahlah, aku ta
raih kembali pakaiannya yang tergeletak di atas ranjang. Lantas ia berjalan menuju toilet dengan selimut yang menutupi seluruh tubuh
ki tadi, tetapi juga menghilangkan kotoran yang menimpa harga dirinya. Tangisnya pecah lagi di
arang Madina melihat ke cermin, nampak bekas merah tercetak jelas di belahan dada
ecuali Adnan-suami tercintanya. Namun begitu Madina masih selamat dan dikatakan beruntung, karena tubuhnya belum sepenuhnya diambi
kan pakaiannya lagi. Wajah wanita itu nampak ditekuk, Smith paham perasaan dan pikirannya. Model wanita
?" tawar Smi
snya di atas nakas. Lekat ditatapnya secara
gosiasi yang sangat menguntungkan. Sekali lagi saya tawarkan, jika kamu mau diantar,
r melewati Smith tanpa peduli ucapa